Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pandemi Covid-19 Meningkatkan atau Menurunkan Kreativitas Seseorang?

Oleh: Aprian Susilo*

Pandemi Covid-19 Meningkatkan atau Menurunkan Kreativitas Seseorang?
Foto oleh cottonbro dari Pexels

Pandemi Covid-19 telah telah menambah masalah di dunia. Anak-anak sejak akhir Maret 2020 diminta belajar dari rumah dan semua pekerjaan dilakukan melalui rumah. Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru-baru ini ditemukan. Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Kasus positif COVID-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang yang sedang berkunjung ke Indonesia. Pada tanggal 9 April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah sebagai provinsi paling terpapar virus corona di Indonesia.

Presiden Joko Widodo memerintahkan kepala daerah mulai provinsi hingga kabupaten dan kota menetapkan situasi penyebaran COVID-19 di wilayahnya dengan berkonsultasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Jokowi juga akan melakukan langkah-langkah pencegahan dengan membuat proses belajar dan bekerja dari rumah. Selain itu, presiden Jokowi memberitahukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk ikut meramaikan gerakan Social Distancing untuk memutus rantai penyebaran virus COVID-19. Semua aktivitas yang dilakukan dirumah, dimulai dari kegiatan belajar-mengajar sampai melakukan pekerjaan melalui rumah masing-masing sangatlah berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Pandemi ini bisa mempengaruhi mental dan merubah gaya hidup seseorang.

Perkembangan teknologi pada zaman era modern ini sangatlah pesat, saat ini teknologi telah memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam, bahkan menit atau detik terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjang dengan teknologi elektronika. Penggunaan teknologi oleh manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan. Perkembangan teknologi ini juga harus diikuti dengan perkembangan pada Sumber Daya Manusia (SDM).

Akhir-akhir ini, banyak sekali karya-karya yang bermunculan. Baik dalam konsep Pendidikan maupun perekonomian. Perkembangan teknologi pendidikan menjadi faktor penting dalam menyelesaikan masalah pendidikan saat pandemi COVID-19. Teknologi pendidikan dapat memberikan kemudahan informasi serta penyampaian materi sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan tidak menjadi kendala terkhusus pada saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Teknologi pendidikan dapat menciptakan pembelajaran tetap berjalan baik serta mendukung pemerintah dalam upaya menjaga physical distancing sesuai protokol kesehatan. Hal ini juga sesuai dengan arahah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan proses kegiatan belajar mengajar harus dilakukan melalui pembelajaran daring atau jarak jauh (Berdasarkan SE No. 4 Tahun 2020 tentang kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID-19). Dampak yang dirasakan akibat pandemi ini juga membuat pendidikan di Indonesia mulai bereksperimen dengan menciptakan beberapa teknologi pendidikan yang menunjang pembelajaran serta turut aktif mengikuti revolusi industri 4.0. Dengan keadaan kritis ini pemerintah serta kalangan akademisi menciptakan teknologi pendidikan dengan berbagai macam model mulai berupa aplikasi, website, podcast,class room dan lainnya demi menciptakan keadaan efisien untuk generasi muda/millenial saat belajar mandiri. Hal ini menciptakan teknologi pendidikan memberikan dampak yang sangat berguna dalam meningkatkan proses belajar mandiri serta menciptakan pemikiran yang terbuka terhadap pendidikan yang saat ini hanya melalui belajar tatap muka atau secara langsung.

Di masa pandemi COVID-19, menurut Menko Luhut keberlangsungan UMKM Indonesia bertumpu pada penggunaan teknologi. Menurut survey BPS, 83 persen UMKM mengakui adanya pengaruh positif dari penggunaan media daring. Oleh karena itu, Kemenko Marves mendorong para aktor UMKM untuk merangkul riset dan teknologi. Pandemi membuat banyak orang menggunakan teknologi informasi. Mau tidak mau, setiap orang akan bergesekan dengan informasi yang akan dia dapatkan lewat beragam media.

Pandemi COVID-19 juga mengantarkan dunia hari ini pada era kekhawatiran sekaligus tantangan. Di tengah kekhawatiran dan kecemasan, ada tantangan yang harus dilewati. Tantangan ini sesungguhnya dapat menciptakan peluang baru untuk mengatasi berbagai persoalan. Pandemi COVID-19 yang dinilai membawa begitu banyak dampak negatif, ternyata juga membawa dampak positif. Dampak positif ini dapat memotivasi untuk melewati masa-masa sulit agar tetap fokus meraih tujuan Indonesia yang lebih maju. Berikut ini adalah beberapa dampak positif dari penggunaan teknologi selama pandemi ini.

Pertama, Memicu Percepatan Transformasi Pendidikan. Sistem PJJ yang berbasis teknologi tentu mengharuskan lembaga pendidikan, guru, siswa bahkan orang tua untuk bisa menggunakan teknologi. Hal ini memicu percepatan transformasi teknologi pendidikan di negeri ini. Ini tentu berdampak positif karena penggunaan teknologi dalam pendidikan selaras dengan era Revolusi Industri 4.0 yang terus merangsek maju.

Kedua, Banyak Munculnya Aplikasi Belajar Online. Percepatan transformasi teknologi pendidikan karena pandemi Corona membuat berbagai platform meluncurkan berbagai aplikasi belajar online guna mendukung PJJ. Banyak munculnya aplikasi belajar online membuat belajar dirumah aja tetap dapat dilakukan dengan efektif. Aplikasi-aplikasi belajar online dikembangkan dengan penyediaan fitur-fitur yang memudahkan dalam melakoni belajar online.      

Ketiga, proses komunikasi yang lebih baik. Teknologi bisnis membantu bisnis kecil meningkatkan proses komunikasi mereka. Email, SMS, situs web, dan aplikasi, misalnya, memfasilitasi komunikasi yang lebih baik dengan konsumen. Komunikasi yang lebih baik dalam perusahaan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Keempat, munculnya kreativitas tanpa batas. Pandemi Corona membuat ide-ide baru bermunculan. Para ilmuwan, peneliti, dosen bahkan mahasiswa berupaya melakukan eksperimen untuk menemukan vaksi COVID-19.

Kelima, memperluas pasar. Teknologi memungkinkan usaha kecil untuk mencapai segmentasi pasar baru. Daripada hanya menjual barang atau jasa konsumen di pasar lokal, perusahaan berkembang  dapat menjangkau pasar  internasional berkat batuan teknologi. Situs web ritel adalah cara paling umum bagi bisnis kecil untuk menjual produk di beberapa pasar ekonomi yang berbeda. Selain itu, periklanan atau advertising bermain besar dalam hal meningkatkan awareness konsumen yang lebih luas.

Dengan keunggulan teknologi informasi ini dan juga dari efek positif dari banyaknya waktu luang karena pandemi, hal ini bisa menjadi peluang bagi kita untuk meningkatkan kreatifitas. Karena, banyak sekali caranya dan mudah untuk mengaksesnya. Akan tetapi, untuk mewujudkan hal itu harus dibarengi faktor internal. Yaitu kemauan atau motivasi diri untuk menjadi lebih kreatif. Tidak bisa hanya mengandalkan pandemi dan teknologi informasi. Pandemi bisa menyebabkan seseorang lebih kreatif dalam melakukan suatu hal, ataupun dalam membuat suatu karya. Terlepas dari mau atau tidaknya orang tersebut untuk berinovasi.

Jadi, pandemi Covid-19 meningkatkan atau menurunkan kreativitas seseorang? Itu kembali kepada diri kita masing-masing. Bagaimana cara kita merespon dan memanfaatkan waktu untuk bisa meningkatkan kreatifitas kita selama melakukan gerakan Social Distancing. Selain itu, pandemi ini juga bisa menjadi  ajang pengembangan diri dan penemuan skill-skill baru yang selama ini terpendam. Untuk bisa bertahan di pandemi ini kita diharuskan untuk bisa menjadi lebih kreatif di berbagai bidang, terutama dalam hal pendidikan dan perekonomian. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat dunia kampus.

*Mahasiswa Program Studi Akuntansi (D3) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana 

38 komentar untuk "Pandemi Covid-19 Meningkatkan atau Menurunkan Kreativitas Seseorang?"

  1. Isi artikel nya bagus dan bermanfaat πŸ‘πŸΌ

    BalasHapus
  2. Pembahasannya bagus dan sangat bermanfaat. Terima kasih.

    BalasHapus
  3. Yuk lebih kreatif di masa pandemi iniπŸ’ͺ

    BalasHapus
  4. pandemi tidak bisa jadi alasan untuk tidak kreatif, ya

    BalasHapus
  5. artikel yang bagus dan bermanfaat

    BalasHapus
  6. Mantepp, staysafe ya temen temenn

    BalasHapus
  7. mantappp,jaga kesehatannn selalu guys!!

    BalasHapus
  8. wihhh keren banget artikelnya.. relate sama keadaan di hari-hari ini, dimana saat masa pandemi ini kita tidak boleh terhalangi oleh keadaan untuk menjadi lebih kreatif.

    BalasHapus
  9. Rizka Bunga Mustika23 Desember 2020 pukul 06.19

    Sangat bermanfaat sekali artikelnya

    BalasHapus
  10. Mantapp bgtt bermanfaat lagi artikel nya !!^^

    BalasHapus