Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peluang dan Tantangan Bisnis di Masa Pandemi

Oleh: Muhammad Agil Siraj*

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara di seluruh duia, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

Peluang dan Tantangan Bisnis di Masa Pandemi
Foto oleh Trungtuyen Cao dari Pexels

Corona virus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet.

Sejauh ini jumlah terpapar Covid-19 di dunia mencapai 60.333.049 orang. Di Indonesia, kasus positif corona juga terus mengalami peningkatan dan berada pada urutan ke-21 negara di dunia dengan kasus Corona terbanyak dari 215 negara yang sudah terpapar (Menurut Data WHO). Covid merebak di Indonesia tidak hanya berdampak serius pada kesehatan masyarakat, namun juga berdampak terhadap stabilitas ekonomi.

Upaya untuk mengatasi penyebaran virus Corona juga sudah masif dilakukan oleh pemerintah, mulai dari menerapkan physical distancing dan kini telah ditingkatkan menjadi PSBB (Pembatasan sosial berskala besar).  PSBB adalah singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar, peraturan yang diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dalam rangka Percepatan Penanganan COVID-19 agar bisa segera dilaksanakan di berbagai daerah. Aturan PSBB tercatat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 9 tahun 2020. Kebijakan tersebut meningkatkan resiko sektor industri menghadapi gangguan signifikan dari sisi rantai pasok, tenaga kerja, kesinambungan bisnis hingga arus kas usaha mereka.

Menurut penelitian Driven Innovation Lab Singapore University Of Technology And Design memprediksikan usainya pandemi Covid-19 di Indonesia akan usai dalam 3 waktu. Yakni 97% di 7 Juni 2020, 99% di 29 Juni 2020, dan 100% di 7 September 2020. Sedangkan untuk seluruh dunia, penelitian ini memperkirakan Covid-19 akan selesai pada Desember 2020.

Kunci untuk bertahan di tengah pandemi adalah tetap optimistis dan selalu beradaptasi dengan keadaan. Pengusaha yang dapat menyusun rencana terstruktur baik di masa pandemi ini maupun setelah pandemi mereda akan mampu bergerak lebih cepat kembali pada pertumbuhan seperti semula. Pandemi Covid-19 ini mengakibatkan terganggunya hampir semua sektor industri bisnis dari berbagi sektor, kecuali di bidang kesehatan, dan merubah perilaku masyarakat di seluruh dunia di berbagai kalangan. Hal ini menjadi tantangan yang sangat berat untuk kedepan dimana selain menghadapi pandemi virus corona, bisnis juga dihadapkan pula oleh ekonomi yang lesu.

Kendati begitu, dalam keadaan seperti saat ini juga memunculkan peluang dan harapan, yakni seperti yang dikatakan oeh Honorary Founder of IMA Hermawan Kartajaya, tidak semua sektor bisnis pun anjlok. Ada sektor-sektor relevan yang justru bisnisnya malah membaik. Contohnya adalah sektor medis dan kesehatan, perdagangan online atau e-commerce, sampai fast moving consumer goods (FMGC) seperti obat-obatan, barang elektronik, produk makanan dan minuman kemasan. Apalagi produk dari FMGC yang sangat kuat di jalur offline kini harus beralih distribusinya melalui online atau daring. Beberapa produk mulai beradaptasi dengan penjualan via e-commerce, yang ternyata lonjakannya sangat tinggi.

Di tengah berkecamuknya kehidupan masyarakat karena pandemi virus Corona  membuat hampir semua orang hidup dalam ketidakpastian, oleh karena itu kita harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi dengan menciptakan ide-ide bisnis yang sesuai dengan kondisi saat ini. Bahkan setiap negara harus merespon perubahan alam dan persaingan di bidang teknologi secara terintegrasi. Respon tersebut dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan politik, mulai dari sektor publik, swasta, akademisi, hingga masyarakat sipil sehingga tantangan pandemi Covid-19 di era revolusi industri 4.0 saat ini dapat dikelola menjadi peluang.

Beberapa peluang bisnis yang dapat kita maksimalkan di tengah pandemi Covid-19 diantaranya yaitu :

Pertama, Bisnis Online. Dengan kemajuan teknologi dan informasi yang sangat pesat, maka peluang membangun bisnis daring yang besar akan sangat memungkinkan. Bagaimana tidak, seiring dengan majunya teknologi, tentunya dapat dimanfaatkan sebagai inovasi untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar. Diantara peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 antara lain adalah jual beli secara daring dan on-demand service (contohnya aplikasi Gofood dan Gosend). Bisnis online memiliki kelebihan seperti; 1) Mengurangi Biaya Produksi dan Biaya Operasional. Seperti yang telah disampaikan bahwa bisnis daring merupakan bisnis yang membutuhkan modal tidak begitu banyak. Karena dilakukan secara daring, tentunya biaya operasional yang keluar hanya sedikit.; 2) Media Pemasaran Semakin Tidak Terbatas.

Dalam suatu bisnis, tentunya dibutuhkan teknik pemasaran untuk memasarkan produk yang kita jual. Dimana dengan adanya pemasaran, maka peminat terhadap produk yang kita jual akan semakin banyak. Dengan kemajuan teknologi saat ini, tentunya untuk melakukan pemasaran menjadi semakin mudah. Sebagai contoh, pemasaran bisa menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter dan WhatsApp yang telah digunakan hampir setiap orang di seluruh dunia, tentunya dapat menjadi peluang untuk memasarkan produk yang kita jual.; 3) Proses Transaksi Menjadi Sangat Mudah. Inilah mengapa bisnis daring mampu memberikan keuntungan bagi semua pihak. Seperti yang bisa dilihat fenomena saat ini, semua orang lebih memilih  untuk melakukan segala sesauatu secara daring. Bahkan berbagai opsi pembayaran daring memudahkan proses transaksi karena tidak perlu menggunakan cash maupun melalui perantara bank (m-banking).

Kedua, Bisnis di bidang kesehatan untuk pencegahan Covid-19. Adanya aturan social distancing dan physical distancing menjadi sebuah langkah dan peluang bisnis dalam bidang kesehatan, diantaranya meningkatnya permintaan pasar terhadap peralatan kesehatan seperti cairan disinfektan, hand sanitizer, pembuatan APD atau alat pelindung diri dan sarung tangan kesehatan.  Mengapa demikian, karena orang semakin sadar kalau kesehatan merupakan hal yang sangat penting.

Ketiga, Penyedia Tools untuk metode pembelajaran. Merebaknya virus corona juga berdampak pada dunia pendidikan, dari mulai pendidikan sekolah dasar sampai jenjang perguruan tinggi. Jika saja sekolah atau perguruan tinggi tidak memanfaatkan e-learning, otomatis pembelajaran terhadap siswa atau mahasiswa akan terhambat. Disinilah pentingnya pembelajaran daring yang memanfaatkan kecanggihan teknologi. Sehingga bagi perusahaan yang bergerak di bidang Informasi Teknologi, merupakan peluang bisnis dalam menyediakan perlengkapan untuk menunjang proses belajar.

Keempat, Bisnis Frozen Food. Saat ini tren makanan beku kian meningkat terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Apalagi ditengah kesibukan aktivitasnya, masyarakat ingin yang serba praktis termasuk dalam menyediakan makanan. Sehingga bisa menjadi peluang bisnis dalam menyediakan makanan beku untuk di konsumsi.

Pada akhirnya, peluang bisnis di masa pandemi sangat tergantung kepada kita sendiri. Apakah kita akan memanfaatkan peluang tersebut, atau menjadi pononton dari orang-orang yang telah sukses menjalankan bisnis tersebut? Segera tekadkan niat dan jalankan.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

 Posted by Dedi Purwana

12 komentar untuk "Peluang dan Tantangan Bisnis di Masa Pandemi "

  1. Sangat memotivasi... Menarik... Terimakasih raj

    BalasHapus
    Balasan
    1. Muhammad Agil Siraj9 Desember 2020 pukul 19.36

      Terimakasih habib atas komentarnya

      Hapus
  2. Keren Agil pembahasannya, Alhamdulillah dapat menambah pengetahuan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Muhammad Agil Siraj10 Desember 2020 pukul 10.27

      Terimakasih Dito atas komentarnya.

      Hapus
  3. This is a very insightful article. Thank you for sharing, Siraj.

    BalasHapus
  4. Artikel yang sangat bermanfaat dan juga sangat informatif bagi orang-orang yang ingin berbisnis👍🏻

    BalasHapus
  5. mantep bgt gil, pengetahuan baru ni👍

    BalasHapus
  6. Informasi yang disampaikan sangat berguna untuk seseorang yang ingin memulai berbisnis. terima kasih 👍🏻 sukses terus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Muhammad Agil Siraj10 Desember 2020 pukul 10.29

      Terimakasih atas komentarnya.

      Hapus