Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Corona Datang, Lebih Penting Kesehatan atau Ekonomi?

Oleh: Edhelyn Nesya Putri Laksono*

Tahun 2020 merupakan tahun yang mengkhawatirkan untuk seluruh negara teermasuk Indonesia. Hal ini disebabkan karena munculnya wabah virus covid-19 yang secara cepat menyebar keseluruh dunia. Pada saat ini, virus corona bukanlah suatu wabah yang bisa diabaikan, karena dampak yang terlihat tidak hanya mempengaruhi Kesehatan masyarakat, akan tetapi turut mempengaruhi perekonomian negara.

Corona Datang, Lebih Penting Kesehatan atau Ekonomi?
Foto oleh cottonbro dari Pexels

Mengantisipasi dan mengurangi jumlah penderita virus corona di Indonesia sudah berusaha dilakukan oleh Pemerintah di seluruh daerah. Mulai dari merapkan kebijakan lock down selama 14 hari, kegiatan belajar mengajar dirumahkkan, bekerja dari rumah (work from home), bahkan kegiatan beribadah dirumahkan. Tentu saja kebijakan yang diambil pemerintah sudah dianalisa semaksimal mungkin berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang ada.

Makna dari pelaksanaan kebijakan publik adalah suatu interaksi yang memungkinkan pencapaian-pencapaian atau target menjadi output akhir menurut aktivitas yang dilakukan pemerintah. Kekurangan dan kesalahan kebijakan public akan bisa diketahui sesudah kebijakan public tadi dilaksanakan. Keberhasilan dari kebijakan public bisa ditinjau berdasarkan efek yang disebabkan menjadi output penilaian atas suatu kebijakan.

Kebijakan dan pelayanan Kesehatan merupakan aspek penting dalam kebijakan sosial. Dalam segala kondisi, kesehatan merupakan faktor penentu suatu kesejahteraan sosial. Kebijakan lockdown merupakan salah satu dari beberapa kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Sebelum menerapkan kebijakan ini, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan secara ketat ke beberapa wilayah dan mempertimbangkan konsekuensinya secara matang, baik dari segi ekonomi maupun sosial Tujuan dari adanya kebijakan lockdown yaitu dapat membantu mencegah penyebaran virus corona dari satu tempat ke tempat yang lainnya, sehingga masyarakat diseluruh wilayah diharapkan dapaet terhindar dari wabah virus corona.

Berbicara tentang suatu kebijakan, tentu saja akan terdapat pengaruh positif dan negatif yang akan ditimbulkan. Dampak positif dan negatif dari adanya kebijakan lockdown akan berpengaruh pada aspek sosial dan ekonomi. Salah satu konsekuensi terbesar dari adanya kebijakan lockdown adalah merosotnya pertumbuhan ekonomi. Namun, jika pemerintah tidak segera mengambil kebijakan lockdown, maka akan terjadi penyebaran virus dari satu wilayah ke wilayah lain. Sehingga hal tersebut akan membahayakan kesehatan masyarakat disuatu wilayah.

Dampak positif dari adanya kebijakan lockdown adalah pemerintah dapat menekan angka penyebaran virus corona kepada masyarakat. Dimana jumlah masyarakat yang terjangkit virus Covid-19 mengalami penurunan. Minimnya aktivitas yang dapat masyarakat lakukan diluar rumah menjadi faktor utama dalam menghambat penyebaran virus corona. Selain itu, dampak positif yang dirasakan adalah kualitas udara dibeberapa wilayah menjadi baik.

Kenapa virus corona sanggup memberikan dampak negatif yang begitu besar terhadap perekonomian negara Indonesia? Karena negara Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam sektor perekonomian. Jika kegiatan ekonomi suatu negara tidak dapat berjalan dengan baik, maka ekonomi akan mengalami perlambatan yang cukup signifikan. Pada saat inilah dampak dari adanya virus corona terhadap perekonomian akan terasa jelas yang tentunya tidak dapat dianggap sepele.

Ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, masyarakat selalu bersangkutan dengan kebutuhan yang bersumber dari ekonomi. Ekonomi membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, mulai dari sandang, pangan, dan papan. Dengan diberlakukannya kebijakan lockdown, banyak masyarakat yang tidak dapat melakukan kegiatan perekonomian. Hal ini disebakan banyaknya masyarakat yang memiliki profesi dijalanan seperti berjualan sayur, pakaian dan sebagainya.

Cepat atau lambat dampak dari adanya kebijakan lockdown ini mempengaruhi ketahanan ekonomi masyarakat. Sehingga kebijakan ini menuai protes dari kalangan masyarakat. Pertanyaan seperti “Mati karena virus atau Mati karena kelaparan?” mulai berkembang di masyarakat luas. Sebuah pertanyaan yang mewakili pilihan masyarakat untuk dapat bertahan dimasa pandemi virus corona. Pertanyaan yang secara tidak langsung diajukan kepada pemerintah, agar pemerintah dapat mengambil kebijakan yang adil dan tidak membebani masyarakat luas.

Covid-19 merupakan permasalahan yang dampaknya dirasakan amat besar bagi seluruh dunia. Banyaknya masalah dan kesulitan yang ditimbulkan karena adanya covid-19. Sektor ekonomi menjadi salah satu yang terkena dampak dari adanya pandemi corona. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami penurunan, yang akan berdampak langsung pada kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Turunnya daya beli masyarakat terhadap suatu barang, dan tingginya tingkat penjualan menjadi faktor utama dalam merosotnya perekonomian negara Indonesia.

Dalam menagtasi permasalahan ekonomi, pemerintah pusat dan daerah memiliki kebijakan untuk melakukan new normal pada kondisi pandemi virus corona. New normal merupakan suatu cara hidup baru di tengah pandemi, dimana kita harus hidup berdampingan dengan virus. Tujuan dari diterapkannya kebijakan new normal ini adalah agar masyarakat dapat melakukan produktivitas ekonomi seperti sebelum adanya pandemi virus corona, dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara Indonesia. Beberapa daerah telah melakukan penerapan new normal ini, dilengkapi dengan aturan mengenai protocol kesehatan.

Harus kita akui bersama, bahwa untuk hidup berdampingan dengan virus yang dimana hingga kini vaksinnya belum ditemukan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Banyak mata rantai penularan virus corona yang belum terproteksi, kurangnya ketersediaan tenaga medis, dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam memahami bahaya dari adanya virus corona. Maka dari itu, new normal hadir dengan syarat dan peraturan mengenai protokol kesehatan covid-19.

Diberlakukannya new normal, maka memberikan harapan baru terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. Pemberlakuan new normal pada akhirnya membutuhkan syarat dan ketentuan yang ketat agar perekonomian dapat berjalan dengan baik sambil menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Protokol menggunakan masker, mencuci tangan, dan pengecekan temperatur akan diberlakukan untuk semua sektor. Demi terwujudnya new normal, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, dan kesiapan medis untuk mengantisipasi segala persoalan yang mungkin terjadi. Kesiapan dan kedisiplinan masyarakat sangat dibutuhkan.

Era new normal memang bisa mendorong perekonomian Indonesia tetapi tidak akan instan. Jika terus diberlakukannya kebijakan lockdown maka pertumbuhan ekonomi akan selalu mengalami penurunan karena tidak ada kegiatan ekonomu yang dilakukan. Memang tidak mudah meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbarengan dengan menurunkan angka penyebaran covid-19, karena pandemi covid-19 belum berakhir. Dengan dibelakukannya new normal, Indonesia perlu berhati-hati dengan dibukanya kembali aktivitas sosial ekonomi. Sebab jangan sampai angka penularan covid-19 meningkat tajam yang nantinya justru bisa semakin memperburuk perekonomian negara.

Menurut saya pentingnya menjaga kesehatan dan tetap tenang dalam kondisi apapun karena kepanikan hanya akan menimbulkan ketakutan dalam pemikiran yang dimana hal tersebut belum tentu terjadi. Dalam pelaksanaan kebijakan lockdown disuatu wilayah yang terdampak virus corona perlu dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir penyebaran virus covid-19. Walaupun dari kebijakan tersebut menimbulkan dampak negatif untuk perekonomian suatu negara.

Lockdown tidak perlu selamanya dilakukan, karena negara harus bangkit agar dapat mempertahankan negaranya. Jika dirasa wilayah yang bersangkutan sudah menurun angka penyebarannya, maka Langkah yag harus dilakukan sebelumnya adalah menerapkan sistem new normal. Sistem new normal yang dilengkapi dengan protokol kesehatan yang ketat, dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan perekonomian suatu negara berbarengan dengan menurunkan angka penularan covid-19. Kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan hal yang sama-sama penting, oleh karena itu perlu dilakukannya upaya bersama dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan perekonomian yang maju.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana

21 komentar untuk "Corona Datang, Lebih Penting Kesehatan atau Ekonomi?"

  1. great blog and very useful 👍🏻

    BalasHapus
  2. Adinda Rizki Larasati14 Desember 2020 pukul 21.46

    Opini yang informatif

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Artikel yang cukup kritis, lugas, dan relevan. Bahasa penulisannya juga sederhana, sehingga dapat dimengerti oleh pelbagai kalangan. Kedua isu dibahas secara imbang dan tidak berlebihan. Saya suka artikelnya, juga penulisnya.

    BalasHapus
  5. Sangat bermanfaat, terima kasih

    BalasHapus
  6. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 10.07

    Sangat bermanfaat

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah, terima kasih🙏🏻

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah, terima kasih🙏🏻

    BalasHapus