Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingkah Kesehatan Mental Saat Covid-19?

Oleh: Ajeng Sela Pramesti*

Pada awal tahun 2020, dunia telah dihebohkan dengan penemuan penyakit menular yaitu virus corona atau covid- 19. Virus corona ini diduga terjadi pertama kali di kota Wuhan, Cina pada akhir desember lalu. Kini virus corona telah menyebar hampir di seluruh dunia, tak terkecuali di negeri kita tercinta yakni Indonesia. Virus corona ini tidak hanya menggangu kesehatan fisik manusia, namun juga mengganggu kesehatan mental bagi setiap orang. Pada awal maret 2020, pemerintah indonesia mengumumkan dua kasus pasien positif corona untuk pertama kalinya yang terjadi di Indonesia. Pemerintah Indonesia menerapkan berbagai kebijakan agar dapat mencegah penularan covid- 19 ini. 

Pentingkah Kesehatan Mental Saat Covid-19?
Foto oleh energepic.com dari Pexels

Salah satu kebijakan pemerintah yang paling dirasakan semua pihak adalah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun adanya PSBB ini menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan mental masyarakat. Seperti dilansir dari data perhimpunan dokter spesialis kedokteran jiwa Indonesia atau disingkat sebagai PDSKJI menemukan berbagai masalah psikologis dalam kurun waktu 5 bulan masa pandemi ini. Dalam data menunjukkan bahwa selama 5 bulan pandemi covid- 19 angka masalah gangguan mental melebihi persentase 60 persen dengan 4010 orang yang menjadi responden. Ditemukan tiga masalah psikologis terbanyak yang dialami yaitu dengan 75 persen pengguna layanan mengalami trauma, 65 persen mengalami gangguan kecemasan, dan yang terakhir 62 persen mengalami gangguan depresi. Responden yang telah mengikuti layanan ini tergolong kelompok usia 17 – 29 tahun dan di atas umur 60 tahun.

Virus corona juga menimbulkan permasalahan serius dalam berbagai aspek seperti ekonomi, pendidikan, sosial ataupun politik. Pada awal pemerintah mengumumkan dua orang yang terpapar virus corona tersebut menimbulkan kekhawatiran yang sangat serius di tengah masyarakat, salah satunya adalah panic buying. Panic buying adalah kondisi dimana orang orang membeli kebutuhan pokok secara berlebihan karena khawatir sesuatu hal yang buruk akan terjadi. Beberapa masyarakat dapat memasok kebutuhannya pokok rumah tangganya, namun ada juga masyarakat yang tidak mampu untuk memasok kebutuhannya tersebut. Hal ini menimbulkan tingginya kenaikan harga bahan pokok bahkan inflasi karena tingginya permintaan terhadap barang yang tidak diimbangi oleh ketersediaan barang tersebut.

Selain itu virus corona juga menimbulkan permasalahan dalam bidang pendidikan. Salah satu tantangan terbesar yang dirasakan saat pandemi ini adalah pandemi menyebabkan kelumpuhan dalam sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran yang biasanya dilakukan dengan tatap muka di sekolah atau di kampus, kini berubah dengan sistem pembelajaran jarak jauh secara online yang dilakukan di rumah masing masing. Sebelumnya indonesia masih minim penggunaan media pembelajaran online atau bahkan belum pernah menerapkan sistem pembelajaran online ini, namun karena adanya pandemi virus corona, membuat Indonesia mau tidak mau untuk mengejar ketertinggalan dalam penggunaan internet sebagai media pembelajaran. Hal ini juga menimbulkan keresahan bagi murid, guru, ataupun orang tua. Anak murid yang jenuh dengan pembelajaran online sehingga tidak dapat bertemu teman teman, guru yang kurang bisa menggunakan internet, dan orang tua yang tiba tiba harus mengajari pelajaran sekolah kepada anaknya. Tentu ini membuat banyak masyarakat yang jenuh, ataupun stress dalam menghadapi pandemi ini. Bahkan ada salah satu murid SMA di Gowa, Sulawesi selatan yang bunuh diri akibat depresi karena banyaknya tugas tugas online dari sekolahnya.

Virus ini pun penyebarannya tak pandang jabatan ataupun usia, mulai dari bayi, orang dewasa, pejabat, masyarakat biasa bahkan orang lanjut usia dapat terpapar penularan virus corona. Saat ini Indonesia masih terus mengalami peningkatan kasus corona, Berdasarkan data satuan tugas penanganan covid-19 menyebutkan jumlah kasus covid-19 di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 5.092 kasus, pada Selasa 1 desember 2020, dengan jumlah kasus positif menjadi 543.975, jumlah pasien sembuh 454.879 dan jumlah pasien meninggal 17.081. tentu angka ini bukanlah angka yang kecil dan semakin membuat masyarakat semakin resah atas peningkatan kasus tersebut.

Di tengah pandemi seperti ini, sangat penting menjaga kesehatan tubuh agar tidak tertular dengan penyakit corona, namun kesehatan mental juga harus kita perhatikan agar tidak mudah stress dan cemas. berikut ini ada beberapa hal atau kegiatan yang dapat membantu Anda untuk menjaga kesehatan mental di tengah pandemi :

Pertama, melakukan aktivitas fisik. Melakukan aktivitas fisik di tengah pandemi bisa kita lakukan di rumah ataupun di lingkungan sekitar tempat tinggal contohnya seperti Jogging, push up, shit up, yoga, ataupun senam peregangan. Dilansir dari lifestyle.kompas menyatakan bahwa bila kita melakukan aktifitas fisik maka dapat mengurangi tingkat stress, hal ini dikarenakan aktivitas fisik membantu tubuh memproduksi hormon endorfin yang membuat kita merasa lebih tenang, senang dan nyaman. Hormon endorfin ini juga bisa membantu menaikkan mood ataupun mengurangi rasa cemas berlebih.

Kedua, melakukan hobi atau aktivitas yang bisa dilakukan di rumah. Melakukan hobi juga bisa bisa menaikkan mood dan mengurangi stress, dari sanalah emosi atau stress yang telah kita pendam dapat tertuang ketika melakukan hal hal yang menyenangkan. Melakukan hobi di tengah pandemi ini bisa dilakukan di rumah seperti menonton serial favorit, bernyanyi, menari, memasak, ataupun sekedar memainkan game di smart phone. Hal hal yang kita lakukan selama pandemi yang mengharuskan di rumah saja itu membuat kita bosan dan jenuh, alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menyalurkan hobi.

Ketiga, konsumsi makanan bergizi. Menurut penelitian dari laman alodokter menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah buahan, ataupun ikan dapat menurunkan risiko depresi hingga persentese 25 – 35 persen, sebaliknya, jika kita mengonsumsi makanan kemasan ataupun makanan yang tidak sehat dapat berdampak negatif pada otak.

Keempat, jauhi kebiasaan buruk. Menjauhi atau setidaknya dapat mengurangi kebiasaan buruk yang biasanya dilakukan sebelum adanya pandemi. Hindari kebiasaan merokok, minum alkohol ataupun bergadang, karena akan mengurangi tingkat stress dan menaikkan mood.

Kelima, istirahat yang cukup. Banyak penelitian mengatakan bahwa tidur yang cukup dapat mengurangi cemas dan stress, begitupun sebaliknya, kurang tidur dapat menimbulkan stress.  

Keenam, lebih bijak dalam memilah informasi. Informasi di dunia internet tidak selamanya mengandung kebenaran atau fakta, bahkan berita yang lebih banyak tersebar ialah berita hoax atau kebohongan. Untuk itu kita harus lebih bijak dalam memilah informasi agar tidak menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran untuk diri kita sendiri ataupun orang lain. Kita bisa membaca informasi melalui sumber sumber terpercaya ataupun sumber yang berasal dari pemerintah.

Selain hal hal di atas yang dapat dilakukan, Anda juga disarankan untuk tetap berkomunikasi dengan keluarga, teman ataupun kerabat lainnya. Selain itu, jika memiliki masalah sebaiknya dibicarakan atau sharing bersama teman, agar perasaan lebih tenang dan nyaman.  Semoga pandemi ini segera berakhir.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana

69 komentar untuk "Pentingkah Kesehatan Mental Saat Covid-19? "

  1. artikelnya sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan

    BalasHapus
  2. Sangat bermanfaat artikelnya dan menambah pengetahuan terimakasih

    BalasHapus
  3. Artikel ini sangat menarik dan bermanfaat

    BalasHapus
  4. Bagus bgt suka, trmksh yh ajeng yg tdny krg pham jd nmbh pengetahuannn.

    BalasHapus
  5. Sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan

    BalasHapus
  6. Bermanfaat sekali,terima kasih tipsnya untuk menjaga kesehatan mental

    BalasHapus
  7. Artikelnya dapat menambah pengetahuan dan bisa menyadarkan kita betapa pentingnya kesehatan mental

    BalasHapus
  8. Waw mantul banget ka, artikel nya bisa nambah pengetahuan kita ttng menjaga kesehatan mental

    BalasHapus
  9. Bermanfaat banget ka Ajeng dan menambah pengetahuan

    BalasHapus
  10. Artikel nya sangat bermanfaat dan menarik

    BalasHapus
  11. Artikel yang menarik dan bermanfaat, terima kasih:)

    BalasHapus
  12. Artikel nyaa sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan

    BalasHapus
  13. Terima kasih sudah berkunjung ☺

    BalasHapus
  14. Artikelnya menarik dan sangat bermanfaat😊

    BalasHapus
  15. wihhh pembahasannya sangat menarik dan bermanfaat sekali, Ajeng!

    BalasHapus
  16. Artikelnya keren dan bermanfaat sekali

    BalasHapus
  17. bagus banget,pengen baca lagi artikelnyaa

    BalasHapus
  18. Maa Syaa Allah, Jazaakillah khair untuk pembahasan yang bermanfaat ini

    BalasHapus
  19. artikelnya sangat bermanfaat, terima kasih

    BalasHapus
  20. Artikel nya bagus kak,sangat bermanfaat untuk menambah wawasan saya👍👍👍💙

    BalasHapus
  21. Bermanfaat sekali bagi para pembaca, terima kasih

    BalasHapus
  22. Terima kasih Ajengg.. bermanfaat sekali😍😍👍👍👍👍👍

    BalasHapus
  23. Mantabb... Bermanfaat sekali kak ajengg ��

    BalasHapus
  24. Allysya Lailla Bilqiis6 Januari 2021 pukul 13.35

    wahh artikelnya sangat bermanfaat nihh terima kasih ajeng

    BalasHapus
  25. Mental yang sehat menimbulkan imun yang kuat💪kerenn👌

    BalasHapus
  26. wow impressive, sangat membantu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow thank you sudah membaca artikel ini, u are amazing✨

      Hapus
  27. Pandemi Covid-19 tentu masih menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi kita semua, pemerintah lewat kebijakannya melakukan segenap upaya, masyarakat diharapkan saling merangkul dan membantu sesama, sementara tenaga kesehatan juga terus berusaha sekuat tenaga. Perihal kesehatan mental saya setuju hal itu penting untuk diperhatikan, karena ditengah gencetan krisis ekonomi global, dan memanasnya bidang politik hukum dan HAM, rasanya manusia bukan hanya harus menerapkan protokol kesehatan guna menghindari penyakit fisik, akan tetapi juga perlu mencermati kesehatan mental, agar tetap dapat berfikir jernih, dan tenang dalam menghadapi pelbagai masalah.

    Tweetilmu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Wah komentarmu keren,semoga kita bisa menjaga kesehatan fisik maupun mental di tengah pandemi. Arigatou gozaimasu sudah membaca ✨

      Hapus
  28. Setelah membaca ini mentalku semakin kuat,terima kasih ya ajeng sela pramesti

    BalasHapus
  29. Sangat bermanfaat sekali pembahasannya ☺️���� terimakasih author...

    BalasHapus