Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar di Rumah, Pentingkah Menjaga Kesehatan Mental?

Oleh: Rahmadiani Irsy*

Menjaga kesehatan fisik memang penting. Akan tetapi, sudah banyakkah dari kita yang menyadari bahwa menjaga kesehatan mental itu juga penting? Dilansir dari laman kemkes, kesehatan mental adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan yang tenteram, tenang, dan bahagia. Dengan kondisi seperti itu, memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dengan nyaman dan menghargai orang lain di sekitar. Bagaimana dengan yang kesehatan mentalnya terganggu? Orang yang kesehatan mentalnya terganggu mungkin akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta pengendalian terhadap emosi. Biasanya ditandai dengan sedih secara terus-menerus dan tidak semangat. 

Belajar di Rumah, Pentingkah Menjaga Kesehatan Mental?
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Saat pandemi, kita diharuskan untuk tetap di rumah agar tidak tertular virus corona. Karena aturan protokol kesehatan tersebut, aktivitas yang biasanya dilakukan dengan tatap muka, kini berubah menjadi sistem daring. Aktivitas seperti bekerja, sekolah, dan kuliah dilaksanakan melalui sistem online. Belajar di rumah terutama, tentu rasanya berbeda jika belajar di sekolah. Belajar di sekolah atau di kampus akan terasa lebih kondusif. Selain itu, lingkungan sekitar kampus dan sekolah memang dibuat agar mendukung jalannya aktivitas belajar. Akan tetapi, tahukah kita bahwa saat pandemi, masalah kesehatan mental remaja di Indonesia telah meningkat dan menjadi perbincangan yang cukup serius? Kita semua tahu bahwa tidak semua orang memiliki lingkungan yang mendukung untuk belajar di rumah. Keadaan yang cukup ramai di rumah membuat keadaan tidak kondusif untuk belajar, lalu tekanan-tekanan lainnya yang berasal dari rumah, membuat tidak semua orang memiliki keadaan yang baik untuk belajar di rumah. Bahkan, ada sebuah berita yang menyatakan bahwa salah satu pelajar Indonesia bunuh diri akibat stress pada tekanan belajar di rumah. Ini menunjukkan bahwa kesehatan mental juga penting untuk diperhatikan. Kesehatan mental memang tidak terlihat secara kasat mata seperti kesehatan fisik, karena dari gejalanya sendiri, ia menyerang suasana hati dan pikiran.

Banyak anak muda, khususnya mahasiswa, belum menyadari bahwa menjaga kesehatan itu penting. Mereka biasanya merasakan jenuh dan bosan karena sudah terlalu lama berada di rumah. Selain itu, keadaan pembelajaran online yang dirasa kurang efektif daripada pembelajaran offline turut serta menambah tekanan pada pelajar dan mahasiswa. Tidak mengertinya tentang pelajaran yang diajarkan membuat mereka bingung dan sedih. Mereka bingung bagaimana agar tetap bisa mengerti dalam kondisi yang tidak mendukung, tetapi juga takut mendapat hasil yang kurang memuaskan karena tidak mengerti apa-apa. Dari kebingungan dan ketakutan inilah yang dapat memicu tingkat stress pada pelajar dan mahasiswa. Belum lagi tekanan yang berasal dari rumah bisa karena saudara, orang tua, atau bahkan dari diri sendiri.

Kesehatan mental kita sangat perlu dijaga. Kesehatan mental yang terganggu, juga akan berpengaruh pada kesehatan fisik kita. Jika sudah stress, gelaja fisik yang biasanya terjadi adalah susah makan dan insomnia. Dua gejala tersebut menyebabkan timbulnya penyakit, padahal saat pandemi seperti ini, tubuh kita harus tetap sehat agar tidak tertular virus corona. Walaupun banyak orang-orang yang baru mulai sadar tentang pentingnya kesehatan mental saat pandemi, kita seterusnya harus tetap menjaga kesehatan mental bahkan jika pandemi sudah selesai.

Tekanan yang berasal dari rumah memang tidak bisa kita hindari jika berada di rumah, akan tetapi, tekanan dan stress yang berasal dari diri sendiri bisa kita cegah dengan cara-cara yang mungkin bisa membuat kita pulih yaitu :

Pertama, olahraga. Olahraga tidak hanya untuk menjaga kesehatan fisik, tetapi juga untuk menjaga kesehatan mental. Kenapa bisa begitu? Karena saat kita olahraga, secara alami tubuh akan menghasilkan hormon endorfin yang membuat suasana hati kita bahagia. Saat olahraga, pikiran kita akan lebih tenang dan fresh. Ketika olahraga, berarti kita melepas penat pikiran. Selain sehat tubuh, mental kita juga akan lebih sehat jika olahraga secara rutin. Saat pandemi, kita bisa melakukan olahraga ringan yang bisa dilakukan di rumah.

Kedua, bercerita kepada teman. Seperti manusia pada umumnya, kita merupakan makhluk sosial. Kita tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, kita pasti membutuhkan orang lain. Saat kita sedang sedih atau stress, kita bisa meminta bantuan kepada teman agar bisa bercerita atau curhat kepadanya. Jika teman itu bersedia, kita bisa melepaskan segala kesedihan yang dialami. Bercerita menumpahkan segalanya membuat pundak kita terasa lebih ringan. Banyak orang akan merasa lega telah mencurahkan isi hatinya saat sudah berbagi cerita dengan orang lain. Setidaknya, saat kita merasa sendiri, stress, dan butuh tempat untuk bercerita, cara kedua ini mungkin akan meringankan suasana hati kita.

Ketiga, menjaga pola makan yang sehat. Menjaga pola makan yang sehat tidak hanya berfungsi untuk menjaga kesehatan fisik, tetapi juga untuk menjaga kesehatan mental. Memakan makanan yang sehat dan seimbang membuat hormon-hormon dalam tubuh berfungsi dengan baik dan sesuai. Hormon yang berfungsi baik juga akan meningkatkan mood yang menyenangkan. Oleh karena itu, menjaga pola makan yang sehat juga bisa menjadi cara agar kesehatan mental kita terjaga.

Keempat, menggambar. Beberapa penelitian menyatakan bahwa menggambar menjadi salah satu cara yang cukup ampuh untuk menghilangkan tekanan dan stress. Dilansir dari national geographic, seorang ahli bidang terapi seni mengatakan bahwa seseorang yang meluapkan stress lewat seni, dapat meredakan stress dan membuat pikiran lebih rileks. Saat proses menciptakan gambar atau seni itu sendiri kerap membantu seseorang untuk merasa tenang.   Memang, tidak semua orang pandai menggambar. Akan tetapi, untuk memakai cara ini, kita tidak harus pandai menggambar, asal kita bisa menyalurkan emosi dengan membentuk gambar-gambar yang sesuai kita inginkan. Jangan merasa terbebani dengan kemampuan menggambar, karena tujuan kita adalah meredakan stress dan tekanan.

Kelima, menjalani hobi. Saat pandemi, kegemaran dan hobi yang hanya bisa dilakukan di luar rumah memang tidak bisa dijalankan, seperti bersepeda atau bermain. Namun, kita bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah yaitu menonton dan mendengarkan musik. Terdengar biasa, tetapi cara kelima ini juga berperan untuk menjaga kesehatan mental kita di rumah. Disaat tidak ada hiburan yang bisa kita lakukan saat pandemi, menonton film kesukaan dan mendengar musik favorit dapat meredakan stress kita. Saat jenuh terhadap tekanan belajar di rumah, ambil waktu sejenak untuk mengistirahatkan pikiran dengan menonton film atau mendengar musik. Cara ini dapat membantu meluapkan emosi melalui film dan musik.

Keenam, konsultasi. Cara ini mungkin tidak semua orang yang dapat mengakses konsultasi mental. Akan tetapi, cara ini merupakan cara terakhir jika kelima cara di atas belum terlalu membantu meningkatkan kesehatan mental kita. Konsultasi kepada ahli kejiwaan akan membantu menemukan jawaban dari gangguan mental yang dialami. Para ahli seperti psikiater dan psikolog bisa membantu kita agar sehat secara mental.

Sedikit tambahan, stigma masyarakat tentang konsultasi mental masih sedikit tabu. Banyak anak muda yang enggan untuk pergi konsultasi karena takut dianggap gila atau punya penyakit mental. Padahal, tidak semua yang pergi ke konsultasi memiliki penyakit mental. Konsultasi bukan hal yang memalukan, ini demi kesehatan mental kita agar tetap terjaga. Kesehatan mental dan kesehatan fisik saling berkaitan. Jika kesehatan mental kita sudah terganggu, saat menjalani aktivitas sehari-hari akan terasa berat. Sehat fisik, harus sehat juga secara mental. Oleh karena itu, kesehatan mental sangat penting untuk dijaga.

Seperti itulah cara-cara yang mungkin dapat membantu meningkatkan kesehatan mental kita. Belajar di rumah memang tidak mudah, akan tetapi, kita harus yakin bahwa kita semua dapat melalui ini dengan baik.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana

57 komentar untuk "Belajar di Rumah, Pentingkah Menjaga Kesehatan Mental?"

  1. artikelnya sangat bermanfaat dan dapat menambah ilmu tentang kesehatan mental

    BalasHapus
  2. Terima kasih sudah membuat artikel yang bermanfaat :)

    BalasHapus
  3. Allysya Lailla Bilqiis12 Desember 2020 pukul 13.26

    artikel yang sangat bagus karena mengingatkan kita untuk terus menjaga kesehatan

    BalasHapus
  4. Artikel ini sangat menarik dan bermanfaat sekali

    BalasHapus
  5. Artikelnya bermanfaat sekali! terima kasih

    BalasHapus
  6. artikel yang sangat menarik dan informatif!

    BalasHapus
  7. Artikelnya bermanfaat dan keren sekali

    BalasHapus
  8. wihhhh, pembahasannya menarik sekali. Keren

    BalasHapus
  9. Artikelnya sangat menarik dan bermanfaat. Terimakasih:)

    BalasHapus
  10. Artikelnya menarik bangett

    BalasHapus
  11. Artikel nya sangat bermanfaat dan menarik

    BalasHapus
  12. Kerennn bgt pemaparannya

    BalasHapus
  13. Artikelnyaa sangatt bermanfaatt bangettt!!! Menarik dan informatif:). Sukses selaluuu!!

    BalasHapus
  14. Artikelnya sangat bermanfaat, pembahasannya juga menarik.
    Semangat untuk membuat artikel lainnya.

    BalasHapus
  15. Sangat relate dgn keadaan saat ini. Sangat bagus untuk dibac

    BalasHapus
  16. Sangat berkesinambungan dengan apa yang terjadi saat ini, keren. Bisa jadi referensi, semangat terus Rahma

    BalasHapus