Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

15 sikap mental wirausaha sukses

15 sikap mental wirausaha sukses

Kewirausahaan merupakan pengerak utama perkonomian nasional. Kesejahteraan ekonomi diciptakan oleh usaha-usaha kecil yang dirintis oleh individu-individu berwawasan dan memiliki sikap mental wirausaha. Perlu diingat bahwa banyak diantara usaha kecil tersebut kemudian berkembang menjadi usaha skala menengah dan besar. Hal ini wajar dikarenakan wirausaha sukses membuktikan kepada kita bahwa mereka memiliki banyak peluang mewujudkan kreativitas, rasa percaya diri yang tinggi, dan memiliki kemampuan mengatur kehidupannya sendiri. Oleh karenanya, para pengusaha sukses, pemimpin politik, para ekonom dan pendidik percaya bahwa mendorong tumbuhkembangnya budaya kewirausahaan akan memaksimalkan kesejahteraan ekonomi bagi dirinya dan kelompok masyarakat pada skala lokal, nasional dan global.


Seorang wirausaha memandang bahwa tidak ada kesuksesan yang datang secara instan. Kesuksesan hanya dapat diraih melalui proses panjang. Menurut Scarborough (2012) wirausaha adalah one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and assembling the necessary resources to capitalize on those opportunities. Para wirausahan biasanya memulai dengan sebuah ide – bahkan ide sederhana –kemudian mengalokasi sumberdaya yang diperlukan untuk mengubah ide tersebut menjadi bisnis yang berkelanjutan.

Para peneliti telah meluangkan waktu dan upaya beberapa dekade terakhir untuk mempelajari para wirausaha dan mencoba menggambarkan kepribadian berwawasan wirausaha. Hasil-hasil penelitian mereka menyimpulkan seperangkat sikap mental yang diperlukan untuk menjadi wirausaha sebagai berikut:

1.  Desire and willingness to take initiative; wirausaha merasakan sebuah tanggungjawab personal untuk hasil usaha yang mereka rintis. Mereka lebih suka mengontrol sumberdaya dan menggunakannya untuk meraih tujuan-tujuan yang telah ditentukannya. Mereka ingin melangkah kedepan dan membangun bisnis berdasarkan ide kreatif mereka.

2.  Preference for moderate risk. Wirausaha bukanlah orang yang mengambil resiko secara liar, akan tetapi memperhitungkan resiko dengan teliti. Oleh karenanya, mereka bukanlah para penjudi. Wirausaha seringkali memiliki persepsi berbeda terhadap resiko yang terjadi dalam bisnis. Sebuah target mungkin dipandang terlalu tinggi bahkan mustahil tercapai dari sudut pandang lain, tetapi wirausaha memiliki pandangan bahwa target tersebut wajar dan dapat dicapai. Wirausaha yang sukses mampu mengurangi resiko, dan satu cara terbaik mengurangi resiko adalah dengan membuat rencana bisnis yang baik.

3.  Confidence in their ability to succeed. Para wirausaha biasanya memiliki kepercayaan berlimpah dalam kemampuan mereka untuk sukses dan mereka cenderung optismis terhadap peluang meraih kesuksesan bisnis. Para wirausaha menghadapi banyak kendala ketika memulai dan menjalankan usaha, dan takaran yang sehat dari optimisme merupakan komponen penting dalam pencapaian kesuksesan.

4.  Self-reliance. Para wirausaha tidak menghindar dari tanggungjawab untuk membuat bisnis mereka sukses. Inilah yang memungkinkan mengapa banyak wirausaha bertahan membangun usahanya meskipun orang lain melihat idenya gila.

5.  Perseverance. Meskipun ketika sesuatu tidak berjalan sesuai yang mereka rencanakan, wirausaha pantang menyerah. Wirausaha sejati mengikuti pepatah bangsa jepang “Jatuh tujuh kali, bangun delapan kali”. Artinya, tidak pernah menyerah apabila mengalami kegagalan.

6.  Desire for immediate feedback. Wirausaha suka mengetahui bagaimana mereka mengerjakan dan selalu mencari penguatan atau perbaikan. Mereka menganggap penting untuk mendapatkan berbagai masukan dari pihak lain.

7.  High level of energy. Wirausaha lebih energik dibandingkan orang biasa. Energi tersebut mungkin merupakan faktor terpenting terhadap upaya luar biasa untuk menjalankan perusahaan baru. Jam kerja panjang – sering antara 60-80 jam per minggu, dan kerja keras merupakan aturan daripada pengecualian. Oleh karena itu, mMembangun bisnis yang sukses memerlukan stamina tinggi.

8.  Competitiveness. Wirausaha cenderung memperlihatkan sikap kompetitif. Mereka menikmati kompetisi permainan-permainan dan olahraga dan selalu ingin memperoleh skor.

9.  Future orientation. Wirausaha cenderung bermimpi besar dan kemudian menyusun rencana merealisasikan mimpi terbut menjadi kenyataan. Mereka memiliki kemampuan mencari peluang dengan baik. Mereka melihat ke depan and kurang peduli terhadap apa yang sudah dicapai kemarin bila dibandingkan apa yang dapat mereka lakukan hari esok. Antisipasi terhadap peluang bisnis baru, wirausaha mengamati kejadian-kejadian yang sama seperti halnya orang lain, namun mereka melihat sesuatu yang beda.

10. Skill at organizing. Membangun sebuah perusahaan dari awal seperti meletakan potongan-potongan puzzle. Wirausaha mengetahui bagaimana menempatkan orang dan sumberdaya yang tepat secara bersama untuk melaksanakan sebuah pekerjaan. Menggabungkan orang dengan pekerjaan secara efektif membuat para wirausaha merealisasikan visi menjadi kenyataan.

11. Value of achievement over money. Kesalahan konsepsi umum tentang wirausaha adalah bahwa mereka tergerak karena hanya ingin menghasilkan uang. Padahal sebaliknya, prestasi merupakan motivasi utama bagi para wirausaha.

12. High degree of commitment. Menjalankan sebuah perusahaan sukses memerlukan komitmen total dari wirausaha. Pemilik bisnis seringkali mengabdikan dirinya secara penuh dalam bisnisnya. Komitmen tersebut membantu mengatasi kesalahan yang mengancam bisnis mereka.

13. Tolerance for ambiguity. Wirausaha cenderung memiliki toleransi tinggi terhadap ketidakpastian, situasi yang selalu berubah, lingkungan dimana mereka berbisnis. Kemapuan mengantisipasi ketidakpastian ini penting, karena mereka selalu mengambil keputusan dengan informasi baru, kadangkala menimbulkan konflik yang diperoleh dari berbagai sumber yang tidak familier.

14. Flexibility. Wirausaha memiliki kapasitas untuk beradaptasi terhadap perubahan permintaan konsumen dan bisnis mereka. Dalam dunia ekonomi yang selalu berubah cepat, kekakuan akan menyebabkan kegagalan. Ketika masyarakat, orang-orangnya dan selera mereka berubah, wirausaha selalu ingin menyesuaikan bisnis mereka dengan perubahan tersebut.

15. Tenacity. Hambatan, kesukaran dan kekalahan biasanya tidak menghalangi wirausaha dalam meraih visi. Wirausaha sukses memliki kekuatan menaklukan hambatan yang dihadapinya.

Jika anda memiliki kelima belas sikap mental wirausaha tersebut di atas siapapun dan apapun profesi anda, maka kesuksesan akan mudah diraih. Salam wirausaha!

Posting Komentar untuk "15 sikap mental wirausaha sukses"