Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Nasib UMKM Saat Ini?

Oleh: Jabbarani Nur Majiidu*

Sudah kurang lebih selama sembilan bulan terakhir ini, perekonomian di Indonesia mengalami kondisi yang tidak menentu. Banyak wirausaha yang mengeluhkan tentang keadaan ini. Pandemi yang tak kunjung menemui titik terang tampaknya membuat banyak pihak dirugikan atas musibah ini. Salah satu pihak yang terkena dampak dari pandemi ini adalah para pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering kita sebut sebagai UMKM. 

Bagaimana Nasib UMKM Saat Ini?
Foto oleh Jean Papillon dari Pexels

Selama pandemi melanda, banyak UMKM mengalami pengurangan aktivitas dikarenakan adanya kebijakan pembatasan interaksi sosial atau Social Distancing guna mencegah penularan virus Covid-19 yang berdampak pada terhambatnya proses produksi usaha. Beberapa UMKM yang tidak dapat beradaptasi dengan kebijakan yang berlaku mulai mengalami kerugian dan menutup usahanya karena berkurangnya permintaan atas barang dan jasa. Sektor UMKM kian resah karena semakin lama omset yang dihasilkan semakin menurun sementara para pelaku usaha harus tetap bertahan demi mencari nafkah. Di tengah pandemi ini, semakin terbatasnya ruang gerak untuk masyarakat membuat usaha para pelaku UMKM kian merosot tajam. Mereka mulai merasa kesulitan dalam menyeimbangkan pendapatan karena omset yang didapat tidak sesuai harapan. Hal ini dapat membuat UMKM merugi bahkan hingga gulung tikar.

Dimasa pandemi seperti saat ini, faktanya bisnis UMKM menerima dampak yang cukup signifikan. Contohnya dapat kita lihat langsung dari media-media yang menampilkan curahan hati para pemilik UMKM yang mengalami penurunan konsumen. Seluruh UMKM yang sempat dikunjungi oleh beberapa foodvloger juga mengatakan bahwa omset penjualan mereka turun drastis semenjak adanya pandemi Covid-19 di Indonesia. Pada awalnya sebelum adanya pandemi ini, seorang pemilik UMKM yang biasanya dapat menghabisnya 30 ekor ayam dalam seharinya untuk berjualan di warung makan miliknya, namun semenjak pandemi ini hanya dapat menghabiskan sekitar 10-15 ekor ayam dalam seharinya. Penurunan omset dari hasil penjualan ini membuat banyak UMKM harus berpikir keras agar dagangannya laku dan dapat dinikmati kembali seperti sebelum adanya pandemi ini.

Tetapi apakah kondisi akan tetap berlangsung terus menerus? Seperti yang dilansir dari Kompas.com, Anton Hendranata selaku Ekonom senior BRI mengatakan, bahwa kondisi sulit di Indonesia mulai membaik dibandingkan pada saat awal pandemi hal ini dikarenakan para pelaku usaha telah mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam skema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) seperti relaksasi KUR, subsidi bunga, modal kerja, serta Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk usaha mikro dalam bentuk hibah. Hal ini dibuktikan pada sejumlah indikator yang menunjukkan bahwa aktivitas bisnis UMKM selama Kuartal III 2020 sudah semakin membaik dibandingkan Kuartal II 2020, meskipun masih relatif rendah dibandingkan sebelum pandemi. Disamping itu, Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM Tahun 2020 (BRI MICRO & SME INDEX/BMSI) per November 2020 juga menyatakan bahwa sebagian UMKM mulai menunjukkan perbaikan kinerja keuangan.

Meskipun menjelang akhir tahun 2020 ini keadaan ekonomi UMKM dinilai mulai membaik, tidak menutup kemungkinan bahwa bisnis yang dijalankan para pelaku UMKM akan kembali turun bila tidak diiringi dengan strategi bisnis yang baik untuk bertahan ditengah pandemi. Karena itulah saya akan memberikan tips tips bermanfaat agar bisnis UMKM dapat survive selama masa pandemi yang tidak menentu ini.

Pertama, yaitu dengan menyusun strategi bisnis dan menentukan target bisnis yang jelas. Misalnya, apabila sebelumnya target bisnis ditentukan berdasarkan permintaan konsumen, dengan adanya penurunan tingkat permintaan konsumen di tengah masa pandemi ini, mulailah menentukan target bisnis baik secara harian, mingguan atau target bisnis bulanan yang harus dicapai. Dengan adanya target yang harus dicapai maka akan terbentuk motivasi usaha untuk tetap mempertahankan bisnis dalam situasi sulit sekalipun serta mengembangkan bisnis di masa depan. Tak hanya itu, menyusun strategi bisnis juga merupakan hal yang penting agar target bisnis terpenuhi. Salah satunya, yaitu dengan menerapkan ide marketing yang tidak memakan banyak modal seperti menguji produk dengan membagikan sampel produk pada orang-orang terdekat dan meminta tanggapan atau feed back yang dapat menjadi acuan untuk mempertahankan serta mengembangkan produk usaha kedepannya.

Kedua, meningkatkan taktik pemasaran kreatif dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Di masa pandemi ini sangat tidak memungkinkan untuk berinteraksi secara langsung apalagi mengundang keramaian, oleh karena itulah dibutuhkan suatu inovasi dalam melakukan taktik pemasaran produk untuk meningkatkan penjualan. Maka dari itu, mulailah untuk melakukan promosi dengan memanfaatkan teknologi dan platform penjualan digital secara optimal. Contohnya dengan  menggunakan berbagai media sosial seperti Market Place (Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak,dll), E-commerce, Facebook, Instagram, atau melalui aplikasi TikTok yang belakangan ini sedang dipakai oleh banyak orang. Selain gratis, juga dapat menghemat waktu.

Ketiga, melakukan inovasi atau perubahan sesuai situasi dan kebutuhan pasar, di masa pandemi saat ini beragamnya kebutuhan masyarakat dapat dijadikan sebagai sebuah peluang usaha. Dengan memahami betul kebutuhan pasar dan menerapkannya dalam usaha yang sedang dijalani menjadi salah satu pilihan tepat agar bisnis tetap berjalan lancar. Contohnya seperti, sejak pandemi covid-19 mulai melanda, kebutuhan masker dan hand sanitizer mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Bagi masyarakat, penggunaan masker dan hand sanitizer sangatlah penting, mengingat bagaimana cara penularan virus covid-19 yang dapat masuk melalui mata, mulut, dan juga hidung. Oleh karena itu angka penjualan masker dan hand sanitizer melonjak naik sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu peluang bisnis bagi para pelaku usaha. Jangan sampai karena tidak melakukan inovasi, bisnis yang dikerjakan menjadi tertinggal dan terbengkalai.

Keempat, mempertahankan standar kualitas produk atau barang dagangan yang dihasilkan. Meskipun ditengah situasi yang sulit, kualitas produk harus tetap diperhatikan mulai dari pemanfaatan bahan baku, proses produksi, pengecekan produk hingga pengemasan harus tetap steril sebelum dikirimkan ke konsumen. Apabila kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga dengan baik di tengah pandemi, dapat membuat konsumen tetap setia untuk membeli produk yang kita tawarkan. Tips ini telah banyak diterapkan oleh UMKM agar dapat terus bertahan di tengah pandemi. Contohnya, bagi yang pelaku UMKM yang bergerak di bidang pelayanan konsumen dapat tetap mempertahankan kinerjanya serta meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Cara-cara diatas dapat dilakukan untuk mempertahankan bisnis yang dijalani ditengah pandemi covid-19 yang meluas. Dengan adanya bantuan yang diberikan pemerintah serta keinginan yang kuat dari para pelaku usaha dalam mempertahankan bisnisnya di masa sulit seperti ini menjadi salah satu pendorong dalam membaiknya kondisi perekonomian dibandingkan saat awal munculnya pandemi. Meskipun begitu, semoga bisnis UMKM dapat sepenuhnya berjalan kembali seperti dahulu sebelum adanya pandemi Covid-19 ini. Semoga Covid-19 cepat usai agar perekonomian negara cepat pulih dan bisa bangkit kembali seperti sedia kala. Jadikan pandemi ini sebagai motivasi agar kita bisa berinovasi ditengah situasi yang tidak menentu seperti sekarang ini.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta 

Posted by Dedi Purwana 

57 komentar untuk "Bagaimana Nasib UMKM Saat Ini?"

  1. Artikel yang menarik dan bermanfaat, terima kasih:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jabbarani Nur Majiidu16 Desember 2020 pukul 23.14

      Terimakasih dewi ��☺️

      Hapus
  2. Artikelnya menarik dan menambah wawasan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jabbarani Nur Majiidu16 Desember 2020 pukul 23.15

      Terimakasih Rahma☺️

      Hapus
  3. Balasan
    1. Jabbarani Nur Majiidu16 Desember 2020 pukul 23.16

      Terimakasih khoi ☺️

      Hapus
  4. Wah artikelnya bermanfaat dan menarik sekali, makasih ya ilmunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jabbarani Nur Majiidu16 Desember 2020 pukul 23.17

      Terimakasih yaa ☺️

      Hapus
  5. Waw sunggu bermanfaat sekali artikel ini, terimakasih sudah membuat artikel sebagus ini, jngn lupa kirim link gan :v

    BalasHapus
  6. Artikelnya sangat bermanfaat terimakasih 🙏

    BalasHapus
  7. Artikelnya sangat bermanfaat dan menarik sekali

    BalasHapus
  8. Terimakasih artikelnya menarik sekali dan menambah wawasan

    BalasHapus
  9. Sangat bermanfaat sekali ilmunya terimakasih

    BalasHapus
  10. Artikelnya bagus semangat ya

    BalasHapus
  11. Keren artikelnya terimakasihh

    BalasHapus
  12. Sangat bermanfaat untuk dibaca terimakasih

    BalasHapus
  13. Artikelnya bagus dan bermanfaat bagi pembaca. Semangat.

    BalasHapus
  14. artikelnya sangat bermanfaat, terima kasih

    BalasHapus
  15. artikelnya menarik dan sangat bermanfaat bagi yang memiliki UMKM

    BalasHapus
  16. Artikelnya bagus dan bermanfaat untuk dibaca. Semangat rann ❤️

    BalasHapus
  17. Artikelnya bagus banget dek

    BalasHapus
  18. Keren sangat menginspirasi

    BalasHapus
  19. bagus banget artikelnya, sangat bermanfaat

    BalasHapus
  20. Keren bar artikelnya semangattttt

    BalasHapus
  21. Artikelnya bagus dan sangat informatif apalagi bagi yang memiliki usaha ditengah pandemi seperti ini

    BalasHapus
  22. Bagussss bangett artikelnya raann

    BalasHapus
  23. Baguss sangat informatif untuk yang punya usaha atau yang memulai usaha

    BalasHapus
  24. Menarik banget artikelnya kita jadi tahu bagaimana kondisi umkm di saat pandemi ini terimakasih

    BalasHapus
  25. Terimakasih din sudah mampir ☺️

    BalasHapus
  26. Artikelnya sangat bermanfaat ✨

    BalasHapus