Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Daring dan Interaksi Sosial di Era New Normal

Oleh: Pipit Sukmawardhani*

Pada bulan Maret 2020, Indonesia di landa virus yang mematikan yaitu covid-19. Seperti yang sudah kita ketahui, pandemik ini membuat warga Indonesia maupun dunia mengalami krisis, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial, teknologi dan yang lainnya sehingga menyebabkan keberlangsungan intekasi sosial terlambat, serta dibatasi agar tak menularkan virus, terutama pada sektor pendidikan terlebih pada Negara Indonesia yang merupakan Negara yang masih berkembang. 

Belajar Daring dan Interaksi Sosial di Era New Normal
Foto oleh Artem Podrez dari Pexels

Di Negara yang berkembang ini dibutuhkan jembatan agar sektor yang ingin dikembangkan semakin meningkat dan mendapatkan hasil yang maksimal khususnya di sektor pendidikan. Pendidikan di Indonesia masih menggunakan pendidikan berbasis tatap muka, sama seperti di Negara-negara maju juga pendidikan dilakukan dengan cara tatap muka. Namun yang berbeda disini adalah teknologi dan metode yang digunakan berbeda dengan Negara lain khusus nya di Indonesia itu sendiri. Namun pada saat sekarang Negara Indonesia dan seluruh dunia sedang di landa oleh virus yang mematikan sektor pendidikan yang terutama mengalami perubahan signifikan, seperti yang dulunya jika ingin belajar harus ke sekolah dulu sekarang beralih ke pembelajaran online/daring.

Maka dari itu, untuk melakukan pembelajaran secara online, tidak menutup kemungkinan dibutuh teknologi yang memadai untuk keberlangsungan pembelajaran secara daring tersebut. Tetapi hal ini juga menyebabkan interaksi antara guru dan murid tidak sedekat dulu, dan banyak banyak dari mereka yang mengeluh tentang pembelajaran online ini karena mereka merasa materi-materi yang dijelaskan tidak begitu jelas dipahami dan juga sewaktu-waktu terkendala oleh masalah sinyal apalagi pada daerah-daerah perkampungan.

Namun setelah dikeluarkannya pengumuman oleh WHO (World Health Organization) tentang New Normal, pembelajaran secara daring dapat dilaksanakan secara offline pada jenjang SD-SMA tetapi dengan bergantian, tetapi itu tidak berlaku untuk jenjang perguruan tinggi. Adapun beberapa dampak negative dan positif dari pembelajaran online/daring terhadap intekasi sosial bagi pelajar ataupun mahasiswa.

Dampak negatif yang ditimbulkan dari pembelajaran online/daring terhadap interaksi sosial itu sendiri adalah

Pertama, pernikahan dini yang semakin meningkat. Seperti yang sudah kita ketahui pernikahan dini sekarang seperti menjadi lumrah dikalangan remaja, pernikahan ini menjadi penyebab utama banyaknya angka kematian dan janda di era sekarang ini. Meskipun sebelum pandemik masuk di Indonesia sebenarnya sudah banyak dari kalangan remaja yang mengeluhkan pembelajaran online dan merasa bosan lalu mengambil jalan pintas dan menikah pada usia dini. Pernikan dini menjadi sangat disukai oleh remaja sekarang dikarenakan pergaulan, lingkungan, dan intekasi sosial yang kurang. Meskipun mereka tau di umur 12-17 tahun adalah dimana masa-masa remaja mencoba berbagai hal baru dan mencari jati diri mereka, maka sangat diperlukan interaksi yang sangat intens antara guru sebagai pengajar dan orang tua yang berada dirumah.

Kedua, interaksi anta guru dan murid sangat terbatas. Dari dampak yang kedua ini yang ditimbulkan oleh pembelajaran online/daring menyebabkan guru dan murid tidak dapat bertemu dan bertatap muka secara langsung. Meskipun pembelajaran dilakukan secara online, tapi dampak yang dirasakan sangat berbeda dibandingkan dengan bertatap muka langsung, ini membuat interaksi yang sangat minim sehingga kedekatan antara dosen dan mahasiswa maupun pelajar kurang dan merasa sangat canggung ketika diadakan suatu pertemuan.

Ketiga, pelajaran yang diberikan kurang efektif, karena banyak hal yang belum dipahami. Sedangkan untuk mencari sumber lain sangat susah apalagi di daerah-daerah terpencil yang belum di sentuh oleh teknologi. Hal ini sangat penting di Indonesia, terutama seperti yang kita ketahui Negara Indonesia sendiri tidak seperti Negara-negara maju yang teknologinya sudah bagus, dikarenakan Indonesia masih berstatus Negara berkembang sehingga teknologinya pun masih dalam proses pengembangan. Sehingga tak semua daerah-daerah seperti perkampungan memiliki jaringan yang maksimal.

Keempat, terbatasnya kemampuan menggunakan gawai terutama pada anak sekolah dasar, sehingga di butuhkan pendamping secara khusus dengan orang tua murid. Karena belakangan ini juga sering dijumpai anak kecil menggunakan gawai hanya untuk bermain dan berhura-hura saja tanpa adanya pendampingan dari orang tua. Disini seharusnya orang tua harus bisa melakukan pendekatan dan pendampingan terhadap anak nya karena pada masa sekarang ini system belajar yang dilakukan berbeda, sehingga disini dibutuhkan perlakuan yang khusus oleh orang tua nya dengan memperhatikan apa saja yang dia kerjakan.

Kelima, kuota yang diberikan oleh pemerintah tidak secara merata dibagikan. Saat pembelajaran online di mulai pada bulan September banyak mahasiswa yang sampai sekarang mengeluhkan atas tidak merata nya pembagian kuota internet subsidi dari pemerintah. Karena kebutuhan internet besar, apalagi sekarang belajar online/daring ini menggunakan aplikasi zoom dan google meet. Ada sebagian mahasiswa yang sudah sering mendapatkan kuota dan tidak menutup kemungkinan ada juga mahasiswa yang belum mendapatkannya.

Keenam, interaksi sosial yang semakin menurun karena hanya menggunakan gawai setiap harinya dan hanya bisa berkomunikasi lewat media social. Kita sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial tentu sangat membutuhkan yang namanya interaksi dengan sesame makhluk lainnya. Tetapi pada saat sekarang ini kita hanya bisa berinteraksi dan berkomunikasi lewat media sosial saja. Hal ini tentunya akan menyebabkan reggangnya hubungan antara keluarga maupun teman dan akan menyebabkan ketergantungan antara satu dengan yang lainnya karena tidak bisa bertatap muka secara langsung.

Ketujuh, dampak negative dari pembelajaran online/daring ini akan membuat kesehatan mata terganggu akibat adanya radiasi dari layar heandphon dan laptop dikarenakan selalu berintekasi dengan kedua benda tersebut setiap harinya. Seperti yang kita ketahui belajar dan mengerjakan tugas tentunya menggunakan laptop dan heandphon di era pandemik saat ini, sehingga ini bisa menyebabkan terganggunya kesehatan pada bagian mata kita.

Selain dampak negatif, adapun dampak-dampak yang positif yang di timbulkan dari pembelajaran online/daring ini, yaitu:

Pertama, pembelajaran online/daring dapat dilakukan dimana saja dan fleksibel. Pembelajaran yang dulunya di lakukan di ruang kelas, kini dapat dilakukan dimana saja dan tidak mesti di tempat yang formal yang penting siswa/mahasiswa dapat memperhatikan apa yang disampaikan dengan baik.

Kedua, kita jadi bisa menimalisir penyebaran penyakit terutama penyakit covid-19 ini. Maka dari itu dikeluarkanlah peraturan pembelajaran online/daring karena salah satu nya untuk mencegah terjadinya penyebaran covid-19.

Ketiga, kita juga dapat menimalisir terjadinya polusi yang dihasilkan dari kendaraan beroda dua. Selain covid-19, polusi juga menjadi penyebab utama kesehatan kita. Akibat dari polusi kita pasti akan terganggu seperti mengalami sesak nafas dan mata perih. Oleh karena itu jika tidak berkepentingan di luar lebih baik berdiam diri dirumah saja, agar kita juga bisa memutuskan rantai penyebaran covid-19 ini dan dapat mengurangi polusi udara di lingkungan sekitar.

Keempat, melatih pelajar/mahasiswa agar bisa menggunakan media pembelajaran dengan lebih canggih lagi dan sehingga dapat meningkatkan teknologi informasi meski dalam masa pandemic saat ini.

Dari pembahasan pengaruh interaksi sosial terhadap pembelajaran online/daring di atas, dapat kita simpulkan bahwa pandemik ini membuat interaksi sosial yang berada di kalangan siswa dan mahasiswa terjadi penurunan. Dari tujuan pendidikan adalah menumbuhkan generasi yang dapat berkoordinasi dan berkontribusi langsung, tetapi sekarang malah mengalami penundaan dikarenakan pandemik ini, dan sekarang setelah hampir setahun pandemik ini menyerang dunia pembelajaran online, dan sekarang juga masih tetap berlanjut dan semakin menambah setiap hari nya. Akan tetapi, meskipun begitu interaksi antara manusia harus tetap terjalin agar dapat memperkuat hubungan sosial, walaupun di masa sekarang ini. Maka dari itu, setelah beberapa hari yang lalu menteri pendidikan dan kebudayaan Pak Nadiem Makarim telah mengeluarkan informasi bahwasannya di awal tahun 2021 nanti rencananya akan dilaksanakan kegiatan belajar mengajar secara offline/bertatap muka secara langsung tetapi harus tetap mengikuti protocol kesehatan yang berlaku. Semoga saja pembelajaran ini dapat terlaksana dengan baik dan pandemik ini dapat cepat berakhir agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif lagi.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana

43 komentar untuk "Belajar Daring dan Interaksi Sosial di Era New Normal"

  1. Balasan
    1. Pipit Sukmawardhani11 Desember 2020 pukul 10.50

      Terimakasih rahma...

      Hapus
  2. Artikel yang menarik dan bermanfaat, terima kasih:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pipit Sukmawardhani11 Desember 2020 pukul 10.52

      Terimakasih juga dewi

      Hapus
  3. terima kasih, artikelnya sangat memberikan informasi

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. Terimakasih juga ya karna udah mau mampir buat komen dan baca juga:)

      Hapus
  5. Topik artikelnya sanga menarik

    BalasHapus
  6. Artikel nya sangat menarik dan bermanfaat

    BalasHapus
  7. Artikel nya sangat menarik dan bermanfaat

    BalasHapus
  8. Artikel yang bagus dan menarik dapat menambah wawasan pembaca

    BalasHapus
  9. Bagus banget kak, aku suka bacanya. Alhamdulillah bisa nambah wawasan juga.

    BalasHapus
  10. artikelnya sangat informatif dan bermanfaat!

    BalasHapus
  11. Artikel yang Menarik dan Bermanfaat. Terimakasih:)

    BalasHapus
  12. Isi artikelnya sangat bermanfaat, sukses terus!

    BalasHapus
  13. Balasan
    1. Putri Aisyah salsabil21 Desember 2020 pukul 15.37

      Artikel nya sangat bermanfaat untuk saya karena dapat menambah wawasan saya

      Hapus
  14. Artikelnya menarik dan sangat menginformatif bagi pembaca

    BalasHapus
  15. Artikelnya sangat menarik, terimakasih

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus