Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Corona Bukan Sembarang Virus

Oleh: Maria Manurung*

PandemiCovid-19! Bukanlah sebuah kata yang jarang didengar, dibaca bahkan dilihat oleh setiap orang dari berbagai kalangan muda ataupun tua. Kata yang sangat singkat yang menjadi akar permasalahan besar di Indonesia bahkan di dunia. Pandemi Covid-19 atau corona virus disease 2019 yang memberikan dampak buruk yang sangat nyata dan besar hingga tidak terasa kurang lebih delapan bulan menjadi isu, hal dan akar permasalahan yang ada. Jika ditilik ke belakang, Virus Corona berasal dari sebuah negara yaitu di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan Maret 2020. 

Corona Bukan Sembarang Virus
Foto oleh Edward Jenner dari Pexels

Sungguh hal yang menyedihkan dan bahkan dinilai sangat kejam yang membuat banyak orang kehilangan nyawa. Banyak keluarga kehilangan orang-orang yang disayangi dan dicintai. Virus Corona dapat menyebar melalui percikan pernafasan karena batuk, bersin, menyentuk benda yang terkontaminasi dan menyentuh wajah atau sekitar mulut. Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosial, politik, penundaan atau pembatalan acara olahraga dan budaya, kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan barang yang mendorong pembelian panik dan terkhusus perekonomian.

Akibat dari virus corona tersebut, pemerintah Indonesia ataupun di negara-negara lain yang terkena dampaknya mengeluarkan beberapa aturan ataupun protokol kesehatan. Setiap bepergian dari rumah harus mematuhi aturan atau protokol kesehatan seperti: 1) memakai masker saat keluar dari rumah agar tidak terkontaminasi jipratan bersin atau batuk dari orang lain, tidak langsung menyentuh wajah sekitar area mulut dan tidak mentuh hidung, 2) mencuci tangan sebelum atau sesudah menyentuh sesuatu dimanapun dan kapanpun, 3) menghindari keramaian atau kerumuman, dan 4) tidak bersentuhan satu dengan yang lain.

Namun, kesulitannya adalah bagaimana cara menghindari keramaian? Bagaimana orang-orang mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup jika tidak bepergian ke tempat yang ramai? Setiap orang perlu bepergian dari rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan sekedar menjalani kehidupan di hari baru. Tetapi, keinginan tersebut justru semakin sulit untuk dijalankan. Jika bepergian bukan tidak mudah untuk menyentuh bahkan berada di keramaian. Akibat dari ketakutan terkontaminasi virus maka banyak orang memilih untuk menutup usaha atau memperkecil jangkauan usaha ekonomi.

Tak disangka, dampak yang terjadi karena Virus Covid-19 menyebabkan: 1) pabrik-pabrik besar maupun kecil banyak yang tutup karena pembelian bahan baku tidak dapat dilakukan sehingga pabrik tidak dapat beroperasi, 2) banyak para buruh atau pekerja perusahan di PHK karena perusahaan tidak mampu untuk membayar upah atau gaji mereka, 3) pandemi Covid-19 telah membawa kesengsaraan yang semakin meluas terhadap para pekerja formal dan informal, 4)  penurunan pemasukan pada usaha kecil atau usaha mikro kecil dan menengah, pedagang kaki lima, pengusaha restoran, dan lain-lain, 5) kinerja ekspor atau impor yang menurun, 6)  pembatalan perjalanan domestik nasional dan internasional, 7) bandara di tutup dan penerbangan ditiadakan untuk sementara waktu agar tidak ada penyalur atau pembawa virus dan virus tidak semakin meluas, 7) pendidikan dilakukan dari rumah atau biasa disebut dengan pembelajaran daring (dalam jaringan).

Tidak banyak yang dapat dilakukan selama pandemi. Secara khusus dalam segi ekonomi. Virus corona benar-benar bukan sembarang virus. Dengan ukuran yang sangat kecil namun memiliki dampak buruk yang besar. Perekonomian sangat menurun. Secara pribadi, karena orang tua bekerja sebagai wiraswasta atau pedagang makanan, omset atau pemasukan perminggu menurun. Jika saya melihat pengusaha lainnya, banyak usaha-usaha yang tutup. Entah apa yang mampu mereka lakukan demi bertahan hidup. Selain menurunnya penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dampak perekonomian yang sulit juga berpengaruh pada pendidikan. Kini, pendidikan yang dilakukan dari rumah membuat banyak orang tua kebingungan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan seperti media pembelajaran online dari telepon genggam (handphone) atau alat elektronik lainnya seperti laptop dan komputer. Keuanganpun habis untuk membelikan kuota internet.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai cara agar setiap orang mendapatkan kehidupan yang layak selama pandemi ini. Banyak program pemerintah dalam membantu perekonomian, diantaranya:

Pertama, adanya Program Kartu Pra-Kerja. Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi. Kartu Prakerja adalah kartu penanda atau identitas yang diberikan kepada penerima manfaat Program Kartu Prakerja. Manajemen Pelaksana adalah unit yang melaksanakan Program Kartu Prakerja dan ditujukan untuk warga negara Indonesia yang berusia minimal 18 tahun. Setiap peserta yang mendaftar akan mendapatkan manfaat atau bantuan pelatihan dari Program Kartu Prakerja yang dilakukan Pengguna pada Situs. Setiap peserta akan mengikuti tes pengetahuan dasar dan motivasi yang wajib diikuti oleh Pengguna untuk memenuhi persyaratan pendaftaran Program Kartu Prakerja. Kemudian seleksi gelombang sebagai syarat untuk memenuhi pendaftaran Program Kartu Prakerja berdasarkan wilayah, periode dan kuota tertentu. Kemudian mengikuti insentif sebagai tambahan manfaat bagi Penerima Kartu Prakerja dalam bentuk uang dengan nominal tertentu yang disalurkan melalui rekening bank atau uang elektronik (e-money). Kemudian komite Cipta Kerja yang dibentuk oleh Presiden untuk menyelenggarakan Program Kartu Prakerja. Selanjutnya yaitu konten yang berupa semua informasi, halaman tertaut, fitur, data, teks, gambar, foto, grafik, musik, suara, video (termasuk siaran langsung) pesan, tag, konten, pemrograman, perangkat lunak, layanan aplikasi (termasuk, dengan tidak terbatas pada, setiap layanan aplikasi mobile) atau materi lainnya yang tersedia melalui Situs. Selanjutnya yaitu Kekayaan Intelektual seperti konten eksklusif, merek dagang, merek layanan, nama merek, logo, desain industri, paten dan kekayaan intelektual lainnya. Kemudian surrvei evaluasi yang dilakukan Manajemen Pelaksana kepada Penerima Kartu Prakerja untuk mengevaluasi efektivitas Program Kartu Prakerja. Untuk yang terakhir yaitu Sertifikat Pelatihan sebagai bukti tertulis yang diberikan oleh Lembaga Pelatihan kepada peserta Pelatihan yang telah lulus dan/atau telah selesai mengikuti Pelatihan.

Kedua, memberikan bantuan subsidi BLT berupa uang sejumlah 600.000 rupiah perbulannya untuk masyarakat. Hal ini juga merupakan bantuan pemerintah di masa pandemi covid-19. Setiap warga negara indonesia yang berprofesi sebagai karyawan swasta dan terdaftar sebagai peserta penerima jaminan sosial dan bukan pegawai negeri.

Ketiga, memberikan bantuan UMKM. Bantuan untuk usaha mikro kecil dan menengah ini diberikan dengan tujuan membantu para UMKM dalam memenuhi kebutuan hidup. Penerima bantuan UMKM harus memenuhi syarat WNI dan mempunyai Nomor Induk kependudukan (NIK) yang dibuktikan dengan surat usulan dari pengusul tidak sedang menerima kredit modal dan investasi dari perbankan dan yang pasti bukan berasal dari anggota aparatur sipili negara (ASN), TNI/Polri, dan pegawai BUMN/BUMD.

Keempat, bantuan subsidi kuota belajar gratis untuk pelajar, mahasiswa, dan juga untuk tenaga pendidik. Bantuan kuota tersebut bertujuan untuk mengurangi semakin banyaknya uang yang dikeluarkan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan biaya pendidikan. Selain itu, pemerintah menghimbau agar biaya pendidikan atau sumbangan pembangunan pendidikan dikurangi oleh setiap instansi yang bersangkutan. Bagaimana mungkin orang tua mampu membayar uang sekolah pada situasi buruk saat ini.

Dari beberapa contoh bantuan tersebut, maka pemerintah berharap dapat membantu setiap kebutuhan hidup sehari-hari. Penerima dituntut untuk menggunakannya sebaik mungkin dan tidak menyalahgunakan setiap kesempatan dan bantuan yang telah diberi dan diterima. Harapan di kemudian hari yaitu Virus Corona tidak ada lagi di dunia ini sehingga kehidupan normal seperti semula dapat kembali dilakukan dengan baik. Semoga saja yah sobat dunia kampus!

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana

23 komentar untuk "Corona Bukan Sembarang Virus"

  1. Artikel nya bagus dan bermanfaat
    Menambah wawasan

    BalasHapus
  2. Terima kasih ya informasinya, cukup jelas dan mudah dipahami

    BalasHapus
  3. Artikelnya informatif sekali sangat bermanfaat

    BalasHapus
  4. Terimakasih teman teman untuk komentarnya

    BalasHapus
  5. Terimakasih Maria, artikelnya sangat bermanfaat☺

    BalasHapus
  6. Sangat memotivasi... Menarik... Terimakasih

    BalasHapus
  7. Sangat memotivasi.. menarikkk sekalii terimakasih 🙏☺️☺️

    BalasHapus
  8. Sangat bermanfaat sekali. Terimakasih sudah berbagi ilmu,Terimakasih.

    BalasHapus
  9. Artikel yang sangat bermanfaat, semoga pandemi Covid-19 segera berlalu

    BalasHapus
  10. Keren betul ini artikelnya ya dan tentunya bermanfaat dong

    BalasHapus
  11. Sangat bermanfaat dan menarik untuk dibaca

    BalasHapus
  12. Artikelnya sangat bermanfaat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.

    BalasHapus
  13. Sangat bermanfaat. Terimakasih

    BalasHapus
  14. Artikel yang sangat bermanfaat

    BalasHapus