Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Peran Orangtua Membatasi Sosial Media pada Anak

Oleh: Mardyah Alviani Batubara*

Saat ini semua negara masih berupaya untuk menekan tingkat penyebaran virus corona di negaranya tak terkecuali Indonesia. Diketahui virus ini dapat menyebar melalui udara dan penularan nya sangat cepat. Di Indonesia sendiri jumlah kasus positif corona kian meningkat. Oleh karena itu pemerintah menetapkan kebijakan Social Distancing, Untuk membatasi interaksi tiap individu.Salah satu nya dengan menerapkan Learn from home yaitu pembelajaran yang dilakukan dari rumah secara daring. Banyak sekali platform yang menyediakan fasilitas belajar online. Baik yang berbayar ataupun yang gratis. Bahkan beberapa guru juga memanfaatkan sosial media sebagai media belajar online.

Pentingnya Peran Orangtua Membatasi Sosial Media pada Anak
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Media sosial digunakan oleh guru dalam memberikan tugas,menyampaikan materi, ataupun mengontrol kegiatan pembelajaran siswa. Selain penggunanaan nya lebih mudah, media sosial juga dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar karena tidak lagi terikat oleh ruang dan waktu. Tetapi hal ini masih banyak menimbulkan banyak kontroversi. Mengenai kesiapan siswa dalam memaanfaatkan sosial media tersebut. Menurut Kak Seto, “Penggunaan ponsel secara pribadi sebaiknya diberikan pada anak yang sudah berumur 16 tahun”.

Diketahui beberapa sosial media juga telah menentukan syarat minimal usia 17 tahun. Agar dapat memiliki akun di sosial media tersebut. Berdasarkan ketetentuan tersebut sebenarnya anak yang masih dibawah 17 tahun belum sesuai untuk memanfaatkan sosial media. Namun sampai saat ini diketahui cukup banyak anak dibawah umur yang menggunakan sosial media. Terlebih lagi saat pandemi ini. Yang mau tidak mau menuntut orang tua untuk memberikan smartphone kepada anaknya. Seharusnya orang tua tetap memperhatikan dan mengawasi anak dalam penggunaan smartphone dan sosial media dengan tidak sepenuhnya menyerahkan kepada anak. Melihat cukup banyak pengaruh negatif dari sosial media yang akan mempengaruhi pola pikir anak.

Peran orangtua sangat penting untuk mengajarkan kepada anak bagaimana menggunakan sosial media dengan bijak. Namun tidak dapat dipungkiri masih banyak orang tua yang kurang memahami dan mengusai media digital. Sehingga sangat sedikit orang tua yang dapat mengawasi anak nya dalam penggunaan sosial media. Banyak anak-anak yang tidak terlindungi dari konten negatif yang ada di internet, sebagian besar sampai kepada mereka tanpa sengaja melalui iklan pop-up ataupun melalui link yang merusak.

Susan Greenfield dalam bukunya yang berjudul Mind Change, disebutkan bahwa teknologi dapat mengubah cara kerja otak anak-anak. Sehingga menyebabkan anak-anak yang memakai media sosial dan menggunakan gadget lebih rentan terkena depresi, memiliki self system yang rendah, dan menjadi lebih narsisistis. Kemudian berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Universitas California diketahui bahwa anak-anak yang setiap harinya menggunakan gadget memiliki kemampuan non-verbal yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menggunakan gadget selama satu minggu.

Oleh karena itu, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengusulkan batasan usia untuk menggunakan sosial media. Guna mengurangi pengaruh negatif dan penyalahgunaan data yang akan mempengaruhi masa depan anak. Pemrosesan data tidak hanya dalam penggunaan media sosial saja. Namun penggunaan platform digital lain dan juga pengolahan data yang dilakukan pemerintah, termasuk pemrosesan data kependidikan. Peraturan ini diadopsi dari General Data Protection Regulatin (GDPR) di Uni Eropa.

Jika anak anak tidak diperbolehkan memakai sosial media. Bagaimana cara menerapkan learning from home?. Tentu saja tidak diperbolehkannya anak anak menggunakan sosial media bukan berarti tidak memperbolehkan anak anak untuk mengetahui tentang teknologi. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara sekolah dengan beberapa instansi guna memberikan fasilitas teknologi belajar secara daring yang terhindar dari faktor-faktor negatif pada anak. Dengan adanya pembatasan usia untuk menggunakan sosial media memberikan cukup banyak dampak positif. Berikut ini adalah beberapa dampak positif jika membatasi sosial media pada anak

Pertama, terbiasa untuk bersosial secara langsung. Sosial media memang memudahkan segala hal. Dengan sosial media kita dapat berkomunikasi dan berkenalan dengan seluruh orang di dunia. Namun jika anak terbiasa dengan hal itu akan menimbulkan dampak buruk seperti anak bisa menjadi anti sosial dan tidak nyaman untuk bersosialisasi di kehidupan nyata. Nah untuk menghindari hal tersebut diperlukan adanya pembatasan media sosial pada anak. Sehingga anak-anak lebih sadar akan lingkungan sekitarnya.

Kedua, dapat menghabiskan waktu dengan kegiatan yang dapat menumbuhkan kreatifitas, dan perkembangan anak. Seperti mengajak anak untuk bermain beberapa permainan tradisional. Dengan bermain beberapa permainan tersebut dapat menumbuhkan kreativitas dan imajinasi anak lebih luas, dibanding anak hanya melihat layar hp, komputer, atau televisi. Anak dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, tidak hanya melihat, tapi juga menyentuh, mencium, dan mendengar. Sehingga lebih banyak mengaktifkan indera mereka. Hal ini dapat membuat anak berpikir lebih luas, sehingga bisa menciptakan kreativitas dan imajinasi yang juga lebih luas.

Ketiga, membuat anak tidak tergantung pada sosial media ataupun gadget. Dengan menerapkan pembatasan penggunaan sosial media anak lebih dapat bersosial dengan teman-teman nya seperti anak pada umumnya, Sehingga tidak mengganggu pertumbuhan otak anak. Selain itu anak juga dapat membedakan antara dunia nyata dan dunia maya.

Keempat, menjaga kesahatan mental dan fisik anak. Dengan membatasi sosial media juga dapat menghindari beberapa gangguan kesehatan seperti radiasi pada mata, gangguan tidur,bahkan obesitas. Selain gangguan kesehatan fisik, membatasi pemakaian sosial media juga dapat mengganggu kesehatan mental anak seperti anak menjadi lebih agresif dan tempramental. Apalagi bila orang tua tidak memberikan gadget kepada mereka. Hal ini akan berdampak pada perubahan perilaku anak dalam mengendalikan emosi bahkan hingga menyebabkan depresi.

Kelima, menjauhkan anak dari kejahatan sosial media. Tidak sedikit kejahatan yang terjadi di sosial media seperti hacking dan spamming. Kemudian konten-konten pornografi juga banyak bertebaran yang disebarkan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab. Selain itu dengan membatasi penggunaan sosial media pada anak akan mencegah anak menjadi korban dari cyberbullying. Melihat dari dampak yang diakibatkan oleh cyberbullying seperti mengisolasi diri, depresi, hingga menyebabkan keinginan untuk bunuh diri. Tentu saja setiap orang tua tidak ingin anaknya mengalami hal tersebut.

Beberapa dampak positif diatas dapat dirasakan oleh semua orang tua. Meskipun saat ini Learn from home menuntut setiap orang tua untuk memperkenalkan sosial media kepada anaknya. Bukan berarti orang tua menyerahkan tanggung jawab dalam pembelajaran kepada guru saja. Kemudian meskipun pemerintah ingin membuat peraturan mengenai batasan usia penggunaan media sosial. Tanpa adanya peran orang tua hal ini juga cukup sulit untuk terealisasikan. Oleh karena itu, orang tua diharapkan dapat lebih mempelajari media digital. Agar anak terhindar dari hal-hal negatif yang terdapat di sosial media. Namun membatasi sosial media disini bukan berarti mengekang anak untuk menggunakan teknologi. Justru hal ini akan menambah pengaruh negatif pada anak seperti anak akan rela berbohong dan bersembunyi saat bermain internet. Membatasi yang dimaksud disini adalah tetap memberikan pengetahuan teknologi pada anak dengan terus mendapinginya.

*Mahasiswa Program Studi Akuntansi (D3) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

Posted by Dedi Purwana

42 komentar untuk "Pentingnya Peran Orangtua Membatasi Sosial Media pada Anak"

  1. Wah bermanfaat benar, dengan kemajuan harus ada juga pembatasan agar tidak berlebihan,.makasih

    BalasHapus
  2. wahhh setuju sih, supaya ekosistem medsos di indonesia lebih baik, dan ga banyak yg toxic

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mardyah Alviani Batubara7 Desember 2020 pukul 16.47

      Terimakasih ^^

      Hapus
  3. Balasan
    1. Mardyah Alviani Batubara7 Desember 2020 pukul 16.48

      Terimakasih ^^

      Hapus
  4. Iyaa saya sangat setuju di masa sekarang memang ponsel itu sangat sangat di gunakan untuk penunjang pendidikan saat ini, di samping itu peran orang tua juga lebih penting untuk terus memantau perkembangan belajar anak melalui media sosial

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mardyah Alviani Batubara7 Desember 2020 pukul 16.49

      Terimakasih ^^

      Hapus
  5. Balasan
    1. Mardyah Alviani Batubara7 Desember 2020 pukul 16.49

      Terimakasih ^^

      Hapus
  6. Artikel yang sangat bermanfaat, memang penting bagi para orang tua dalam pembatasan mereka menggunakan media maya untuk mencegah kecanduan terhadap hal tersebut. Good job����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mardyah Alviani Batubara7 Desember 2020 pukul 16.50

      Terimakasih ^^

      Hapus
  7. Balasan
    1. Mardyah Alviani Batubara7 Desember 2020 pukul 16.51

      Terimakasih ^^

      Hapus
  8. Infonya lengkap banget dan relate sama keadaan saat ini. Benar, orang tua perlu berperan aktif untuk membatasi anaknya bermain ponsel, apalagi kepada anak yang masih di bawah umur.

    BalasHapus
  9. Mardyah Alviani Batubara7 Desember 2020 pukul 18.30

    Terimakasih ^^

    BalasHapus
  10. Balasan
    1. Mardyah Alviani Batubara7 Desember 2020 pukul 19.19

      Terimakasih ^^

      Hapus
  11. Balasan
    1. Mardyah Alviani Batubara8 Desember 2020 pukul 11.44

      Terimakasih ^^

      Hapus
  12. Balasan
    1. Mardyah Alviani Batubara8 Desember 2020 pukul 11.46

      Terimakasih citra ^^

      Hapus
  13. Sophia Rahmi Batubara8 Desember 2020 pukul 13.38

    Artikelnya sangat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mardyah Alviani Batubara10 Desember 2020 pukul 20.04

      Terimakasih ^^

      Hapus
  14. Fernanda Amelia Putri10 Desember 2020 pukul 20.03

    artikel sangat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mardyah Alviani Batubara11 Desember 2020 pukul 10.05

      Terimakasih ^^

      Hapus
  15. Balasan
    1. Mardyah Alviani Batubara11 Desember 2020 pukul 10.06

      Terimakasih ^^

      Hapus
  16. Mardyah Alviani Batubara11 Desember 2020 pukul 10.09

    Terimakasih ^^

    BalasHapus
  17. Artikel nya keren dan sangat bermanfaat terimaksih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mardyah Alviani Batubara22 Desember 2020 pukul 14.32

      Terimakasih kembali ^^

      Hapus
  18. Balasan
    1. Mardyah Alviani Batubara22 Desember 2020 pukul 14.33

      Terimakasih ^^

      Hapus
  19. Pembahasan artikelnya menarik dan bermanfaat sekali

    BalasHapus
  20. Artikel ini sangat menginspirasi dan juga bermanfaat

    BalasHapus
  21. artikel ini berisi informasi yang bermanfaat dan bagus sekali pembahasannya

    BalasHapus
  22. Mardyah Alviani Batubara22 Desember 2020 pukul 14.33

    Terimakasih ^^

    BalasHapus
  23. Mardyah Alviani Batubara29 Desember 2020 pukul 19.44

    Terimakasih ^^

    BalasHapus