Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belanja Online vs Pasar Tradisional

Oleh: Yudith Keziah Siringo-ringo*

Demi menunjang kelangsungan hidup, kita harus memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer sangat penting karena kebutuhan pokok bagi tubuh kita, dari sandang, pangan, dan papan. Tetapi lebih baik mana? Belanja online atau belanja dipasar konvesional?

Belanja Online vs Pasar Tradisional
Foto oleh Christian Wong dari Pexels

Belanja Online

Belanja Online adalah penyedia barang kebutuhan yang sistemnya menggunakan bantuan teknologi. Sistem online ini bersifat tidak langsung, lewat aplikasi kita dapat memilih barang yang ingin dibeli, lalu pesan dan dibayar via online atau bayar dirumah (COD). Untuk pengiriman barang membutuhkan beberapa hari tergantung dari daerah mana yang kita pesan, sekitar 2-3 hari atau 1 minggu.

Jika ingin melihat bagaimana barang yang dijual dapat diliat dikolom komentar, beberapa pembeli yang mengomentari serta menilai dari barang serta toko. Mudah bukan? Meningkatnya minat pembeli dari via online ini, banyak juga para penjual baru yang membuka toko untuk berbagai macam barang yang dijual. Sarana penyedia belanja online ini adalah E-ecommerce. Mengandalkan media elektronik sebagai promosi atau penyebaran dari barang yang dijual. Meningkatnya belanja online membuat para penjual baru tergerak untuk memulai usaha yang diinginkan.

Pada masa pandemi ini, memungkin kita terus untuk berbelanja via online demi menjaga diri kita dari virus covid-19. Pada awal pandemi, karantina dari semua daerah, daerah rumah yang ditutup untuk meminimalisir orang-orang lewat atau datang. Bahkan, keluarga terdekat pun kita diharuskan menjaga jarak, dan tidak mengharuskan untuk berkunjung kerumah. Untuk berbelanja kebutuhan langsung dipasar atau disupermarket tetap harus waspada karena kita tidak tahu dari mana datangnya virus, kita harus menggunakan masker, membawa handsinitezer, saat pulang kerumah harus mencuci baju karena habis dari luar.

Banyak orang yang tidak mau keluar rumah, waspada dengan virus covid-19 ini memilih jalan praktis untuk memenuhi kebutuhan. Berbelanja sayuran, makanan, barang-barang yang membuat kita untuk terus tetap dirumah. Tetapi, tidak semua berpikir untuk berbelanja online karena kita bisa masak sendiri, membuat makanan instan yang tersedia, kecuali bahan baku yang tidak ada dirumah, mengharuskan kita untuk belanja langsung, akhirnya kita dapat memilih untuk belanja online, secara dipesan, lalu diantar kerumah. Dan jangan lupakan untuk tetap higenis, bersih.

Banyaknya peminat dari berbelanja online ini, banyak penjual atau wirausaha baru atau seseorang yang ingin memulai bisnis baru, sesuai dengan kemampuan dan kreativitas yang dimilki, pastinya untuk menambah pendapatan karena banyaknya keinginan, banyaknya pengeluaran. Penjual-penjual dengan memberikan harga diskon, membuat para pembeli tergiur, tetapi ada juga yang berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. Dari makanan dan minuman, barang=barang yang dapat dipakai dirumah pada masa karantina ini.

Kreativitas serta inovasi baru ini yang patut kita contoh, banyak penjual berarti banyak saingan. Tetapi bagaimana kita harus mempertahankan usaha yang kita mulai, bersaing secara sehat, dan menjual sesuatu yang menarik dan dapat memikat pembeli untuk membeli barang jualannya.

Pasti ada kalanya disaat kita berdagang online ini, bisa sepi, bisa ramai pembeli, tergantung apa yang kita jual, niat kita, dan kerja keras yang dibuat. Hal ini pun dapat meningkatkan perekonomian dan membangkit jiwa usaha yang tinggi, Banyak belajar dari berbagai hal dalam mencari uang sendiri, memanfaatkan diri dimasa sekarang untuk membawa diri ke perubahan yang lebih baik, dapat menginspirasi generasi muda kedepan untuk memulai bisnis yang diinginkan.

Belanja di Pasar Tradisional

Pasar Tradisional adalah pasar yang memuat transaksi jual-beli secara langsung dan bebas. Pasar ini sering ditemukan didekat rumah-rumah. Pasar Tradisional ini langsung dapat menerima proses dari tawar dan menawar barang yang ingin kita beli. Banyak penjual yang berdampingan dan menjual dengan barang yang sama. Harga bahan baku makanan, barang-barang lebih terjangkau, prosesnya cepat tidak perlu menunggu lama. Pasar Tradisional ini sebelum kondisi pandemi, lancar dan aman diramaikan oleh pembeli-pembeli, saling ada transaksi jual-beli dan tawar menawar.

Pasar ini secara langsung memudahkan kita menemukan suatu barang yang kita inginkan, banyaknya penjual juga memberikan kita suatu pilihan mau beli dimana, meskipun satu penjual tidak tersedianya barang penjual disebelahnya pasti menjual barang tersebut. Pelayanan masih bagus jika hampir sama dengan agen, dengan menggunakan karyawan. Karyawan dari suatu agen juga dapat membantu kita mengangkut barang belanjaan ke kendaraan yang digunakan. Biasanya yang menjual bahan baku pasti dilayani oleh penjual itu saja, meski desak-desakkan bagaimana tetap dapat melayani dengan baik meskipun sendiri.

Keunggulan dari pasar ini, mudah dijangkau, menjual barang dengan harga yang terjangkau, ada bahan baku makanan yang masih fresh dan datang dari penghasil bahan baku. Sederhana, tetapi kita bisa lihat perjuangan dalam berjualan dipasar dengan banyaknya penjual, memaksimalkan kualitas produk yang dijual, memberikan yang terbaik kepada pembeli, tempat yang terbuka, penjual dengan mudahnya keluar masuk ke pasar.

Pada masa pandemi ini, minimnya minat pembeli untuk datang secara langsung untuk berbelanja. Keramaian pasti terjadi karena banyaknya orang yang datang untuk membeli serta tawar menawar terhadap belanjanya. Pasar dengan tempat yang terbuka, pastinya ramai orang-orang datang untuk membeli bahan baku makanan. Kewaspadaan kita terhadap virus covid-19 ini, membuat kita menjadi susah untuk membeli kebutuhan dipasar tradisional ini, padahal tempatnya dekat dengan jarak rumah. Sebelumnya kita pasti selalu waspada terhadap virus dan mengedepankan protokol kesehatan, tetapi tempat terlalu ramai juga jangan sampai kita kunjungin karena kita tidak mengetahui bahwa dimana virus itu terjangkit, bisa saja saat kita berbelanja ada orang dibelakang kita yang membeli barang kebutuhan juga.

Pandemi ini penjual di Pasar Tradisional mementingkan bahwa bagaimana perekonomian bagi keluarganya, dan dapat menunggu kondisi stabil hingga pasar akhirnya dapat secara luas terbuka bagi pembeli. Karena seperti yang kita ketahui, ada saja pasar yang ternyata penjualnya terjangkit virus covid-19, tidak mematuhi protokol kesehatan, sehingga penjual yang lainnya terbawa dampak buruk dan bisa saja pasar disuatu tempat itu ditutup dikarenakan ada yang terjangkit corona. Hilangnya pembeli bagi pasar ditempat lain, pasar jadi bukan tempat yang aman untuk membeli suatu kebutuhan, pendapatan kurang dari seperti yang biasanya.

Dalam kondisi pandemi untuk menyikapi hal tersebut adalah bagaimana kita dapat menjaga diri dari keramaian, serta melihat dari sisi kiri dan kanan, belakang orang tersebut tidak ada batuk atau flu, meminimalisir pembeli yang datang dengan tataan yang rapih jika ingin membeli bahan kebutuhan, memakai masker serta handsinitezer, memastikan bahwa tempat penjual aman dan higenis untuk dibawa pulang, membersihkan diri dan pakaian yang dikenakan saat dari luar, makan dengan makanan yang bergizi dengan kaya manfaat, meminum vitamin untuk memaksimalkan kebugaran tubuh, berolahraga untuk tetapi fit dikondisi ini, pastinya sama-sama merangkul untuk menjaga diri dari virus covid-19 ini.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana 

9 komentar untuk "Belanja Online vs Pasar Tradisional"

  1. Terimakasih untuk informasinya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  2. Terimakasih untuk informasinya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  3. Terimakasih untuk informasinya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  4. Artikelnya bermanfaat sekali, sunset terus untuk penulis

    BalasHapus
  5. Bagus artikelnya, sangat bermanfaat sekali��

    BalasHapus
  6. Artikel sangat bermanfaat

    BalasHapus
  7. Mantulllll bgtttt artikelnyaaaaa.....Semangat sukses trsss yaaa

    BalasHapus