Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bangkitnya UMKM di Masa Pandemi?

Oleh: Riska Gabrie Apriani*

Adanya covid-19 tidak dapat dipungkiri menyebabkan pengaruh yang cukup besar di berbagai sektor. Akibat covid-19 semua sektor berfikir agar bagaimana dapat bertahan dan terus menjalankan siklus seperti biasanya. Tak hanya terfokus pada kesehatan, covid-19 ini juga menyerang sektor ekonomi. Ekonomi tidak dapat berjalan bagimana mestinya, perputaran ekonomi sangat terhambat sehingga para pelaku usaha sangat kesulitan menghadapi perubahan siklus pendapatan yang menurun drastis. 

Bangkitnya UMKM di Masa Pandemi?
Foto oleh Anna Tarazevich dari Pexels

Seperti yang dilansir dalam berbagai riset bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia menurun sebesar 80% untuk pendapatan para pelaku usaha. Ini secara langsung, medongkrak para pelaku usaha untuk berfikir keras dalam mengantisapasi usaha meraka agar dapat tetap bertahan. Padahal UMKM salah satu sector yang memberikan penghasilan besar bagi pemerintah. Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Keci, dan Menengah (KUKM) tahun 2018, kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1%. Hal ini berarti, UMKM sangat memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu, perlunya pemulihan UMKM agar dapat bangkit dalam kondisi pandemic akibat adanya covid-19. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan para UMKM agar dapat bertahan dalam masa pandemic.

Pertama, memanfaat kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan para UMKM dalam memasarkan produk mereka di pasaran, berbagai marketplace atau bahkan sosmed merupakan salah satu jalan pintas agar produk yang dijual dapat tetap dijangkau oleh para konsumen. Dengan adanya akses teknologi tentunya para UMKM tetap dapat mendapat keuntungan atas usahanya.

Kedua, tingkatkan inovasi. Dalam situasi pandemic, UMKM dituntut berfikir kritis agar konsumen tetap membeli produk yang dijual. Memanfaatkan daya beli masyarakat dengan membuat berbagai macam inovasi produk. Mengolah smber daya manusia yang kreatif dan mampu mengembangkan ide-ide baru.

Ketiga, membangun kemitraan yang menguntungkan. Para UMKM membuat relasi penjualan yang semakin luas. Sebaiknya para UMKM memperkuat kemitraan dengan pemerintah, BUMN, perbankan maupun pengusaha besar dalam menjalankan dan mengembangkan usaha baik dari sisi manajemen, permodalan maupun pemasaran produk UMKM.

Keempat, mengalihkan usaha ke sektor lainnya. Dalam situasi pandemic, banyak UMKM yang mengalihkan bisnisnya kepada sector yang lebih diminati di pasaran untuk saat ini, misalkan bidang kesehatan dan kuliner, disusul UMKM yang menekuni dunia fesyen, kemudian usaha handicraft atau kerajinan tangan.. Di situasi krisis ekonomi maka biasanya masyrakat akan lebih mendahulukan kebutuhan primer dibandingkan kebutuhan lainnya. Ini dapat menjadi peluang para UMKM agar tetap eksis dalam berwirausaha.

Kelima, kekompakan dan semangat tim. Para UMKM membutuhkan kerja tim yang lebih tinggi lagi agar bisa bertahan dan keluar dari krisis. Pengelola UMKM harus bisa membangun loyalitas dan kemisteri karyawan di masa krisis agar satu sama lain dapat memahami situasi ini dengan baik dan bersama-sama berjuang untuk keluar dari krisis yang melanda.

Namun, usaha pemulihan ini akan berjalan lancar apabila semua ssi bergerak aktif. Dalam arti, tidak hanya  berlaku untuk para UMKM saja, pemerintah sebagai pemberi akses juga harus melancarkan kebijakannya terkait dengan bangkitnya UMKM di masa pandemic covid-19. Berikut beberapa usaha pemerintah dalam memulihkan UMKM di Indonesia :

Pertama, infrastruktur. Memberikan akses internet untuk para UMKM untuk melancarkan para UMKM agar dapat berjualan secara online diberbagai sosmed dan marketplace yang dapat dimanfaatkan para UMKM. Sebab Infrastruktur merupakan hal paling mendasar jika ingin bertransformasi digital. Tanpa ada infrastruktur maka tidak ada transformasi digital.

Kedua, membeikan subisidi atau bantuan modal. Dalam langkah menyokong para pelaku usaha teramasuk UMKM, pemerintah telah memberikan bantuan biaya untuk setiap kepala rumah tangga baik dalam bentuk uang maupun kebutuhan pokok. Diharapkan dengan adanya bantuan ini, setiap insan dapat menjadikan kondisi kehidupannya lebih baik lagi.

Ketiga, pelatihan pengembangan. Pemerintah memberikan sosialisasi terkait perlunya mengasah kemampuan berwirausaha yang lebih cenderung berbau modernsasi. Mungkin perlunya diadakan webinar secara bertahap agar para pelaku usaha dan UMKM dapat terbiasa dengan perubahan yang ada  dan tetap eksis berjualan baik secara offline maupun online.

Keempat, product dan marketing. Pemerintah perlu memperhatikan UMKM agar dapat meningkatkan  kemampuan UMKM di bidang teknologi untuk mengadopsi munculnya new normal yang memaksa UMKM mengubah pola produksi dan pemasaran. Mungkin dengan cara membentuk aspek-aspek kelembagaan dengan penyusunan regulasi pendukung pemulihan ekonomi, platihan terstruktur, serta suporting institution  dari perbankan, akademisi dan masyarakat

Terakhir, sinergi. Menetapkan kebijakan nasional dari pusat dan daerah dengan memprioritaskan sektor-sektor. Lalu, memperkuat model bisnis yang terintegrasi, dan secara end to end guna mendorong kemajuan UMKM.

UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) merupakan sektor ekonomi yang sangat merasakan dampak yang besar akibat adanya wabah covid-19. Dalam usaha memutuskan penyebaran virus tersebut maka kebijakan PSBB pun diberlakukan. Dengan adanya PSBB maka setiap akses baik individu maupun bermasyarakat sangat dibatasi. Akibat pandemi Covid-19 ini mengakibatkan sektor ekonomi masyrakat melemah, seperti penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat, ancaman pada sektor perbankan dan keuangan serta eksistensi pelaku usaha mikro. Secara besar-besaran banyak para pelaku usaha yang terpaksa memberhentikan para karyawannya karena tidak sanggup membayar gaji akibat pendapatan yang menurun drastis. Ini berimbas pada meningkatnya angka pengangguran di Indonesia.

Masalah utama UMKM adalah ketidaktersediaan modal untuk memulai kembali bisnis selain itu, UMKM yang dianggap sebagai salah satu ensensial pemasukan negara yang cukup siginifikan ini pun berdampak pada pemasukan negara. Penghasilan negara juga anjlok karena para pelaku usaha yang tidak tertrutupi modalnya juga tidak akan mampu membayar pajak. Sedangkan yang seperti kita ketahui bahwa salah satu bentuk pemasukan negara yang cukup besar adalah dari perpajakan. Segala upaya diberikan pemerintah dalam mentolerir akibat siklus perekonomian yang turun selama adanya covid-19.

Dalam rangka, pemulihan ekonomi maka para UMKM sangat perlu bangkit meningkatkan produksinya lagi.  pemerintah dan seluruh stakeholders Negeri ini untuk bahu-membahu mempersiapkan solusi luar biasa. Setidaknya, terdapat langkah solutif yang bisa ditempuh pemerintah untuk pemulihan ekonomi terutama di sektor UMKM. Kedua sisi ini harus melancarkan aksi-aksinya dalam memaksimalkan situasi dan kondisi dalam melancarkan bisnisnya di pasaran. Satu-satunya akses yang mudah dijajaki ialah bertransformasi dengan kemajuan teknologi. Dimana para pelaku usaha dapat memasarkan produknya melalui platform layaknya market place dan sosmed sebagai wadah untuk memperjualbelikan produk. Hal ini penting untuk dipelajari, sebab di jaman yang semakin canggih segala pengerjaan sudah banyak dialihkan menjadi mesin. Maka apabila kita tidak berupaya biasa dan paham dalam berteknologi maka secara langsung cepat dan lambatnya kita tidak akan terpakai di dunia pekerjaan.

Tidak lupa, dalam proses pembangkitan dibutuhkan tekad yang tidak mudah menyerah. Semua sector baik para pelaku usaha atau pun pemerintah harus mempunyai semangat yang tinggi dalam memulihkan perekonomiaan agar menjadi lebih baik. Terus mencoba dan bermaksimal dalam berusaha merupakan motivasi diri yang harus terus dipacu.

UMKM Bisa UMKM Bangkit!!!

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

 Posted by Dedi Purwana

22 komentar untuk "Bangkitnya UMKM di Masa Pandemi?"

  1. Artikelnya sangat bermanfaat, terimakasih

    BalasHapus
  2. artikel bermanfaat, dengan bahasa yang mufah dipahami

    BalasHapus
  3. Nice blog. Ini sangat bermanfaat bagi kami perusahaan rintisan. Poin pertama, kami sangat memanfaatkan teknologi seperti sosmed masing-masing tim. Saling percaya dan kompak memang betul sangat diperlukan, apalagi bagi yang belum punya kantor dan beejerja di rumah masing-masing. Thank you for the information, author. From mumuf, admin Instagram @mufasha.store

    BalasHapus
  4. Artikel yang sangat bagus isinya.

    BalasHapus
  5. Artikelnya keren banget weeei, gampang dipahami juga bahasanya

    BalasHapus
  6. Terima kasih sangat bermanfaat

    BalasHapus
  7. Artikelnya sangat informatif. Terima kasih!

    BalasHapus
  8. Wah keren nih infonya

    BalasHapus