Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perubahan Media Pembelajaran dimasa Pandemi Covid-19

Oleh: Cindy Agustina*

Sudah kita ketahui bahwa kabar berita virus corona atau lebih dikenal dengan sebutan Covid-19 (Corona Virus Diseases-19) sudah memasuki negara Indonesia tepatnya awal bulan Maret 2020, Covid- 19 adalah penyakit menular yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok. Virus ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di berbagai negara di dunia. Adapun penyebaran Covid- 19 sangat berdampak bukan hanya pada sektor ekonomi dan sektor transportasi tetapi juga dirasakan oleh dunia pendidikan. Sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan jaga jarak (social distancing) yang kemudian Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) mengeluarkan kebijakan untuk semua lembaga pendidikan  dalam masa darurat penyebaraan virus corona sistem pembelajaran dilaksanakan secara online (daring) memanfaatkan teknologi informasi,tidak ada tatap muka secara langsung.

Perubahan Media Pembelajaran dimasa Pandemi Covid-19
Foto oleh olia danilevich dari Pexels

Dalam kondisi apapun pendidikan harus tetap berjalan sebab pendidikan sangat penting untuk generasi penerus agar menciptakan generasi bangsa yang unggul. Guru dan siswa dapat melakukan pembelajaran menggunakan media sosial, seperti aplikasi zoom meeting, google meet, google classroom, whatsapp dan berbagai e-learning yang tersedia di masing-masing lembaga pendidikan. Adapun tujuan dari pelaksanaan pembelajaran daring ini adalah sebagai upaya untuk mengurangi angka penyebaran covid- 19.

Dengan menggunakan media online tersebut, maka secara tidak langsung kemampuan menggunakan teknologi harus di kuasai oleh guru dan siswa. Dan guru juga dituntut untuk memiliki inovasi untuk menyampaikan materi kepada siswa- nya dengan media online dan memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Selain guru, siswa juga dituntut untuk mandiri dan bertanggung jawab terhadap proses pembelajarannya. Dengan demikian, jelas bahwa keaktifan siswa  dalam belajar daring sangat menentukan hasil belajar yang mereka peroleh. Semakin ia aktif, semakin banyak pengetahuan atau kecakapan yang akan diperoleh.

Selama melakukan pembelajaran daring dimana yang dilaksanakan dirumah, maka yang menjadi role model anak tersebut untuk bisa mengikuti pembelajaran adalah orang tua. Peran orang tua sangat dibutuhkan pada pembelajaran online. Tetapi,banyak orang tua yang mengeluh akan hal ini dikarenakan orang tua sulit membagi waktu  sehingga tidak bisa mendampingi anaknya belajar ketika mereka sibuk bekerja.

Adanya perubahan sistem pembelajaran yang dilaksanakan secara online, terkadang timbul berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa, guru maupun orang tua, permasalahan yang terjadi  yakni tidak adanya alat penunjang belajar, seperti handphone, laptop dan perangkat lainya karena tidak semua siswa mempunyai alat penunjang belajar hanya sebagian saja, Misal di satu rumah yang mempunyai handphone hanya ayahnya saja, ketika ayahnya harus bekerja, maka siswa tidak bisa belajar.

Kekurangan yang paling menonjol adalah guru dan siswa tidak terbiasa dengan pembelajaran daring. Apalagi dalam pembelajaran daring menggunakan aplikasi melalui Handphone ataupun Laptop karena tidak semua siswa bisa menggunakannya terutama untuk anak tingkat Sekolah Dasar (SD) yang masih minim pengetahuan menggunakan media elektronik. Dan juga minimnya pengetahuan guru akan teknologi atau gaptek terutama guru yang lahir rentang tahun < 1960 ini menjadi tantangan yang berat untuk guru yang gagap teknologi yang harus memahami betul cara penggunaan tekonologi dan lain sebagainya. Model pembelajaran daring bisa disesuaikan dengan jenjang kebutuhannya, namun dengan hal tersebut akan sedikit berdampak pada tekanan fisik maupun mental tentunya

 Lemahnya jaringan internet juga dirasa sebagai kendala yang kerap dirasakan oleh para guru dan siswa. Perihal ini terutama untuk guru dan siswa yang tinggal di daerah pedesaan atau pedalaman, akan sangat sulit untuk mendapatkan akses internet. Sementara itu, jaringan internet merupakan salah satu faktor penting terlaksananya pembelajaran daring.

Keterbatasan akses teknologi, terkadang membuat siswa tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai dan belum pahamnya siswa mengenai teknologi. Berakibat bagi mereka terlambat dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru.

Masalah lain juga muncul dari orang tua yaitu mahalnya proses belajar mengajar secara virtual di masa pandemi ini. Perlu biaya tambahan untuk membeli paket internet, terkadang pihak sekolah mewajibkan para siswa untuk belajar menggunakan aplikasi zoom, atau melihat live streaming di youtube tentunya membutuh paket internet yang banyak. Akan tetapi sekarang ini pemerintah sudah mengatasi permasalahan tersebut dengan memberikan bantuan kuota belajar kepada siswa maupun guru yang cukup untuk meringankan biaya pembeliaan kuota internet.

Kurangnya pemahaman siswa ketika melakukan proses belajar daring. Hal ini dikarenakan siswa kurang paham dengan pembelajaran yang diajarkan oleh guru karena tidak bertatap muka langsung dan guru sulit untuk memantau perkembangan belajar siswa. Pembelajaran yang dilakukan cenderung lebih ke tugas yang diberikan guru melalui buku yang diberikan. Akhirnya menjadi tugas yang menumpuk, karena kondisi pembelajaran dengan sistem online (daring) yang masih belum bisa menyesuikan dengan baik. Akan tetapi, hal ini akan perlahan membaik jika pembelajaran sistem daring ini sudah terbiasa dilaksanakan dalam proses belajar dan mengajar.

Hal inilah yang  menjadi permasalahan yang harus dihadapi oleh guru dan siswa saat ini dimasa pandemi, untuk melaksanakan berbagai kebijakan dari kemendikbud. Sebetulnya,belajar bisa dilakukan dimana saja dan tidak harus dirumah asalkan ada kemauan. Hanya saja siswa yang kurang mempunyai motivasi belajar dan sering merasa bosan menjadi cenderung gagal. Agar proses belajar mengajar tersebut dapat terlaksana diperlukan solusi kepada siswa,guru,orang tua maupun pemerintah,yakni:

Pertama, diharapkan kepada guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar menggunakan daring agar menjelaskan sejelas-jelasnya kepada siswa secara menarik karena banyak juga siswa yang kurang paham dengan pembelajaran yang dilakukan secara daring dan merasa bosan atau jenuh. Kedua, diharapkan kepada orang tua siswa berkoordinasi dengan guru dalam membimbing proses belajar mengajar siswa selama pembelajaran daring ini. Ketiga, diharapkan kepada pemerintah  untuk  merumuskan kembali metode pembelajaran yang menyenangkan yang disesuaikan dengan kondisi daerah. Kemudian memberi bimbingan kepada para guru mengenai model pembelajaran yang efektif dilakukan menurut situasinya masing-masing.

Perubahan media pembelajaran dimasa pandemi memanglah sulit dan penuh dengan kendala, tantangan, dan permasalahan sebab perubahan media pembelajaran ini dilakukan secara mendadak jadi belum adanya persiapan untuk guru maupun siswa terhadap pembelajaran online (daring). Akan tetapi, semua permasalahan yang terjadi saat ini mengenai dunia pendidikan perlahan demi lahan sudah teratasi oleh pemerintah karena pemerintah juga sudah menyiapkan dana untuk pendidikan yang sekarang sudah dirasakan oleh semua siswa dan guru yaitu bantuan kuota belajar yang dapat meringankan biaya membeli paket kuota internet dan kemendikbud telah berupaya untuk membantu pelaksanaan belajar mengajar bagi kalangan yang memiliki keterbatasan akses internet dengan memberikan pembelajaran melalui Program TVRI yang bisa ditonton melalui televisi. Masa pandemi seperti ini merupakan peluang dalam pendidikan, secara tidak sadar kita menjadi terbiasa dengan pemanfaatan teknologi seiring dengan industri 4.0. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat dunia kampus.

*Mahasiswa Program Studi Akuntansi (D3) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana

57 komentar untuk "Perubahan Media Pembelajaran dimasa Pandemi Covid-19"

  1. sangat menambah wawasan dan informasi!

    BalasHapus
  2. Rizka Bunga Mustika16 Desember 2020 pukul 15.52

    Artikelnya sangat bermanfaat dan dapat menambah informasi

    BalasHapus
  3. Terimakasih ilmunyaa

    BalasHapus
  4. menurut saudara apakah belajar via online ini masuk ke dalam otak anda?

    BalasHapus
  5. terimakasih saya sudah membaca sekilas artikel anda, dan saya merasa ini sangat bagus dan bermanfaat

    BalasHapus
  6. tetap semangat belajar ya adik cindy

    BalasHapus
  7. Artikelnya sangat bagus dan bermanfaat sekali😊

    BalasHapus
  8. Artikelnya bagus, bermanfaat pula, sukses yaa

    BalasHapus
  9. Artikelnya sangat mudah dipahami dan bisa menambah informasi

    BalasHapus
  10. sangat bermanfaat👍 sukses selalu yaa 😊

    BalasHapus
  11. Artikel yang di susun berdasarkan fakta yang ada 👍

    BalasHapus
  12. Artikelnya sangat bermanfaat untuk menambah informasi mengenai kondisi pembelajaran ketika pandemi saat ini
    Terima Kasih Atas Ilmunya^^

    BalasHapus
  13. Artikelnya bermanfaat, mantap����

    BalasHapus
  14. Artikelnya udh bagus, semangat trs cin ��

    BalasHapus
  15. Rahma Dyah Prameswari16 Desember 2020 pukul 17.27

    artikel nya sangat bermanfaat sekali ����

    BalasHapus
  16. Artikelnya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  17. keren banget artikelnya

    BalasHapus
  18. Artikelnya sangat bagus dan bermanfaat mantapp👍

    BalasHapus
  19. artikelnya bagus dan bermanfaat bgt cindy👍

    BalasHapus
  20. Artikel nya sangat bermanfaat, terimakasih cin

    BalasHapus
  21. Sangat bermanfaat sekali artikelnya����

    BalasHapus
  22. terimakasih, artikel yang sangat bermanfaat sehingga menambah wawasan saya☺️👍

    BalasHapus
  23. Sangat membantu cin, semangat terus nulisnya muaaccchhhh

    BalasHapus
  24. Fernanda Amelia Putri19 Desember 2020 pukul 17.27

    Artikel sangat bermanfaat, keren Cindy

    BalasHapus