Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Marak Isu Kesehatan Mental Selama Pembelajaran Jarak Jauh, benarkah?

Oleh: Shafa Aulia Pratomo*

Pada masa pendemi seperti ini semua hal mengalami perubahan. Semua mengalami dampak dari perubahan yang relatif cepat ini, semua hal dipaksa untuk mengubah segalanya menjadi kebiasaan baru yang harus diterapkan sehari-hari. Mengubah pola pikir, cara pandang, dan bagaimana kita melakukan sesuatu. Segala sesuatu harus dipikirkan dengan baik, apakah perlu keluar rumah atau tidak, apakah bisa pertemuan dilakukan secara daring atau lebih baik kegiatannya ditunda, atau apakah perlu kita sebagai manusia masih bisa tetap bersikap egois dalam memandang sesuatu.

Marak Isu Kesehatan Mental Selama Pembelajaran Jarak Jauh, benarkah?
Foto oleh Julia M Cameron dari Pexels

Pembelajaran jarak jauh merupakan solusi untuk situasi pendidikan yang terjadi saat ini, tetapi juga mendatangkan masalah-masalah baru. Masalah utama yang sering ditemukan dalam PJJ ini yaitu, sinyal internet yang menjadi sangat penting agar bisa berhubungan dengan pengajar secara daring. Bukan hanya itu, masalah yang muncul lainnya yaitu tidak semua keluarga memiliki media pembelajaran yang mumpuni seperti ponsel pintar maupun laptop. Cukup menyedihkan jika hanya karena sinyal, fakta lainnya para pelajar kurang menyerap apa yang dijelaskan guru. Jika karena sinyal, para pelajar terpaksa untuk tidak bisa mengikuti pembelajaran hal itu sangat disayangkan. Tentu saja opini yang berkembang saat ini yaitu jika ingin mendapatkan ilmu, pelajar harus mempunyai alat pembelajaran yang mumpuni.

Stres akademik yang dialami pelajar

Dampak virus corona telah melumpuhkan berbagai kegiatan termasuk diantaranya adalah kegiatan belajar mengajar, pembelajaran pun tidak dilakukan secara tatap muka melainkan dengan pembelajaran jarak jauh. Akibatnya timbul beberapa problematik yang dialami baik guru ataupun pelajar, seperti kurangnya akses intenet, perangkat yang digunakan tidak memadai, pelajar kurang memahami materi yang diajarkan guru, cara penyampaian materi oleh guru yang terlalu monoton dan membosankan, hingga lingkungan yang kurang kondusif untuk belajar. Sehingga pelajar merasa terbebani dalam belajar.

Stres yang dirasakan kalangan pelajar semakin menggejala sejak munculnya pandemi ini. Dengan menunjukkan sebuah studi bahwa bidang akademik merupakan sumber utama stres pada generasi muda saat ini. Stres akademik ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti beban tugas yang besar, terlalu banyak materi pelajaran yang harus dipelajari, keharusan seorang pelajar untuk berprestasi dalam akademik, tekanan orang tua yang diperkuat tuntutan akademik, kebijakan sekolah/perguruan tinggi, dan pengaruh teman sebaya. Selain itu juga faktor lainnya seperti, kondisi kelas, sumber-sumber yang ada di suatu tempat pendidikan tidak mendukung untuk meraih prestasi, dan faktor budaya yang ada di masyarakat.

Survei tentang PJJ terhadap kesehatan mental

Adapun penyebab stres akademik ini dikelompokan menjadi dua faktor yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya adalah pola pikir, keyakinan, dan kepribadian. Sedangkan faktor eksternal adalah pelajaran lebih padat, tekanan untuk berprestasi tinggi, dorongan status sosial, dan juga orang tua yang lebih memaksakan kehendaknya sendiri dibandingkan melihat potensi atau kemampuan anak. Survei yang dilakukan oleh Ruang Peduli Kesehatan Mental volume I terhadap 638 responden yang terdiri dari 35% pria dan 65% wanita pun menunjukan bahwa tekanan untuk melakukan sesuatu diakibatkan oleh pengaruh orang tua sebesar 38% kemudian disusul oleh pengaruh orang lain sebesar 30%, guru 14%, teman 13% dan terakhir saudara 5%. Dengan demikian orang tua merupakan salah satu faktor anak merasa tertekan.

Sementara itu survei yang dilakukan oleh Komisi Pelindungan Anak Indonesia yang melibatkan 20 provinsi dan 54 kabupaten/ kota dengan 1.700 reponden menunjukan bahwa 73,2% terbebani tugas dan 77,8% siswa kelelahan mengerjakan tugas yang dituntut guru untuk dikerjakan dalam waktu singkat. Maka tebukti bahwa mayoritas pelajar mengalami stres akademik akibat pembelajaran jarak jauh. Jika stres akademik ini dibiarkan begitu saja tanpa ada penanganan lebih lanjut maka akan berakibat pada gangguan psikologis diantaranya seperti rasa cemas, gelisah, sedih bahkan depresi yang berujung pada bunuh diri. Selain itu, gangguan fisik seperti sakit kepala, sakit punggung, tidur tidak teratur hingga gangguan pencernaan

Mewujudkan suasana positif bagi para pelajar

Selama menerapkan PJJ di rumah, timbul juga perasaan terisolasi dalam diri siswa maupun mahasiswa ini karena mungkin terikat beberapa larangan serta batasan. Beberapa langkah oleh generasi milenial itu sendiri dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental selama PJJ di antaranya:

Pertama, mengenali emosi. Arti disini adalah apabila para pelajar ini mampu mengenali emosi yang timbul dan mengekspresikannya kepada orang lain dengan jujur.

Kedua, pola hidup sehat. Menjaga pola hidup sehat dengan makan sehat, tidur cukup, olahraga, dan buat jadwal teratur. Itu membantu sekali untuk meningkatkan kesehatan mental kita karena badan dan pikiran yang sudah bekerja dengan keras butuh dijaga kesehatan nya.

Ketiga, jangan malu konsultasi. Tidak masalah jika harus mencari bantuan karena secara harfiah manusia memang makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan memiliki naluri meminta tolong dengan orang terdekatnya. Sehingga, dengan berusaha terbuka ketika mereka mengalami kesulitan akan membuat mereka tidak merasa stres yang tertekan dan terpendam. Dengan melakukan keterbukaan ini menjadikan kepercayaan anak kepada orang tua karena merasa ada orang lain yang bisa mengerti perasaan mereka selama menjalani PJJ ini.

Ketiga poin utama tersebut yang diharapkan bisa diterapkan para pejuang akademik. Perlu adanya pembekalan bagi para pelajar selama menjalani PJJ ini supaya mengenali emosi diri yang berguna untuk menjamin kesejahteraan psikologis diri mereka.

Peran penting orang tua

Namun, bukan hanya para pelajar yang harus berusaha bertahan dalam situasi ini, tentunya peran orang tua juga dalam upaya mendukung keberlangsungan PJJ, sedikitnya terdapat tiga upaya yang harus dilakukan oleh setiap orang tua siswa, seperti:

Pertama, memberikan rasa nyaman dan aman. Arti disini adalah setiap orang tua siswa harus membantu seoptimal mungkin kepada anaknya sehingga mereka dapat melaksanakan PJJ dengan aman dan nyaman. Terciptanya suasana ini sangat perlu dilakukan supaya mereka tidak dihantui dengan ketakutan akan kesehatan dan keselamatan mereka selama di rumah. Orang tua harus bisa mengedepankan kenyamanan dan kehangatan situasi di rumah karena ada anak mereka yang harus beradaptasi dengan keseharian belajar di rumah. Dengan demikian, fokus anak akan tertuju pada kemampuan menyerap materi pembelajaran dengan suasana yang senang tanpa merasa ada gangguan yang orang tua bebankan kepada mereka selama di rumah.

Kedua, memberikan semangat secara terus-menerus. Dengan pemberian semangat orang tua kepada anak secara terus-menerus ini mencegah anak akan kemungkinan mereka merasa bosan. Ketika rasa bosan lahir inilah yang membuat anak menjadi ingin melepas tanggungjawab mereka dengan akademik nya. Oleh sebab itu, sosok orang tua inilah harus bisa memposisikan diri menjadi seseorang yang memberi stimulan yang akan memunculkan semangat belajar dari setiap anaknya.

Ketiga, intensitas komunikasi orang tua dengan anak. Orang tua sudah seharusnya melakukan keterbukaan komunikasi dan bisa menolong anaknya apabila mengalami masalah dalam PJJ ini dan membantu juga dalam mencari solusi untuk anaknya supaya mereka merasa ada orang tua yang bisa dihandalkan.

Pembelajaran jarak jauh sebenarnya tidak akan menjadi sebuah masalah apabila setiap peran saling mengetahui, sadar, dan peduli tentang pentingnya sebuah pendidikan akademik yang sedang diperjuangkan oleh seorang pelajar tersebut. Kontribusi dukungan dari orang tua sangat berarti untuk kenyamanan dan keamanan sang anak supaya tetap bersemangat dalam menuntut ilmu. Selain itu, seharusnya pemerintah juga dalam situasi pandemi seperti ini dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh membuat kemudahan untuk para pejuang akademik, memberikan solusi terhadap masalah yang datang, dan menjadi fasilitator yang sigap dengan masalah akademik di Indonesia. Akhir kata, tetap berdoa memohon kepada Allah SWT semoga wabah ini dapat segera berakhir agar kita semua dapat melakukan berbagai aktivitas seperti sedia kala, serta pandemi ini bisa menjadi titik pacu dan pembelajaran bagi bangsa supaya bisa mengembangkan berbagai hal terutama teknologi dalam pendidikan bisa menjadi lebih efetif dan optimal.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana

119 komentar untuk "Marak Isu Kesehatan Mental Selama Pembelajaran Jarak Jauh, benarkah? "

  1. artikel yang menarik dan mengedukasi para pembaca✨

    BalasHapus
  2. Artikelnya sangat menarik, terimakasih

    BalasHapus
  3. Artikelnya sangat menarik dan bermanfaat. Terimakasih:)

    BalasHapus
  4. Sangat informatif artikelnya, terimakasih

    BalasHapus
  5. Artikel menarik sekali shafa

    BalasHapus
  6. artikelnya sangat informatif dalam menambah pengetahuan, terimakasihh

    BalasHapus
  7. Sangat memotivasi... Menarik... Terimakasih

    BalasHapus
  8. artikelnya menarik... semangat terus dalam berkarya

    BalasHapus
  9. Artikel yang sangat bermanfaat untuk keberlangungan pembelajaran jarak jauh, keren. Semangat terus, Shafaa

    BalasHapus
  10. artikelnya sangat bermanfaat, kita jadi bisa lebih peduli sama kesehatan mental

    BalasHapus
  11. Artikelnya menarik dan menambah wawasan saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih banyak ya Rahmadiani :)

      Hapus
  12. Allysya Lailla Bilqiis21 Desember 2020 pukul 20.01

    artikel sangat bagus dan menarik terima kasih shafa��

    BalasHapus
  13. waaa, mengedukasi banget nih. Sukses terus paak!!

    BalasHapus
  14. Artikelnya informatif dan bermanfaat

    BalasHapus
  15. Terima kasih atas artikel yang intormatif dan bermanfaat

    BalasHapus
  16. Termakasih ilmunya Shafa, bermanfaat dan informatif

    BalasHapus
  17. Artikelnya sangat menarik dan informatif. 👍

    BalasHapus
  18. aku udah baca, artikelnya menarik banget. makasih atas ilmu barunya:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah meluangkan untuk membaca artikel saya :)

      Hapus
  19. iri artikelnya bagus dan informatif. terimakasi

    BalasHapus
  20. Wah, artikelnya informatif sekali untuk keadaan pandemi ini. Terima kasih kak:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih sudah membaca artikel saya :)

      Hapus
  21. Juniar Sella Al Farry21 Desember 2020 pukul 22.53

    Artikel bermanfaat, menambah wawasan pengetahuan, walau pandemi gini otak harus diberi asupan hehehe, terimakasih dan semangat!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul sekali, terima kasih sudah membaca artikel saya :)

      Hapus
  22. Terima kasih untuk informasinya, saya tunggu artikel selanjutnya yaa

    BalasHapus
  23. waw keren banget artikelnya jadi dapet banyak wawasan, terima kasih kakkkk❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih juga sudah membaca artikel saya :)

      Hapus
  24. Artikelnya bermanfaat sekali, semangat terus buat kamu💜💜💜

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih Meri. Semangat juga untuk kamu :)

      Hapus
  25. Artikel nya menarik, menambah wawasan semangat kak

    BalasHapus
  26. Baguss sekali artikelnya dan menarik

    BalasHapus
  27. Bener bgt aku jd sering stress grgr kulon :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul sekali sangat relate sekali dengan kondisi saat ini ya, terima kasih untuk komentar nya :)

      Hapus
  28. bagus banget isi artikelnya! menarik sekalii pembahasannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih Vita sudah membaca artikel saya

      Hapus
  29. Artikelnya bagus banget kak, bermanfaat, relate sama kondisi sekarang, semangat terus ya kak ✨

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya saya mengambil materi artikel supaya pembaca merasa relate dengan kondisi saat ini. Terima kasih Linda :)

      Hapus
  30. Artikelnya bagus banget kakk menarikk

    BalasHapus
  31. Artikelnya menarik sekali, sangat pas banget sama keadaan sekarang. Wahh jadi terinspirasi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, sangat berhubungan dengan situasi dan kondisi saat ini ya. Terima kasih :)

      Hapus
  32. Isi artikel sangat menarik dengan penulisan yang enak untuk dibaca 👍 informasinya juga sangat berguna

    BalasHapus
  33. judul artikelnya menarik banget karena sesuai sama keadaan sekarang, isinya juga mudah ditangkap! semangat terus untuk penulisnya 👍.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya materi artikel nya sangat pas dengan kondisi pendidikan Indonesia saat ini ya, terima kasih Audi telah membaca artikel saya :)

      Hapus
  34. artikel ini sangat menarik dan bermanfaat, selain itu isi artikel juga relevan dengan keadaan saat ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul sekali, materi artikel saya sangat relevan dengan situasi pendidikan saat ini. Terima kasih telah membaca artikel saya ya Nita :)

      Hapus
  35. Terima kasih kak. Artikel ini sangat informatif sekali dan relevan dengan kondisi yang lagi kita alami saat kni

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul materi yang saya ambil sangat relevan dengan situasi pendidikan saat ini. Terima kasih komentar nya :)

      Hapus
  36. Artikel nya sangat bermanfaat mudah dipahami pas dibaca semoga bisa buat artikel lainnya yaa

    BalasHapus
  37. Artikel nya bagus, sangat bermanfaat 👍🏻

    BalasHapus
  38. artikelnya sangat bermanfaat��

    BalasHapus
  39. Wah artikelnya pas banget sama kondisi kebanyakan mahasiswa sekarang. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul materi artikel saya sangat relevan dengan situasi pendidikan saat ini ya, terima kasih sudah membaca artikel saya :)

      Hapus
  40. terimakasih banyak sangat membantu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih sudah membaca artikel saya :)

      Hapus
  41. Artikel menarik dan tipsnya cocok banget dibaca siswa-mahasiswa maupun orang tua yang lagi pusing di tengah pandemi. Terima kasih!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul sekali, terima kasih sudah membaca artikel saya :)

      Hapus
  42. Artikel yang menarik dan informatif, terima kasih sudah berbagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih sudah membaca artikel saya :)

      Hapus
  43. Thank you udah sharing article ini, relatable sama kondii yang begini. Bermanfaat sekalii..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, saya mengambil materi ini karena memang ingin menjadikan solusi untuk situasi saat ini. Terima kasih sudah membaca artikel saya :)

      Hapus
  44. Sangat solutif. Kalau semua pihak saling bersinergi, PJJ juga akan terasa lebih menyenangkan ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih sudah membaca artikel saya :)

      Hapus
  45. Selama perkuliahan jarak jauh ini memang cukup berpengaruh untuk kesehatan mental

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, oleh sebab itu saya mengambil materi yang sesuai dengan situasi pendidikan saat ini. Terima kasih sudah membaca artikel saya :)

      Hapus
  46. Artikelnya mengambil tema yang bagus, informasinya padat dan jelas, mantap kak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih Fairuz sudah membaca artikel saya :)

      Hapus