Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Corona Syndrome: Solusi Bertahan Bisnis Pada Masa Pandemic

Oleh: Heru Sapto Nugroho*

Corona Syndrome merupakan perasaan takut berlebih yang dialami seseorang tatkala ia mengalami suatu hal yang merujuk pada gejala Covid-19 yang sebenarnya tidak terjadi pada mereka. Contoh kecilnya saja, orang akan menjadi sangat was-was apabila ia batuk, deman, bahkan seolah-olah tenggorokannya merasa sakit. Terlebih ada yang sampai berkata “sekarang batuk sedikit saja langsung mikirin nyawa”. Syndrome ini tentunya berdampak pada penurunan produktifitas seseorang. Bayangkan bila syndrome ini menghinggapi pada pelaku bisnis.

Corona Syndrome: Solusi Bertahan Bisnis Pada Masa Pandemic
Foto oleh cottonbro dari Pexels

Pandemi   covid 19   ini   menyebabkan   adanya   pergeseran   dan  perubahan  pola  pembelian konsumen. Biasanya   meskipun   sudah   ada   penjualan online, namun   konsumen   tetap  banyak yang  membeli  produk  secara  langsung  ke  toko  atau  pusat  perbelanjaan. Namun  sekarang  ini, karena  ada  pembatasan  dan  peraturan  pemerintah  untuk  tidak  keluar  rumah,  maka  otomatis konsumen  tidak  memungkinkan  untuk  berlama-lama  di  luar  rumah. Pelaku  UMKM  juga  harus menyesuaikan  diri  dan  mengkondisikan  penjualan  produk  dan  jasanya. Perlu  adanya  perbaikan kualitas  produk  dan  penyesuaian  pelayanan  untuk  dapat  menarik  konsumen.  Menurunnya   penjualan   dan   kepercayaan   konsumen   juga   sangat   berpengaruh   terhadap bisnis   UMKM, Maka dari itu ada solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Pertama, memperkuat relationship marketing. Relationship  marketing merupakan  orientasi bisnis   yang   terfokus  pada  menjaga  hubungan  baik  dengan  pelanggan  yang  sudah  ada  dan membangun    hubungan    yang    erat    dan    saling    menguntungkan    antara    pelaku    usaha    dan konsumen   hingga   menciptakan   transaksi   ulang. Pada akhirnya relationship marketing akan meningkatkan  loyalitas  konsumen. Beberapa penelitian mengungkap fakta bahwa customer relationship marketing berpengaruh namun tidak signifikan dalam meningkatkan   kinerja   pemasaran.   Hal   ini   terjadi   karena  masih  kurangnya  pemahaman  atau kurang  maksimalnya   penerapan   relationship   marketing   oleh   UMKM. Relationship   marketing yang  lebih  tepat  dan  maksimal  diharapkan  dapat  membantu  UMKM  untuk  dapat  bertahan  dan memiliki  daya saing  yang  tinggi. Penelitian  ini  dilakukan  untuk  menjawab  apa  yang  dapat  dilakukan  pelaku  UMKM  untuk dapat   mempertahankan   bisnis   mereka   di   tengah   pandemik   covid.

Kedua, perbaikan  kualitas  produk  dan pelayanan ditengah  pandemi  covid. Pada masa pandemic konsumen  lebih  berhati-hati  dalam  menggunakan  barang dan  jasa  dan  terjadi  penurunan  kepercayaan  konsumen  terhadap  barang  dan  jasa  yang  dijual  oleh pelaku   usaha. Selain   itu   keterbatasan   konsumen   dalam   melakukan pembelian   langsung   juga berdampak    pada    berkurangnya    secara    signifikan    jumlah    pembelian    konsumen. Untuk    itu pelaku    UMKM   harus   melakukan   perbaikan   kualitas   produk   untuk   dapat   meningkatkan kepercayaan  konsumen  dan secara intensif  mengkomunikasikan  terhadap  kualitas  produk.

Ketiga, meningkatkan kualitas Customer Relationship Marketing (CRM). Dimasa   pandemi   ini,   pelaku   UMKM   sebaiknya   tidak   hanya   berfokus   pada   menjaring pelangan  baru  tapi  harus mempertahankan  produk  dan  menjaga  pelangan  yang  sudah  ada, menciptakan   kepuasan  pelanggan  hingga  akhirnya  menciptakan  loyalitas  pelanggan.  Pelangan yang  loyal  tidak  akan  berpindah  ke  yang  lain  karena  sudah  memiliki  kepercayaan  terhadap produk  kita.  Salah  satu  cara  pelaku  UMKM  untuk  dapat  bertahan  di  tengah  menurunnya  geliat bisnis    adalah    dengan    melakukan    pemasaran    hubungan    pelanggan    (customer    relationship marketing). Customer  relationship  marketing adalah  sebuah  konsep  strategi  pemasaran  yang berupaya  menjalin  hubungan    jangka  panjang  dengan  para  pelanggan,  yaitu    mempertahankan hubungan  yang  kokoh  dan  saling  menguntungkan  antara  penyedia  jasa  dan  pelanggan  yang dapat membangun  transaksi  ulangan  dan menciptakan  loyalitas  pelanggan

Menurut saya, dapat disimpulkan bahwa pandemic   covid-19   yang   terjadi   di   Indonesia   berdampak   pada  ketidakstabilan   dalam perekonomian  terutama  pada  UMKM. Pelaku  UMKM  ini  merasakan  dampak  langsung  berupa penurunan  omset  penjualan  dikarenakan  adanya  himbauan  pemerintah  dan  penerapan  PSBB yang   menghimbau   masyarakat   untuk   tetap   dirumah   sehingga   cukup   banyak   UMKM   yang harus   berhenti   beroperasi   untuk   sementara   waktu. Untuk   itu   pelaku   UMKM   harus   memiliki strategi  bertahan untuk dapat  menstabilkan pendapatan   di  tengah  pandemikini  dan  dituntut  untuk  dapat  menyesuaikan diri  terhadap  kondisi  yang  terjadi. Ada  beberapa  strategi  bertahan  yang  di  rekomendasikan  yang  dapat  di  lakukan  UMKM untuk  dapat  mempertahankan  bisnisnya,  yaitu:  (1)  melakukan  penjualan  melalui e-commerce, karena   masyarakat   sekarang   banyak   beralih   ke  belanja online,  (2)  Melakukan  pemasaran produk   dengan   memanfaatkan   teknologi   digital   (digital   marketing)   untuk   dapat menjangkau lebih   banyak   konsumen,   (3)  melakukan  perbaikan  kualitas  produk  dan  kualitas  serta  jenis layanan,   (4).   Melakukan   pemasaran   hubungan   pelanggan   (customer   relationship   marketing) untuk  menciptakan  kepercayaan  konsumen  dan menumbuhkan  loyalitas pelanggan.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana 

Posting Komentar untuk "Corona Syndrome: Solusi Bertahan Bisnis Pada Masa Pandemic"