Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Perkembangan Vaksin Covid 19 Saat Ini?

Oleh : Tiurma Debora*

Sampai saat ini, para ilmuwan sedang mengembangkan lebih dari 100 vaksin virus corona dengan menggunakan berbagai teknik. Beberapa di antaranya sudah aman, tapi sebagian lainnya belum pernah disetujui untuk penggunaan medis sebelumnya. Kebanyakan dari vaksin ini menargetkan apa yang disebut protein permukaan (spike protein), yang menutupi virus dan membantunya menyerang sel manusia. Namun, sistem imunitas tubuh kita dapat mengembangkan antibodi yang menempel pada spike protein dan menghentikan serangan virus.Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 akan dibagikan gratis tanpa persyaratan apapun.Sementara itu, diketahui bahwa sejauh ini dari enam jenis vaksin  yang disetujui oleh Menteri Kesehatan Indonesia, hanya vaksin Covid-19 Sinovac yang sudah didatangkan ke tanah air.Tepatnya, pada tahap pertama, 1,2 juta dosis vaksin Sinovac telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (6/12/2020) malam.Pemerintah sedang menunggu tahap kedatangan dosis vaksin Sinovac ini berikutnya. Namun, bagaimana perkembangan vaksin Sinovac di Indonesia dan potensi Indonesia memakai vaksin Covid-19 jenis lainnya?

Bagaimana Perkembangan Vaksin Covid 19 Saat Ini?
Foto oleh Gustavo Fring dari Pexels

Berikut delapan hal terkait vaksin Sinovac yang perlu diketahui: Dalam tahap evaluasi, Kepala Badan POM Dr Ir Penny K Lukito MCP dalam keterangan pers yang diadakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (8/12/2020) mengatakan, dosis vaksin tahap pertama yang sudah tiba, sedang dievaluasi data uji kliniknya untuk membuktikan keamanan dan khasiat vaksin. Izin edar belum dikeluarkan BPOM, seperti diketahui, dosis vaksin Covid-19 Sinovac tahap pertama yang telah sampai di Indonesia saat ini masih belum bisa didistribusikan, mengingat belum dikeluarkannya izin edar dan penggunaan atau Emergency Use Authorizathion (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).Dalam beberapa kesempatan, Penny juga menuturkan, bahwa EUA nantinya baru akan dikeluarkan jika hasil evaluasi terkait mutu, keamanan, dan efikasi vaksin Sinovac ini sudah terbukti lebih banyak manfaatnya untuk masyarakat. Isi vaksin Sinovac,kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac dinamai CoronaVac. Dilansir Nature, Rabu (2/12/2020), vaksin Sinovac dibuat dengan menggunakan teknologi inactivated virus atau virus yang tidak aktif lagi. Teknologi ini memungkinkan vaksin dikembangkan lebih cepat. Dengan menggunakan inactivated virus, pembuatannya banyak menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk dapat memicu sistem kekebalan tubuh terhadap virus, tanpa menimbulkan respons penyakit yang serius. Selain itu, vaksin inactivated virus juga memungkinkan vaksin lebih mudah disimpan di lemari es dengan standar suhu 2-8 derajat Celsius dan dapat bertahan hingga tiga tahun. Masa kedaluwarsa vaksin Sinovac, seperti disebutkan sebelumnya, dosis vaksin Covid-19 Sinovac ini telah didatangkan ke Indonesia meskipun izin edar dan penggunaan atau EUA belum dikeluarkan secara resmi oleh Badan POM. Hal ini memicu pertanyaan terkait berapa lama masa kedaluwarsa vaksin Sinovac, jika masih harus menunggu izin dan tidak bisa diedarkan langsung ketika datang. Harga vaksin, juru Bicara Pemerintah sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmidzi menegaskan, hingga saat ini, pemerintah belum menetapkan harga dari vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia. Target waktu edar vaksin, Bambang berkata, jika EUA sudah dikeluarkan oleh Badan POM secara resmi, maka diharapkan distribusi dan pemberian vaksin ini benar-benar bisa diedarkan dengan segera tanpa menunggu paling cepat Mei 2021. Diutamakan petugas kesehatan, Bambang menegaskan, dosis vaksin yang telah tersedia, jika nantinya izin edar dan penggunaan telah resmi dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), maka dosis vaksin Covid-19 yang telah tersedia akan diprioritaskan untuk garda terdepan, yaitu para tenaga kesehatan. Strategi pemesanan vaksin, pemerintah masih menyelesaikan skema pelaksanaan vaksinasi Covid-19, baik untuk kebutuhan program bantuan pemerintah maupun kebutuhan mandiri.Bio Farma belum melaksanakan sistem pelayanan pre-order untuk vaksinasi Covid-19 jalur mandiri dalam bentuk apa pun, baik untuk keperluan fasilitas kesehatan maupun untuk perorangan.

Perlu diketahui untuk di Indonesia sendiri jenis vaksin Covid-19 yang beberapa waktu telah dilakukan ujicoba terhadap 1.620 relawan di Bandung adalah vaksin Covid-19 Sinovac. Pengujian ini dilaksanakan oleh Tim Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran melalui kerjasama PT Bio Farma dengan Sinovac Biotech China. Dalam perkembangan vaksin Sinovac saat ini, kata Lucia, BPOM tengah melakukan evaluasi keamanan khasiat dan mutu vaksin dengan merujuk standar internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA), Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) dalam melakukan evaluasi pemberian Emergency Use Authorizathion (EUA). Evaluasi vaksin tersebut dilakukan oleh Badan POM dan Komite Nasional Penilai Obat dan para ahli di bidang vaksin di antaranya dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan para ahli di bidang vaksin. Pengambilan keputusan berdasarkan landasan ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan dan bersifat independen.“Untuk EUA, rekomendasi WHO menyebutkan data interim pengamatan 3 bulan setelah penyuntikan dapat digunakan sebagai dasar pemberian izin penggunaan darurat”, ujar Lucia

Meski pada saat darurat dan dibutuhkan dengan cepat, keamanan dan efektivitas vaksin adalah prioritas utama. Pengembangan vaksin tetap harus melalui tahapan pengembangan yang berlaku internasional yang secara umum terdiri dari:

Pertama, tahap praklinik, Para ilmuwan menguji vaksin baru pada sel dan memberikannya pada hewan seperti tikus atau monyet untuk melihat apakah vaksin tersebut menghasilkan respons imun. Terdapat 91 vaksin COVID-19 di tahap ini.

Kedua, Tahap klinis (fase 1-3). Tahapan ini mencakup:

Uji Klinis I (safety trials): Para ilmuwan memberikan vaksin kepada sejumlah kecil orang untuk menguji keamanan dan dosis, serta untuk memastikan bahwa fungsi dalam vaksin tersebut merangsang sistem kekebalan.

Uji Klinis II (expanded trials): Ilmuwan memberikan vaksin pada ratusan orang yang dibagi menjadi beberapa kelompok, seperti anak-anak dan orang tua. Tujuannya untuk melihat apakah vaksin bekerja berbeda pada tubuh mereka. Uji coba ini selanjutnya menguji keamanan vaksin dan kemampuan untuk merangsang sistem kekebalan.

Uji Klinis III (efficacy trials): Memberikan vaksin pada ribuan orang dan menunggu untuk melihat berapa banyak yang terinfeksi, dibandingkan dengan sukarelawan yang menerima plasebo. Uji coba ini dapat menentukan apakah vaksin melindungi tubuh dari virus corona. Pada bulan Juni, Food and Drug Administration (FDA) mengatakan bahwa vaksin virus corona harus melindungi setidaknya 50 persen orang yang divaksinasi agar dianggap efektif. Selain itu, uji coba tahap ini berperan besar untuk mengungkapkan bukti efek samping yang relatif jarang, dan mungkin terlewatkan dalam penelitian sebelumnya.

Ketiga, Penetapan penggunaan vaksin. Regulator di setiap negara meninjau hasil uji coba dan memutuskan apakah akan menyetujui vaksin atau tidak. Selama pandemi, vaksin dapat menerima otorisasi penggunaan darurat sebelum mendapatkan persetujuan resmi. Setelah vaksin dilisensikan, peneliti terus memantau orang yang menerimanya untuk memastikannya aman dan efektif.

Sambil menunggu vaksin corona selesai diuji coba dan diproduksi, langkah yang paling baik yang bisa kita lakukan adalah dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada. Selalu pakai masker, jaga jarak fisik dengan orang lain minimal 2 meter, dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah contoh paling sederhananya.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi UniversitasNegeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana 

55 komentar untuk "Bagaimana Perkembangan Vaksin Covid 19 Saat Ini?"

  1. artikelnya sangat bermanfaat dan dapat menambah wawasan

    BalasHapus
  2. Artikelnya bagus banget, sangat bermanfaat

    BalasHapus
  3. terima kasih artikelnya bermanfaat tentang vaksin covid-19 yang selama ini ditunggu-tunggu kedatangannya. Semoga wpandemi ini cepat berlalu dan semua dalam keadaan sehat. Ingat pesan ibu, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan dan jaga jarak.

    BalasHapus
  4. Terima kasih ka, atas artikel nya sangat bermanfaat 👍

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Keren artikelnya

    BalasHapus
  7. Terimakasih, sangat menambah wawasan

    BalasHapus
  8. Pembukaan mohon lebih mendasar , agar semua paham maksud dari semua tulisan. Seperti hal dasar tentang apa itu covid 19.

    BalasHapus
  9. Pembukaan mohon lebih mendasar , agar semua paham maksud dari semua tulisan. Seperti hal dasar tentang apa itu covid 19.

    BalasHapus
  10. Sangat menarik dan menambah wawasan

    BalasHapus
  11. Artikel yang sangat menarik dan bermanfaat

    BalasHapus
  12. Artikelnya bermanfaat sekali untuk menambah wawasan bagi para pembaca

    BalasHapus
  13. artikelnya sangat bermanfaat untuk menambah wawasan, semangat terus ya la❣��

    BalasHapus
  14. artikelnya sangat bermanfaat bagi masyarakat pada masa pandemi seperti ini

    BalasHapus
  15. bermanfaat banget buat dipelajarin si ini

    BalasHapus
  16. artikelnya bermanfaat sekali buat kehidupan dimasa seperti saat ini

    BalasHapus
  17. Artikel nya bermanfaat banget, apalagi untuk kondisi yang sekarang ini

    BalasHapus
  18. Artikel yang sangat membantu disituasi pandemi seperti sekarang ini

    BalasHapus
  19. Artikelnya menarik dan menambah wawasan

    BalasHapus
  20. Terimakasi artikelnya, sangat bermanfaat

    BalasHapus
  21. Sangat menarik dan menambah ilmu tentang kondisi skrg ini

    BalasHapus
  22. artikel yang sangat menarik, terimakasih

    BalasHapus