Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Siap kah Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Kembali?

Oleh: Melya Anggrainy*

Berdasarkan berita di laman kompas, di tengah pandemi ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan sekolah tatap muka atau disingkat PTM pada Januari tahun 2021.  Kebijakan ini merupakan hasil dari keputusan bersama tiga Menteri lainnya, yaitu Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. Tetapi kebijakan ini tidak diwajibkan untuk semua sekolah karena juga harus melihat situasi kondisi di daerah masing-masing dan kesiapan sekolah tersebut. Adapun syarat untuk bisa belajar tatap muka, yaitu ada izin dari tiga pihak (pemerintah daerah/kantor wilayah/kantor Kementerian negara, kepala sekolah, dan perwakilan orangtua), sekolah memenuhi daftar periksa, menerapkan protokol baru dengan ketat, dan dukungan dari semua pihak.

Siap kah Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Kembali?
Foto oleh VisionPic .net dari Pexels

Sebagian daerah memang sulit untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh/ PJJ, dikarenakan terkendala sinyal yang disebabkan daerah mereka terpencil atau jauh dari kota dan di Indonesia pun internet belum stabil. Pembelajaran jarak jauh juga sulit dilaksanakan untuk sebagian murid termasuk saya karena kurang bisa memahami materi yang disampaikan dan tidak bisa konsentrasi. Bukan hanya murid yang mengalami kesulitan, tetapi guru pun kesulitan mengelola pembelajaran jarak jauh. Tidak semua orang mempunyai gadget, menguasai teknologi, berkonsentrasi jika di depan layar. Maka dari itu sebenarnya pembelajaran jarak jauh kurang efektif.

Jika nanti benar-benar dilaksanakannya belajar tatap muka dan syarat terpenuhi, adakah jaminan bahwa itu akan aman dan tidak terpapar virus corona? Karena masyarakat saja masih banyak yang lalai dalam menerapkan protokol kesehatan. Kalau dilihat dari berita peningkatan virus corona di Indonesia masih sangat tinggi tiap harinya, tingkat kematian pasien meningkat, dan beberapa kasus ditengarai akibat pembelajaran tatap muka.

Dilansir dari merdeka.com, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Semarang menjadi klaster penularan covid-19 saat melaksanakan pembelajaran tatap muka. Dari hasil pemeriksaan swab polymerase chain reaction (PCR) sebanyak 179 siswa terpapar covid-19. Setelah dilakukan pemeriksaan, menurut Gubernur Jawa Tengah bahwa awal terjadi penularan dari tenaga pendidik (guru). Sementara itu, bisnis.com memberitakan salah satu murid SD kelas 6 di Jawa Timur terpapar  covid-19. Setelah diselidiki murid tersebut tertular dari kakek nya yang pulang dari Bali dan kakek tersebut sudah meninggal dunia. Sekolah tersebut langsung menutup KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), dikhawatirkan akan menular ke siswa yang lainnya. Kasus lain sebagaimana dilansir faktualnews, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Blitar, 2 muridnya terpapar covid-19. Diselidiki ternyata siswi tersebut tertular dari orang tua yang bekerja di salah satu instansi Kabupaten Blitar.

Pembelajaran tatap muka ini rawan sekali terjadi penularan, karena sekolah yang menerapkan asrama dan pengawasan ketat saja bisa tertular antar siswa dan gurunya. Kita tidak tahu dari mana saja orang sekitar, bisa saja habis bertemu dengan orang yang sudah terinfeksi, dan orang tersebut juga tidak tahu kalau dirinya sudah terinfeksi, karena virus ini juga bereaksi tanpa gejala.  Jika memang keputusan sudah bulat untuk sekolah tatap muka, apakah para Menteri yang mengeluarkan kebijakan dan satgas penanganan covid 19 sudah sangat siap untuk menangani jika nantinya ada yang tertular covid 19?

Agar meminimalisir terpapar covid 19 semua pihak harus saling mendukung. Dari pihak guru membantu mendisiplinkan murid nya agar bisa menjaga jarak dengan murid lainnya dan mengingatkan agar selalu memakai masker untuk meminimalisir terpapar virus corona. Karena rata-rata anak sekarang mengabaikan protokol kesehatan dan menganggap virus corona sudah hilang. Padahal kalau kita lengah bisa terpapar kapan saja dan dimana saja. Tetapi kalau imun tubuh kita kuat maka virus dan bakteri tidak akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Lalu bagamana sih tips menjaga imun tubuh?

Pertama, menerapkan pola hidup sehat, dengan perbanyak makan sayur dan buah. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi sayur dan buah, tidak mudah sakit. Hal ini karena vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur dan buah dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus dan bakteri. Jenis buah yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh adalah buah yang kaya akan vitamin dan mineral, misalnya guava.

Kedua, istirahat yang cukup, kurang tidur akan menurunkan imunitas tubuh. Mencukupi kebutuhan tidur sesuai dengan usia, orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7-8 jam dan remaja membutuhkan waktu tidur 9-10 jam.

Ketiga, berolahraga, disarankan untuk meningkatkan imunitas tubuh dan melawan infeksi. Tidak perlu yang ribet, hanya dengan berjalan kaki 30 menit sudah cukup tiap paginya. Olahraga tidak hanya di dalam rumah tetapi juga  bisa dilakukan di dalam rumah.

Keempat, kalau perlu mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh. Alangkah baiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu agar aman, berlebihan juga tidak bagus, jadi dosis harus sesuai tubuh masing-masing. Kondisi tubuh masing-masing orang berbeda.

Sebagai murid kita bisa berkontribusi dengan cara mentaati protokol kesehatan 3M, yaitu: a)  Memakai masker, masker yang baik adalah berbahan kain 2 lapis, lebih baik lagi masker 3 lapis. Memakai masker dapat menurunkan risiko penularan sebesar 45%, b) Mencuci tangan dengan sabun dan di air mengalir minimal 20 detik, jika dalam kondisi tidak ada sabun tangan, solusi lain ialah menggunakan hand sanitizer. Mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko penularan sebesar 35%, dan c) Menjaga jarak / social distancing dengan jarak minimal 1 meter. Paling utama hindari kerumunan. Sebaiknya murid langsung pulang ketika pelajaran sudah selesai, tidak ada yang nongkrong disekolah.

Tidak hanya murid yang harus mentaati protokol, tetapi semua orang  ikut berkontribusi memutus rantai penyebaran virus corona dan dilakukan secara konsisten.Tentunya tidak mau hanya karena tidak mentaati kita terpapar dan harus diisolasi selama 2 minggu, hal itu sangat membosankan bukan? Terlebih lagi orang terdekat kalian juga ikut tertular. Maka dari itu taati lah peraturan yang ada dan berdoa agar pandemi ini segera selesai kemudian bisa belajar tatap muka seperti biasa tanpa harus ada ketakutan. Dengan melindungi diri sendiri otomatis juga melindungi orang terdekat kita.

Pembelajaran tatap muka tergantung pada kesiapan sekolah atau bisa dikatakan tidak diwajibkan, jadi pihak sekolah harus memikirkan matang-matang untuk membuat keputusan, kalau dirasa tidak mampu menyediakan segala kebutuhan lebih baik tidak menerapkannya, karena hal ini menyangkut hidup orang banyak. Pihak sekolah tidak perlu memaksakan diri hanya karena melihat sekolah lain menerapkannya. Dan para orang tua jika dirasa tidak aman untuk anaknya jika melakukan pembelajaran tatap muka maka jangan menyetujuinya.

Kasus yang disebutkan di atas semoga bisa menjadi bahan pertimbangan terkait pembelajaran tatap muka. Jika tetap memaksakan pembelajaran tatap muka, ini harus diawasi dengan ketat. Mulai dari murid dan guru harus bisa saling menjaga dan taat akan kebijakan yang ada, jangan sekali-sekali mengabaikannya. Menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh itu penting.

* Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana

31 komentar untuk "Siap kah Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Kembali?"

  1. Artikel ini sangat menarik dan bermanfaat, terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kembali dewi. Tetap jaga kesehatan yaa

      Hapus
  2. Terimakasih artikelnya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  3. Artikel ini menambah wawasan dan bermanfaat

    BalasHapus
  4. Artikelnya bermanfaat dalam menjawab kebimbangan pembelajaran tatap muka di masa pandemi

    BalasHapus
  5. Aritikel yang bermanfaat dan banyak informasi yang didapat, sangat bagus

    BalasHapus
  6. Artikelnya bermanfaat untuk menambah wawasan kita dalam mengahadapi belajar tatap muka di masa pandemi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, patuhi protokol dan jaga kesehatan ya!!

      Hapus
  7. Artikel yang sangat banyak manfaatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih dinaa, jaga kesehatan ya din:)

      Hapus
  8. Artikel yang sangat bermanfaat dan menarik untuk menambah wawasan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih dandiii, jaga kesehatan ya, okay?

      Hapus
  9. Artikel yang sangat amat bermanfaat

    BalasHapus
  10. Artikel yang sangat informatif

    BalasHapus
  11. Luar biasa,,, artikel yg sangat bermanfaat๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    BalasHapus
  12. Teruslah membuat artikel sebagus ini biar jadi motivasi bagi mahasiswa lain

    BalasHapus
  13. Artikel yg berbobot dan bermanfaat

    BalasHapus
  14. sehabis membaca artikel ini banyak sekali manfaat yg dapat kita ambil ๐Ÿ‘

    BalasHapus
  15. The Best Motivator๐Ÿ‘Œ๐Ÿ‘Œ๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    BalasHapus