Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Akankah Sekolah Dibuka Awal Tahun 2021?

Oleh : Septyana Putri*

Virus covid-19 membuat para siswa maupun mahasiswa harus melaksanakan pembelajaran secara daring/online. Pembelajaran secara online ini dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi. Tidak ada lagi aktifitas pembelajaran di kelas – kelas sebagaimana yang biasanya lazim dilakukan. Apakah pembelajaran secara online ini memiliki dampak yang signifikan? Menurut saya pembelajaran daring yang belum dipersiapkan secara matang ini tentu berdampak terhadap metode pembelajaran yang dilakukan oleh para tenaga pendidik. Peserta didik seringkali tidak memahami materi maupun penyampaian dari guru. Terlebih orang tua mengalami kesulitan untuk mengajarkan para anaknya belajar di rumah. 

Akankah Sekolah Dibuka Awal Tahun 2021?
https://www.pexels.com/id-id/foto/alfabet-belajar-berbayang-berfokus-301920/

Orang tua yang sibuk bekerja dengan terpaksa harus mendampingi anak-anak mereka pada saat jam pembelajaran daring. Anak-anak yang biasanya di sekolah, berubah seketika untuk melakukan segala aktifitas pembelajaran di rumah. Tidak sedikit guru yang sekedar memberikan tugas kepada para muridnya, melalui aplikasi pesan grup daring yakni aplikasi whatsapp. Guru membuat grup dengan para orang tua/wali murid untuk update apa saja yang perlu dilakukan tiap harinya selama proses pembelajaran. Lalu pada sore hari guru akan mengoreksi dan mengabsen siapa murid yang tidak atau belum mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru.

Apakah ada kendala yang dirasakan oleh para tenaga pendidik maupun peserta didik dalam pembelajaran online ini? Ya, banyak sekali kendala yang dirasakan oleh para peserta didik maupun para tenaga pendidik. Baik kendala fasilitas yang harus dimiliki, kendala koneksi internet yang tidak stabil, ditambah dengan metode pembelajaran secara daring/online yang kurang efektif. Selain itu banyak sekali para tenaga pendidik yang kurang memahami teknologi digital, sehingga membuat para tenaga pendidik harus cepat beradaptasi dengan pembelajaran secara online ini. Karena banyaknya kendala serta keluhan dari para orang tua/wali murid ini membuat banyaknya isu – isu yang beredar di media sosial mengenai pembelajaran tatap muka yang akan dilakukan pada awal tahun 2021. Artikel ini akan membahas mengenai pro dan kontra di kalangan masyarakat mengenai isu – isu yang beredar mengenai sekolah tatap muka di awal tahun 2021. Artikel ini juga akan membahas mengenai kebijakan – kebijakan sekolah tatap muka dimasa pandemi covid-19.

Apakah isu – isu yang beredar di kalangan masyarakat ini sudah dipastikan kebenarannya? Berita yang beredar ini sudah dibenarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengatakan bahwa sekolah boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan memenuhi syarat tertentu. Menteri Pendidikan menekankan bahwa pembelajaran tatap muka ini diperbolehkan, tetapi tidak diwajibkan. Untuk sekolah – sekolah dan perguruan tinggi yang ingin melaksanakan pembelajaran tatap muka harus mempersiapkan diri mulai dari sekarang. Dengan beredarnya berita ini banyak sekali pro dan kontra di kalangan masyarakat.  

Mengapa pro dan kontra dapat terjadi di kalangan masyarakat mengenai berita sekolah tatap muka di awal tahun 2021? Karena beberapa orang setuju untuk dibukanya sekolah tatap muka pada Januari 2021. Dilihat dari sisi psikologi, para peserta didik sudah mulai merasa jenuh dengan sistem pembelajaran jarak jauh ini. Tidak bisa dipungkiri jika sekolah online justru lebih melelahkan bagi anak-anak. Mendengarkan materi yang dijelaskan bapak atau ibu guru secara online melalui Zoom, lalu mencatat materi tersebut. Bahkan beban tugas yang diberikan pun lebih banyak dibandingkan saat sekolah offline yang menyebabkan anak-anak menjadi stres dan tertekan. Suasana belajar di ruang kelas serta bertemu dengan teman-teman di sekolah merupakan hal-hal kecil yang tentu saja sangat dirindukan dan ditunggu-tunggu oleh sebagian besar peserta didik. Tetapi banyak juga masyarakat khususnya orangtua yang tidak setuju dibukanya sekolah tatap muka pada Januari 2021 disaat wabah Covid-19 belum tuntas di Indonesia. Sebagian besar orangtua merasa khawatir akan keselamatan anak-anak mereka jika harus kembali ke sekolah dalam waktu dekat. Jika sekolah kembali dibuka, maka akan terjadi interaksi secara langsung serta kemungkinan besar terjadinya perkumpulan.

Banyak sekali masyarakat yang berfikir bahwa jika sekolah tatap muka dibuka pada tahun 2021 ini akan beresiko munculnya gelombang kedua penyebaran virus covid-19. Kita dapat mengambil contoh beberapa negara yang kembali menutup sekolah-sekolah akibat adanya penambahan kasus baru terkait virus Covid-19. Seperti di Korea Selatan, pada bulan Mei lalu yang memulai kembali aktivitas belajar di sekolah setelah negara itu melonggarkan pembatasan, terdapat 79 kasus tambahan baru sehari setelah dibukanya sekolah di negara itu. Munculnya kasus baru tersebut sebagian besar dikarenakan beberapa instansi sekolah yang tidak mematuhi langkah pencegahan infeksi, sehingga diharuskannya 200 sekolah untuk kembali ditutup.

Ada beberapa syarat yang harus dilakukan instansi sekolah apabila ingin menerapkan pembelajaran tatap muka, yakni :

Pertama, izin dari tiga pihak. Sekolah yang ingin menerapkan pembelajaran tatap muka pada awal tahun 2021 harus memiliki izin dari tiga pihak. Pertama pihak pemda, kedua pihak kepala sekolah, dan ketiga pihak orang tua murid. Tetapi orang tua memiliki hak, apakah boleh mengizinkan anaknya untuk pergi ke sekolah ataupun tidak.

Kedua, sekolah harus memenuhi daftar periksa. Sekolah harus memenuhi daftar periksa untuk dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka. Sekolah harus menyediakan sarana untuk tempat mencuci tangan dengan sabun, menyediakan hand sanitizer, menyediakan disinfektan, menerapkan wajib masker, terdapat fasilitas kesehatan, dan mengatur jumlah murid yang datang ke sekolah.

Ketiga, sekolah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sekolah harus memenuhi kriteria protokol kesehatan dan harus menerapkannya dengan ketat kepada semua pihak yang berada di lingkungan sekolah. Semua pihak yang berada di lingkungan sekolah wajib mengunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak, dan tidak ada perkumpulan.  

Keempat, dukungan dari semua pihak. Dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk melaksanakan kebijakan ini. Pemerintah, sekolah, orang tua, peserta didik harus ikut serta dalam proses ini. Semua pihak harus tertib melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Semua pihak harus saling menjaga satu sama lain agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus covid-19. 

Bagaimana cara kita untuk menanggapi kebijakan pemerintah mengenai sekolah tatap muka di awal tahun 2021? Menurut saya kebijakan pembelajaran tatap muka ini perlu mendapat perhatian serius. Karena semua pihak tidak boleh lengah terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Pemerintah harus mengatur jadwal pembukaan sekolah agar tidak dilaksanakan secara bersamaan. Seperti pembukaan pembelajaran tatap muka ini dimulai dari jenjang perkuliahan, kemudian dilanjut jenjang SMA dan SMP, setelah itu baru jenjang SD. Sekolah juga harus mengatur jumlah siswa yang datang ke sekolah, karena tidak memungkingkan apabila seluruh siswa datang ke sekolah secara bersamaan. Mengingat jumlah siswa disetiap sekolah sangat banyak. Sekolah tidak boleh melaksanakan kegiatan lain selain KBM. Beberapa kegiatan yang dilarang adalah orang tua tidak boleh menunggu siswa di sekolah, istirahat di luar kelas, kegiatan ekstrakurikuler, atau kegiatan pengenalan sekolah.  Pemerintah daerah dengan zonasi hijau atau kuning dapat saja tidak memberlakukan tatap muka apabila belum merasa yakin tentang kesehatan dan keselamatan yang menjadi prinsip pertama ketika keputusan ini ditetapkan pertama kali. 

Tidak dapat dipungkiri kemungkinan munculnya tambahan kasus baru Covid-19 serta kekhawatiran para orangtua jika sekolah kembali dibuka, oleh karena itu hal tersebut dapat dicegah jika orangtua, guru, serta pihak sekolah selalu mengedukasi anak-anak dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menghimbau peserta didik mengenai informasi pencegahan virus corona. Dan masyarakat jangan sampai percaya dengan berita berita hoax / berita yang tidak terbukti kebenarannya yang beredar di media sosial. Kita semua harus terus menerapkan protokol kesehatan agar dapat memutus rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Agar roda kehidupan di Indonesia dapat berjalan seperti sebelumnya. Roda ekonomi di Indonesia dapat kembali berputar, dan pendidikan di Indonesia dapat terus berjalan melalui kebijakan – kebijakan yang sudah ditetapkan pemerintah.  

*Mahasiswa Program Studi Akuntansi (D3) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana

73 komentar untuk "Akankah Sekolah Dibuka Awal Tahun 2021?"

  1. Kerenn artikel nya, terimakasih

    BalasHapus
  2. kerennn.. artikel sangat bermanfaat

    BalasHapus
  3. Artikel nya sangat bermanfaat, terimakasih

    BalasHapus
  4. Artikel nya sangat bagus dan bermanfaat,terimakasih

    BalasHapus
  5. Artikel nya sangat bermanfaat, bagus sekali

    BalasHapus
  6. Wahhhh artikel nya bagus sekali, keren

    BalasHapus
  7. Artikelnya bagus dan sangat bermanfaat

    BalasHapus
  8. artikelnya keren, bagus sekali dan sangat bermanfaat

    BalasHapus
  9. Artikel nya bagus Dan bermanfaat. Terimakasih

    BalasHapus
  10. Mardyah Alviani Batubara10 Desember 2020 pukul 20.25

    Artikelnya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  11. sangat bermanfaat dan bagus. Terima kasih

    BalasHapus
  12. keren, artikelnya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  13. Balasan
    1. terimakasih. semoga bermanfaat ya untuk para pembaca🙏

      Hapus
  14. Artikelnya bagus,sangat bermanfaat terimakasih

    BalasHapus
  15. Artikelnya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  16. artikelnya ah mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahh terimakasih, tetap jaga kesehatan ya dimasa pandemi ini...

      Hapus
  17. bagus yaa artikelnya, sangat bermanfaat!

    BalasHapus
  18. Artikel nya keren sekali,amazing sangat bermanfaat juga!!!

    BalasHapus
  19. keren sekali artikelnya, terus bekarya ya mwah

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahh terimakasih, semoga saya bisa menghasilkan karya karya lainnya ya

      Hapus
  20. artikelnya baguuss dan bermanfaat bangett✨

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih, jangan lupa jaga kesehatan selalu ya...

      Hapus
  21. terima kasih informasinya, artikelnya sangat bermanfaat, sukses selalu

    BalasHapus
  22. bagus sekali artikelnya, semangat terus yaa

    BalasHapus
  23. sangat bermanfaat dan informatif artikelnya

    BalasHapus
  24. Terimakasih, bermanfaat sekali artikelnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih, tetap jaga kesehatan di masa pandemi ini yaa..

      Hapus
  25. apapun kebijakan yang pemerintah keluarkan semoga itu terbaik untuk kita

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamin... apapun kebijakannya semoga dapat diterima baik oleh masyarakat yaa

      Hapus
  26. bermanfaat sekali artikel nya, semoga banyak yang baca ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin... terimakasih banyak sudah membaca artikel ini

      Hapus
  27. terus semangat!kembangkan ide ide kreatif menulis mu yaaa

    BalasHapus
  28. wahh terimakasih, semoga saya bisa menghasilkan karya lainnya yaa

    BalasHapus
  29. artikelnya bagus dan sangat bermanfaat sekali pokoknya, terus semangat berkarya ya!!!

    BalasHapus
  30. artikelnya sangat bermanfaat sekali, sekaligus menambah pengetahuan dan informasi💛💛 terimakasih yaaa, sukses selalu❤️❤️ pokoknya keren✊🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih banyak yaaa🙏 semangat terus kuliahnya diva!

      Hapus
  31. Semangat, terus kembangkan ide ide lainnya yaa

    BalasHapus
  32. Waaahh jd bertambah infonya ni terimakasih

    BalasHapus
  33. Bagus sekali isi artikelnya, semoga pemerintah memberikan kebijakan yang terbaik ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. pasti! apapun kebijakan pemerintah kita harus tetap mendukung

      Hapus
  34. Walaupun awal tahun 2021 ini kita masih blm bisa sekolah tatap muka, kita harus terus semangat

    BalasHapus