Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Offline atau Online, Manakah Yang Lebih Baik?

Oleh: Khoirunnisa*

Saat ini dunia sudah memasuki era revolusi industri 4.0. Dimana semua telah berkembang dengan pesat, mulai dari kebutuhan rumah tangga, industri, hingga pendidikan. Misalnya, saat ini terdapat sebuah aplikasi yang dapat seseorang gunakan jika tidak mempuanyai waktu untuk pergi ke pasar, mall, dengan alasan sibuk tidak memiliki waktu yang cukup, atau lainnya. Aplikasi yang dapat pengganti kertas dalam ujian sekolah yang dapat menghemat biaya pengeluaran sekolah atau negara. Atau sebuah aplikasi yang dapat membayar kebutuhan rumah mulai dari tagihan air, listrik, pajak, transfer uang yang tidak lagi pergi ke bank, hanya perlu mengklik aplikasi pada gawai. 

Offline atau Online,  Manakah Yang Lebih Baik?
Foto oleh Clem Onojeghuo dari Pexels

Sehingga tanpa disadari, saat ini kita sudah tidak dapat dipisahkan dari teknologi, khususnya Mobile Phone, atau Gawai, yaitu sebuah perangkat  elektronik kecil yang memiliki beragam fungsi yang digunakan untuk mempermudah aktivitas manusia, memberikan hiburan jikalau jenuh dengan pekerjaan, dan penghubung dengan sanak saudara atau keluarga yang jauh. Namun, jika kita bandingkan antara kegiatan online atau aktivitas yang menggunakan gawai dan koneksi internet dengan  kegiatan offline atau aktivitas yang dilakukan secara langsung tanpa menggunakan media dalam beraktivitas, manakah yang lebih baik?

Secara umum, online adalah aktivitas yang dilakukan melalui sebuah perangkat yang menggunakan koneksi internet dalam menjalankannya. Berbeda halnya dengan online, offline adalah kegiatan yang dilakukan secara langsung tanpa melalui sebuah perangkat dan koneksi internet, offline adalah kegiatan yang murni menggunakan aktivitas fisik dalam melakukan suatu aktivitas. misalnya seperti, pergi ke pasar, membersihkan halaman rumah, menulis buku, berolahraga, bersepeda, hangout, dan masih banyak yang lainnya.

Pada saat ini dunia tengah di hebohkan dengan hadirnya sebuah virus yang mematikan, tak jarang menimbulkan kematian dan menjadi momok yang menakutkan bagi orang-orang. Virus Corona (Covid-19) telah menjadi sebuah wabah besar bagi banyak orang. Sehingga banyak orang mulai membatasi aktivitasnya dengan dunia luar, dan pemberlakuan PSBB juga menjadi salah satu penyebab berkembangnya teknologi online yang semakin cepat dan berpengaruh bagi kehidupan. Banyak orang-orang yang menggunakan teknologi online dalam memenuhi kebutuhan setelah adanya Work From Home (WFH) diberlakukan, karenanya pendapatan mereka berkurang dari yang mereka hasilkan sebelum pandemi Covid-19 terjadi.

Hal ini diberlakukan untuk menekan jatuhnya korban jiwa yang semakin banyak, karena virus corona yang tak pandang usia, waktu, dan tempat mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, orang dewasa, kakek, nenek, hingga pegawai pemerintahan pun terpapar virus corona. Perkembangan dari hari ke hari jumlah pasien yang terpapar virus corona kian bertambah, begitu juga dengan angka kematian yang semakin bertambah. Banyak yang dilakukan pemerintah mulai dari, menyerukan 3M, selalu memakai masker, mencuci tangan setiap sesudah atau sebelum beraktivitas, mengaja jarak di setiap aktivitas yang memerlikan banyak orang, hingga memberi sanksi bagi siapa saja yang tidak menaati protokol kesehatan. namun semua tersebut seperti sia-sia belaka, jumlah orang yang tertular tetap bertambah tidak berkurang dan  dibarangi dengan jumlah kematian yang terus bertambah.

Semua itu seolah-olah membuat media online dapat menjadi jalan penengah atau jalan keluar dari masalah seperti ini, dimana semula banyak orang yang tidak dapat beraktifitas, kini dapat beraktivitas kembali. hanya dengan menggunakan media online. Semula mereka yang tidak dapat memenuhi kebutuhan, kini dapat memenuhi kebutuhan mereka misalnya, mereka yang mengalami libur selama pandemi kini dapat berjualan frozen food di beberapa platform seperti shopee,tokopedia, bukalapak, instagram,dan lain-lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. pelajar yang semula merasa kesulitan mengikuti kegiatan pembelajaran kini dapat belajar kembali meskipun dalam tahap pembelajaran jarak jauh (PJJ) dikarenakan pandemi virus corona yang tak pandang usia, waktu dan tempat.

Hal tesebut dapat kita pandang dari segi fungsi media online, lantas bagaimana dengan kegiatan yang biasa kita lakukan sebelum pandemi  Covid-19 terjadi? Memang tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut, jika kita melihat situasinya saat ini. Namun, perlukah kita melakukan kegiatan diluar online? Dan mampukah kita melakukan kegiatan tersebut? Jika kita menilik pada  situasi yang terjadi. Saat ini banyak orang yang mulai beraktifitas di luar rumah, tentunya mereka selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitasnya. Mungkin, dikarenakan beberapa hal seperti, merasa kesulitan dengan kegiatan yang dilakukan di dalam rumah karena merasa terbiasa dengan aktivitas di luar rumah, atau karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka melakukan kegiatan di luar rumah seperti, jasa pengantar paket, makanan atau minuman.

Sebelum kita mengambil sebuah kesimpulan, kita perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti kelemahan dan kelebihan dari kegiatan online atau kegiatan yang dilakukan menggunakan perantara media online dan kegiatan yang dilakukan secara langsung (offline) dalam sehari- hari.

Kelemahan

Dalam dunia kesehatan medis, menggunakan media online secara terus menerus tidaklah bagus, selain karena memiliki efek radiasi yang berbahaya bagi tubuh, cahaya biru pada gawai dapat mengganggu kesehatan pada mata. meskipun saat ini sudah banyak aplikasi dan obat yang dapat memfilter cahaya biru dan melindungi mata dari cahaya biru. Selain itu, dalam dunia kesehatan mental, media online atau gawai dapat menimbulkan kecanduan dalam pemakaiannya jika dilakukan terus-menerus, akibatnya kita merasa kesulitan untuk dapat produktif kembali. Dalam dunia perekonomian, tidak sedikit aplikasi menggunakan media online atau gawai memerlukan koneksi internet untuk mengakses aplikasi tersebut, dimana kita memerlukan uang agar dapat membeli atau terhubung dengan media online. 

Aktivitas offline memiliki keterbatasan dalam mencari dan mendapat infomasi karena membutuhkan sebuah media, biaya dan seorang figur dalam menyebarluaskannya. Dan kegiatan offline tidak dapat dilakukan dengan lancar apabila masalah seperti wabah penyakit dan bencana alam terjadi, karena memliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas. Dalam dunia kesehatan, aktivitas offline yang dilakukan terus menerus dapat menimbulkan kelelahan dan kejenuhan jika, tidak dibarangi dengan istirahat yang cukup.

Kelebihan

Aktivitas online atau media online dapat menjadi jalan penengah pada situasi tertentu seperti saat ini, dimana semua orang harus majaga jarak dan menurangi aktivitasnya dengan dunia luar dikarenakan wabah pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Dalam dunia perekonomian media online dapat menjadi sebuah usaha online dalam mengurangi beban perekonomian atau sebuah pekerjaan pokok, mengingat semua orang sudah dapat menggunakan media online dengan baik. Dalam ruang lingkup informasi dan berita, dapat diakses dengan mudah dan cepat tanpa mengenal situasi dan waktu.

Aktivitas offline dalam dunia kesehatan medis mempunyai banyak manfaat, seperti dapat menyehatkan tubuh dengan melakukan kegiatan fisik, Dapat membuka pandangan dengan melihat dunia luar. Dalam kesehatan mental melakukan aktivitas fisik dapat mengurangi stress dan depresi, membuka pandangan dan menambah wawasan dengan dunia luar, meningkatkan kemampuan bersosialisasi atau berkomunikasi.

Dari pernyataan di atas, baik aktivitas yang dilakukan online atau offline memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, dimana dalam sisi online hal tersebut merupakan kelebihan sementara, disisi offline itu merupakan sebuah kekurangan atau sebaliknya. Oleh karenanya, dibutuhkan sebuah pembatasan dalam membatasi jika hal tersebut dilakukan secara berlebihan, baik itu, aktivitas online atau aktivitas offline. Dimana dalam melakukan aktivitas online diperlukan pula aktivitas offline sebagai penyeimbangnya. Semoga bermanfaat untuk sobat dunia kampus.

*Mahasiswa Program Studi Akuntansi (D3) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana

20 komentar untuk "Offline atau Online, Manakah Yang Lebih Baik?"

  1. sangat bermanfaat artikelnya

    BalasHapus
  2. Rizka Bunga Mustika16 Desember 2020 pukul 15.51

    Artikelnya sangat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Rizka ����

      Hapus
  3. Artikel yang sangat bermanfaat, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kembali ��

      Hapus
  4. Bagus dan sangat bermanfaat, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih citra ����

      Hapus
  5. Artikelnya sangat bermanfaat dan menarik sekali

    BalasHapus
  6. Terimakasih Deyna ��

    BalasHapus
  7. Artikel nya bagus, dan sangat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih panindha ��

      Hapus
  8. Sangat bermanfaat sekali, dengan membaca untuk mengisi waktu luang.

    BalasHapus