Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenali Diri Sendiri Pemicu Niat Berwirausaha

Oleh: Oza Rahmah Tiara*

Sobat dunia kampus, manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang bertambah seiring pertambahan usia. Salah satunya adalah mahasiswa yang memiliki rentang usia 18-25 tahun. Usia inilah yang menjadi masa dimana seseorang ingin terus mengeksplore dirinya dan cenderung tidak ingin diatur oleh orang lain. Hal ini bisa dikatakan sebagai proses trial-error dalam dirinya. Di masa dewasa awal inilah mereka sudah mulai memikirkan masa depan dan tidak ingin bergantung lagi kepada orang lain. Karakteristik inilah yang membuat tidak jarang mahasiswa mempunyai harapan untuk membuka bisnisnya sendiri. 

niat berwirausaha di kalangan dunia kampus
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Orang yang membuka usahanya sendiri bisa dikatakan sebagai seorang wirausaha. Wirausaha diartikan sebagai orang yang berani mengambil risiko untuk berinovasi menjalankan bisnisnya. Seorang wirausaha tidak pernah takut untuk bermimpi. Bagi mereka, sesuatu yang besar berawal dari hal yang kecil terlebih dahulu. Begitu juga dengan berwirausaha yang bisa dimulai dari sebuah niat atau intensi. Apalagi melihat mudahnya pemerolehan informasi pada zaman ini membuat peluang untuk mewujudkan niat tersebut menjadi lebih besar. Sesuai dengan ciri-ciri umum wirausaha, seseorang yang memiliki kebulatan tekad dan niat selalu penasaran dan akan menganalisa peluang yang ada serta tidak akan mudah menyerah.

Saat ini, berwirausaha tidak harus repot mencari dan membayar sewa tempat. Banyak yang berwirausaha dimulai dari rumah saja. Hal ini bisa terealisasikan karena adanya kemajuan teknologi. Dengan kondisi demikian, uang sewa bisa dialokasikan untuk hal lain misalnya untuk promosi atau pengemasan. Pergerakan dari satu titik hingga titik yang lain memang sulit. Ketidakpastian membuat mereka merasa lelah karena merasa tidak mencapai hasil yang diinginkan. Seringkali mereka lupa bahwa tidak ada hasil yang instan apalagi jika dimulai dari nol.

Secara umum, proses kewirausahaan memiliki beberapa tahap, diantaranya yaitu:

Pertama, tahap memulai. Tahap ini adalah tahap yang paling sederhana dimana dimulai dari sebuah niat untuk berbisnis. Biasanya seseorang yang berada ditahap ini senang melihat peluang usaha yang ada di sekitarnya, kemudian mulai mencari-cari informasi tentang jenis usaha yang ingin dijalankan. Di tahap memulai ada satu lagi tahap yang penting untuk dipikirkan, yaitu modal. Modal merupakan faktor yang penting demi keberlangsungan sebuah usaha. Sumber dari modal ini bisa berasal dari hasil menabung pribadi, membentuk tim ataupun meminjam dari pihak lain. Modal ini tidak hanya berguna diawal usaha saja namun, harus dipikirkan hingga minimal 3 bulan setelah usaha terealisasikan.

Kedua, tahap melaksanakan usaha. Ini adalah tahap yang lebih serius dari tahap pertama. Tahap inilah proses realisasi dari niat yang dimiliki terjadi. Konflik dan permasalahan juga mulai menghampiri saat melaksanakan tahap ini. Sehingga ia akan belajar mengambil keputusan, berani mengambil risiko dan juga melakukan evaluasi.

Ketiga, tahap mempertahankan usaha. Tahapan ini merupakan kelanjutan dari evaluasi yang dilakukan. Seorang wirausaha akan melihat hasil dari perkembangan bisnisnya dan menimbang untuk kelangsungan jangka panjangnya.

Keempat, tahap mengembangkan usaha. Jika tahap ketiga mempunyai hasil yang baik dan stabil selama jangka waktu yang lama, selanjutnya target yang akan diraih adalah memperluas jumlah usahanya.

Dalam menjalankan sebuah bisnis, hasil yang didapatkan belum tentu pasti sesuai dengan rencana. Situasi sulit seringkali dijumpai dalam keseharian. Oleh karena itu, seseorang dengan karakteristik menginginkan segala sesuatu yang pasti dan mudah menyerah tidak bisa menghadapi situasi tersebut. Seseorang dengan mental baja lah yang bisa bertahan di dunia tersebut. Terdapat kecerdasan yang disebut dengan Adversity Quotient (AQ) atau sering juga disebut Kecerdasan Adversitas. Kecerdasan ini berhubungan dengan daya tahan seseorang dalam menghadapi permasalahan. Pada akhirnya, jika seseorang yang memiliki kecerdasan adversitas yang tinggi pada akan mampu menang menghadapi berbagai kesulitan yang datang ketika proses pengumpulan niat hingga realisasi usahanya.

Segala sesuatu mempuyai sisi positif dan negatif. Begitu juga dengan memulai usaha sendiri. Memang tidak mudah untuk menjaga niat yang dimiliki sedari awal. Ada kalanya mereka terlalu memikirkan risiko yang ada sehingga pada akhirnya calon wirausaha mengurungkan niatnya untuk terjun di dunia bisnis. Tidak jarang bisikan dari lingkungan luar membuat keraguan untuk mencoba menjadi kian besar. Terkadang, jika kita terlalu bergantung pada orang lain, kita akan lebih sering merasa kecewa. Bertemu banyak orang, menjalin relasi merupakan suatu hal yang baik dan penting dilakukan karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Apalagi di fase dewasa awal seperti ini. Pengetahuan diri sendiri tentu terbatas, kita juga perlu mengamati dan mendengarkan dari lingkungan luar namun, jangan biarkan lingkungan luar itu mengambil alih kendali atas impian dan rencana kita. Cukup pilah-pilih, amati, analisa dan jadikan pembicaraan dari orang lain sebagai suatu masukan untuk diri sendiri. Walaupun kita gagal dalam melakukan sebuah usaha namun, jika itu hasil perencanaan diri sendiri tentu tetap ada perasaan puas karena telah mencoba dan menjadi bahan evaluasi diri kedepannya. Berbeda jika saat kita gagal namun, hasil dari campur tangan orang lain atau faktor eksternal lain didalamnya. Kita menjadi cenderung menyalahkan orang lain dan adanya rasa penyesalan karena tidak mengikuti diri sendiri.

Ketika bermimpi mempunyai sebuah usaha jangan terlalu memikirkan faktor eksternal sampai berlarut-larut. Terkadang kita hanya perlu keberanian, tekad, niat dan percaya pada diri sendiri dalam memulainya. Tanamkan bahwa kegagalan akan selalu beriringan dengan kesuksesan dan tidak semua kegagalan itu buruk. Jangan sampai takut untuk memulai dan belajar. Jangan sampai ide-ide cemerlang yang telah dimiliki hanya sekedar menjadi angan-angan belaka tanpa pernah terealisasikan. Ketahuilah kesempatan tidak datang berulang kali. Jika tidak sekarang, kapan lagi?

*Mahasiswa Program Studi Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

 Posted by Dedi Purwana

Posting Komentar untuk "Kenali Diri Sendiri Pemicu Niat Berwirausaha"