Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Kajian Literatur Dalam Penelitian

Oleh: Dedi Purwana

Kajian literatur (sering juga dinamai kajian/ tinjauan pustaka) - apapun sebutannya - merupakan bagian penting dalam proses penelitian. Proses ini harus dilakukan dalam menghasilkan produk akademik sejenis skripsi, tesis, disertasi dan artikel ilmiah untuk publikasi di jurnal. Tidak mungkin disebut skripsi, tesis, disertasi manakala bagian ini terlewatkan. Saking spesialnya, urusan kajian literatur ditempatkan pada bab tersendiri oleh para insan dunia kampus. Mengapa begitu penting perannya? Ya silahkan bayangkan sebuah skripsi, tesis atau disertasi hanya ada tidak ada Bab 2 – Kajian Pustaka. Apa bisa disebut skripsi, tesis, atau disertasi?  Silahkan coba hilangkan Bab 2 – Kajian Pustaka di skripsi, tesis dan disertasi anda ke pembimbing atau promotor, sudah dapat dipastikan pembimbing atau promotor akan menganggap itu sebagai laporan kegiatan.

pentingnya kajian literatur dalam penelitian
Foto oleh Dzenina Lukac dari Pexels

Kajian literatur bukan sekedar pelengkap riasan sebuah produk akademik. Faktanya memang banyak mahasiswa hanya sekedar comot sana, comot sini lalu tempel di Bab kajian pustaka layaknya menata rias wajah. Lebih parahnya lagi, tidak tahu dari mana asal atau sumber referensinya karena terbiasa menggunakan tombol keyboard copy & paste. Padahal sejatinya kajian literatur berfungsi untuk menentukan posisi penelitian diantara penelitian-penelitian sebelumnya (research gap). Dan ini tentu akan membantu mahasiswa dalam menguraikan novelty dan state of theart dari penelitian yang dilakukan.

Kajian literatur atau lebih sering dikenal dengan istilah literature review merupakan uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Kajian literatur adalah bagian dari skripsi, tesis, disertasi, artikel yang mengupas teori dan konsep untuk mendukung hipotesis penelitian. Creswell (2012:80) menegaskan bahwa A literature review is a written summary of journal articles, books, and other documents that describes the past and current state of information on the topic of your research study. It also organizes the literature into subtopics, and documents the need for a proposed study.

Literature review atau tinjauan pustaka harus dibedakan dengan book review. Literature review melakukan survey terhadap artikel ilmiah seperti jurnal atau paper prosiding, buku, peraturan perundangan dan sumber lainnya seperti skripsi, tesis dan disertasi terkait dengan isu atau topik tertentu, area penelitian, atau teori. Literatur review menyediakan paparan, simpulan dan evaluasi kritis pada setiap bahan survey. Ingatlah, literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas. Literature review yang baik harus bersifat relevan, mutakhir, dan memadai. Landasan teori, tinjauan teori, dan tinjauan pustaka merupakan beberapa cara untuk melakukan literature review.  Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan tujuan literature review: a) Memaparkan hubungan dari setiap bahan tulisan satu dengan yang lainnya yang terkait dengan topik tulisan; b) Mengidentifikasi cara baru dalam menterjemahkan dan mempersempit jarak yang ada dalam penelitian sebelumnya; c) Menyelesaikan konflik antara studi sebelumnya yang saling kontradiksi; d) Mengidentifikasi area sebagai pencegahan adanya usaha plagiat; e) Memandu langkah lanjutan untuk penelitian selanjutnya; dan f) Menempatkan pekerjaan original dalam konteks literature yang ada.

Selain memiliki tujuan sebagaimana telah diuraikan di atas, literature review dalam artikel ilmiah memiliki beberapa fungsi berikut: a) Membentuk sebuah kerangka teoritis untuk topik/bidang penelitian; b) Menjelaskan definisi, kata kunci dan terminologi; c) Menentukan studi, model, studi kasus yang mendukung topik; d) Menentukan lingkup penelitian; e) Menunjukkan bahwa penulis memahami area penelitian dan mengetahui isu-isu utama penelitian, serta bahwa peneliti memiliki kompetensi, kemampuan, dan latar belakang yang pas dengan penelitiannya; f) Menunjukkan kesinambungan dengan penelitian terdahulu dan bagaimana kaitannya dengan penelitian saat ini; g) Mengintegrasikan dan menyimpulkan hal-hal yang diketahui dalam area penelitian tersebut; dan h) Belajar dari orang lain dan menstimulasi ide-ide baru.

Lalu pertanyaan yang kerap muncul adalah bagaimana sih menulis kajian literatur yang baik? Simak pemenuhan unsur-usur berikut ini:

  1. Pendahuluan subjek/bahasan/isu atau teori yang sedang dibahas sesuai dengan tujuan dari literatur review.
  2. Pembagian  bahan tulisan yang sedang direview ke dalam beberapa kategori (misalnya tulisan yang mendukung isu atau berlawanan dengan isu atau yang menawarkan solusi alternatif).
  3. Penjelasan bagaimana bahan tulisan yang sedang direview tersebut punya kesamaan atau perbedaan antara satu dengan lainnya.
  4. Kesimpulan  dari yang menuliskan bagian yang paling penting dari setiap bahan tulisan yang paling menyakinkan dari opini bahan tulisan tersebut dan yang memberikan sumbagan terbesar pada pemahaman dan pengembangan area penelitian tersebut.

Menurut Creswell (2012:81), terdapat lima langkah dalam menyusun literature review. Kelima langkah tersebut adalah: a) Identify key terms to use in your search for literature; b) Locate literature about a topic by consulting several types of materials and databases, including those available at an academic library and on the Internet; c) Critically evaluate and select the literature for your review; d) Organize the literature you have selected by abstracting or taking notes on the literature and developing a visual diagram of it; and e) Write a literature review that reports summaries of the literature for inclusion in your research report.

Ketika menyusun literature review, peneliti seyogianya mempertimbangkan hal-hal berikut dalam setiap penilaian bahan tulisan: a) Informasi terkait bahan tulisan – Siapa nama penulisnya, apakah argumen yang diajukan penulis didukung oleh bukti seperti materi secara historis, studi kasus, paparan, statistik atau temuan ilmiah terkini?; b) Objektivitas – apakah perspektif penulisan berdasarkan prasangka atau seimbang? apakah data yang saling kontra digunakan atau apakah informasi yang relevan diabaikan untuk membuktikan poin yang ditulis?; c) Cara Meyakinkan – Jawaban atau paparan apa yang paling memberikan keyakinan atau sebaliknya dari bahan tulisan yang dinilai?; dan d) Nilai – apakah argumen dan kesimpulan yang ditulis cukup meyakinkan? apakah bahan tulisan tersebut menyumbangkan pemahaman akan topik yang dibahas secara siginifikan.

Pada akhirnya, kualitas dari sebuah penelitian terletak pada seberapa mampu peneliti menyusun kajian literatur dengan baik dan benar. Kajian literatur memberi makna lebih pada produk skripsi, tesis, disertasi dan scientific papers lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat dunia kampus.


3 komentar untuk "Pentingnya Kajian Literatur Dalam Penelitian"

  1. Terimakasih Prof atas share penjelasan Pentingnya Kajian Literatur Dalam Penelitian..sangat bermanfaat buat saya..

    BalasHapus
  2. Tulisan yang sangat mencerahkan. Thanks a lot Prof. Dedi Purwana.

    BalasHapus