Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

E-Commerce Mendorong Gaya Hidup Konsumtif ?

Oleh: Puspa Anggraeni*

Tahun ke tahun, zaman ke zaman, tanpa kita sadari perkembangan teknologi sudah tidak terbendung lagi. Ilmu pengetahuan dan teknologi akan semakin canggih dan semakin menguasai kehidupan manusia. Tentunya manusia mau tidak mau harus siap dalam menghadapi perubahan ini. Perkembangan teknologi pun tidak hanya menguasai satu aspek saja, melainkan merata di semua aspek. Termasuk aspek sosial, politik, budaya, maupun ekonomi.  Ilmu pengetahuan yang semakin maju ini menjadikan manusia berambisi untuk semakin menciptakan perubahan untuk keberlangsungan manusia, tentunya juga untuk memudahkan manusia dalam beraktivitas. 

E-Commerce Mendorong Gaya Hidup Konsumtif ?
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Salah satu aspek yang sangat dekat dengan kita adalah aspek ekonomi. Tentunya ekonomi sangatlah mempunyai peranan penting terhadap kehidupan manusia. Maka dari itu, diperlukan perubahan yang mendasar dalam sistem ekonomi di setiap negara, agar dapat terus maju dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Dengan menargetkan cita-cita agar dapat melakukan perubahan, hal dasar yang bisa dilakukan dapat dimulai dengan memperkuat tujuan untuk dapat memudahkan manusia dalam beraktivitas. Maka dari itu, beberapa orang hebat memutuskan untuk menciptakan sesuatu. Baik itu alat, maupun hanya sebatas aplikasi untuk mempermudah aktivitas manusia maupun menunjang kehidupan di zaman modern ini.

Perubahan-perubahan yang dijelaskan diatas tentunya sudah kita rasakan saat ini. Temuan orang-orang hebat yang saya katakan diatas pun sudah dapat kita gunakan saat ini. Salah satu penemuan hebatnya ada di bidang ekonomi. Penemuan hebat dibidang ekonomi yang mungkin sangat kental dan erat dengan kehidupan manusia adalah munculnya berbagai platform bisnis online berbasis daring (dalam jaringan) yang tentunya sudah sangat menguasai internet. Semakin kesini, semakin banyak platform bisnis online yang semakin dikenal dan semakin meluas di kalangan masyarakat. Tujuan utama dari perubahan mendasar di setiap negara pun sedikit demi sedikit sudah mulai terealisasi. Penjualan bisnis diluar online sudah mulai ditinggalkan, karena perkembangan zaman memanglah menuntut kita untuk mengikuti perubahan. Maka dari itu bisnis online memang sangat digemari karena sangat efisien jika dibandingkan dengan bisnis offline. Sebagai contoh, di zaman sekarang, kebanyakan masyarakat mulai beralih untuk membeli makanan secara frozen di platform bisnis online kesukaannya, jika dibandingkan harus berangkat ke pasar dan memasak semata-mata hanya untuk memenuhi keinginannya.. Contoh lain yang mungkin erat dengan kita adalah kita pasti pernah atau bahkan sering belanja berbagai barang seperti baju, sepatu, tas, atau bahkan make up di e-commerce jika dibandingkan dengan membeli secara langsung di pasar atau swalayan. Hal ini sudah menjadi bukti bahwa sebenarnya e-commerce memanglah memudahkan kita dalam beraktivitas sehari-hari. Berikut ini saya lampirkan berbagai contoh bisnis online (e-commerce) yang kebanyakan kita gunakan dan sedang naik daun di Indonesia akhir-akhir ini :

  • Shopee  : Siapa yang tidak kenal aplikasi berwarna orange ini. Sejak Shopee hadir yakni pada tahun 2015, Shopee terus berkembang dan grafik penjualan Shopee terus meningkat. Bahkan, snapchart yang mana merupakan aplikasi online yang dapat dilakukan untuk meriset pasar bisnis online menunjukan bahwa saat terjadinya pandemi Covid-19 ini, Shopee menduduki peringkat teratas di e-commerce sebagai platform bisnis online dengan peminat terbanyak yakni sebanyak 66 persen. Uji riset tersebut menunjukan 66 persen masyarakat dari 1000 responden memilih Shopee sebagai situs bisnis online yang paling diingat dan paling digemari jika dibanding platform bisnis online yang lainnya.
  • Tokopedia : Snapchart sebagai aplikasi online yang dapat meriset pasar bisnis online menyimpulkan bahwa Tokopedia adalah jenis e-commerce kedua di Indonesia yang paling digemari dan memiliki peminat kedua tepat dibawah Shopee yaitu sebanyak 16 persen. Walaupun Tokopedia memang lebih dulu menguasai platform bisnis online, keberadaan Tokopedia mulai tergeser sedikit demi sedikit saat Shopee muncul. Bahkan, persentase pengguna Shopee dan Tokopedia memiliki selisih sangat jauh, padahal kedudukan mereka hanya berbeda satu peringkat di chart platform e-commerce.
  • Lazada : Lazada juga merupakan salah satu jenis e-commerce juga menguasai platform bisnis online akhir-akhir ini. Walaupun seperti Tokopedia yang launching jauh lebih dulu jika dibandingkan dengan Shopee, nyatanya chart menunjukan bahwa Lazada berada di peringkat ketiga di deretan berbagai e-commerce dengan peminat terbanyak di Indonesia yakni sebanyak 12 persen.
  • JD.ID, Blibli, Zalora, Sorabel, Berrybenka, Qoo10, dan Zilingo : Snapchart sebagai aplikasi online untuk meriset pasar bisnis online menunjukan bahwa sisa 6 persen dari peminat e-commerce di Indonesia adalah memilih JD.ID, Blibli, Zalora, Sorabel, Berrybenka, Qoo10, dan Zilingo sebagai platform bisnis online yang mereka gunakan saat terjadinya pandemi Covid-19 sekarang ini.

Berbagai bisnis online yang sudah saya jelaskan diatas memang sangat digemari dan sangat diminati oleh berbagai kalangan masyarakat saat ini. Keberadaan e-commerce memang sangat memudahkan kita dalam memenuhi kebutuhan kita untuk berbelanja. Tetapi, keberadaan e-commerce sudah pasti membuat kita tergoda untuk membeli barang-barang yang bahkan tidak kita butuhkan keberadaannya. Contohnya, di waktu-waktu tertentu berbagai e-commerce secara bersamaan menggelar diskon besar-besaran bahkan mengadakan berbagai penawaran menarik lainnya seperti buy 1 get 1 atau bahkan memberlakukan gratis ongkos kirim hanya untuk menarik minat masyarakat agar dapat terus berbelanja di platform bisnis online miliknya. Hal yang seperti ini menjadikan masyarakat tanpa sadar tidak dapat mengontrol keinginan atas dirinya sendiri dan akhirnya mendorong masyarakat kearah gaya hidup yang lebih konsumtif. Yang saya maksud di sini gaya hidup konsumtif adalah saat masyarakat membeli berbagai macam barang di internet hanya untuk memenuhi kepuasannya sementara barang yang dibeli kebanyakan tidak diperlukan keberadaannya. Gaya hidup yang seperti ini tidak baik untuk diterapkan karena dapat merusak keuangan kita dan dapat memperburuk keadaan finansial kita di masa depan. Tentunya terdapat berbagai cara dapat dilakukan untuk meminimalisasi gaya hidup konsumtif yang sudah sangat menguasai masyarakat Indonesia saat ini, antara lain :

1.      Membuat daftar prioritas kebutuhan : Setiap barang yang kita inginkan belum tentu semuanya kita butuhkan. Banyak diantaranya yang kita beli hanya karena menarik atau lucu untuk dibeli. Hal yang seperti ini harus kita hindari agar keuangan kita secara finansial dapat lebih terkontrol. Cara mudah mengontrol keinginan kita untuk membeli barang adalah dengan menyusun daftar kebutuhan prioritas kita. Saat kita mempunyai daftar kebutuhan prioritas, daftar tersebut tentunya akan jadi pengingat saat muncul hasrat untuk membeli barang.

2.      Menabung : Saat kita memegang uang, sisihkanlah uang yang kita miliki untuk menabung dan menyiapkan dana darurat. Atau bahkan, jika dapat berinvestasi akan jauh lebih baik lagi. Menabung, dana darurat, dan investasi sangat penting agar keuangan kita stabil. Sementara tabungan dan investasi akan menjamin keuangan kita di masa depan

3.      Kurangi penggunaan kartu kredit : Salah satu keuntungan berbelanja online adalah dengan mudahnya masyarakat dapat menggesek kartu kredit. Karena mudahnya penggunaan kartu kredit ini, seringkali masyarakat lupa bahwa kartu kredit sama saja berutang. Maka dari itu gunakanlah kartu kredit hanya jika kebutuhan sangat mendesak saja.

Keberadaan e-commerce memang memudahkan kita dalam memenuhi kebutuhan di masa kini. Tetapi, e-commerce juga mendorong gaya hidup yang tidak baik jika kita tidak dapat menyikapi dan mempergunakannya dengan bijak. Maka dari itu, semaksimal mungkin kita harus berusaha agar dapat mengontrol diri sendiri supaya keuangan kita lebih stabil.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana 

56 komentar untuk "E-Commerce Mendorong Gaya Hidup Konsumtif ?"

  1. artikel nya sangat bermanfaat dan juga menambah wawasan, terima kasih

    BalasHapus
  2. Artikel yang dibuat sangat menarik dan bermanfaat, terimakasih..

    BalasHapus
  3. Kerenn sekalii dan bermanfaat artikelnya

    BalasHapus
  4. keren sekali dan membuka pikirkan pembaca

    BalasHapus
  5. Artikel yang menarik dan bermanfaat, terima kasih:)

    BalasHapus
  6. artikelnya sangat informatif. semoga bisa mengurangi gaya hidup konsumtif masyarakat

    BalasHapus
  7. artikelnya sangat menarik dan bermanfaat

    BalasHapus
  8. artikelnya menarik, bermanfaat dan sangat informatif, good job.

    BalasHapus
  9. Artikelnya keren dan bermanfaat sekali

    BalasHapus
  10. artikelnya sangat bermanfaat dan informatif

    BalasHapus
  11. Waaaaah bagus kak artikelnyaaaaaa! !!

    BalasHapus
  12. Keren Puspa, artikel sangat bermanfaat

    BalasHapus
  13. Artikelnya keren dan bagus, jadi tau tips biar tidak terbawa arus konsumtif karena majunya e-commerce saat ini

    BalasHapus
  14. Bermanfaat banget isi dari artikel nya. Mantap! lanjutkan ya, semangat!

    BalasHapus
  15. Artikelnya menarik sekali dan sangat bermanfaat nih, semangat!!!

    BalasHapus
  16. Artikel yang bermanfaat ��

    BalasHapus
  17. Artikelnya sangat menarik dan bermanfaat. Terimakasih:)

    BalasHapus
  18. artikelnya sangat informatif dan bermanfaat, terima kasih :)

    BalasHapus
  19. Artikel yang sangat menarik, terimakasih

    BalasHapus
  20. artikel yang menarik dan mengedukasi para pembaca✨

    BalasHapus
  21. baagus banget, terimakasih sangat bermanfaat :)

    BalasHapus
  22. Allysya Lailla Bilqiis21 Desember 2020 pukul 19.52

    artikel yang sangat bermanfaat untuk saya pribadi sebagai pengguna aplikasi belanja online, terima kasih ��

    BalasHapus