Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Siapa Lurus (Waras), Siapa Bengkok (Sakit) ?

Siapa Lurus (Waras), Siapa Bengkok (Sakit) ?

Oleh: Rafika Isnanur Rahmah*

Sedang terjadi kekacauan serius di Indonesia antara yang disebut manusia sakit dan manusia waras, manusia baik dan manusia jahat, manusia bersih dan manusia kotor, manusia lurus dan manusia bengkok. Hanya mereka yang jernih hati serta fikiran yang bisa membedakannya. Pepatah lama mengatakan bahwa suara hati rakyat adalah suara hati tuhan karena rakyat adalah objek kekuasaan sehingga amat peka memilah dan memilih mana kekuasaan yang memihak kepentingan rakyat dan mana kekuasaan yang menyeleweng (bengkok). Sebagai objek kekuasaan, rakyat memang hanya diam. Namun, mereka amat peka dan objektif menilai apakah kekuasaan sedang di tangan orang-orang lurus atau orang-orang yang bengkok tetapi tetapi menganggap dirinya itu lurus.

Penguasa-penguasa bengkok ini sekarang sedang mempermainkan rakyat, dengan membalik dunia agar dirinya yang bengkok di anggap lurus dan mereka yang lurus menjadi bengkok. Tidak ada kekacauan di dunia yang muncul tanpa disebabkan oleh cara berpikir yang saling bersebrangan dan bertolak belakang itu. Dan rakyat kurang terlatih dalam pemikiran dan penalaran serta kepekaan sehingga mereka mudah untuk dimanipulasi oleh kekuasaan yang di pegang oleh orang-orang bengkok. Kekayaan negara yang menguap gara-gara dikorupsi jumlahnya mencapai ratusan triliun rupiah per tahunnya.

Yang jelas rakyat tidak pernah kehilangan hati nuraninya. Tetapi, rakyat hanya dapat melihat dan menyaksikan kenyataan yang tidak sejalan dengan hati nuraninya. Dari zaman nenek moyang bangsa Indonesia yang primitive, mereka tahu bahwa kenyataan adalah hasil perbuatan, sedangkan perbuatan jelas-jelas memperlihatkan niat baik atau niat jahat yang ingin dilakukan.

Hanya ada dua niat kekuasaan yang mengorbankan diri sendiri untuk rakyat atau mengorbankan rakyat untuk dirinya sendiri. Kekuasaan yang lurus mengabaikan kepentingan pribadi demi kepentingan rakyatnya, sedangkan kekuasaan yang bengkok mengacu pada kepentingan diri sendiri untuk memenuhi kebutuhannya tanpa melihat dan peduli terhadap nasib rakyat.

Rakyat bersabar

Sebagai objek kekuasaan, rakyat hanya dapat melihat dan menunggu tingkah para pemegang kekuasaan yang semakin banyak di Negara ini. Dengan sabar mereka menyaksikan penguasa-penguasa bengkok ini di seret ke pengadilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah anomali di lingkungan kelembagaan Indonesia yang korup. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dianggap menghasilkan salah satu lembaga anti-korupsi paling efektif di dunia. Namun, para kritikus dan pemangku kekuasaan di negara ini berpendapat KPK harus dirombak agar dapat berfungsi sebagai “pengawas” yang ramah-pemerintah dan berfokus pada pencegahan korupsi.. Satu-satunya wakil rakyat yang pernah mereka pilih dan yang masih dipercaya oleh rakyat. KPK mewakili hati nurani rakyat merupakan suatu berkah hal ini terlihat banyaknya orang-orang bengkok yang ditangkap oleh KPK dan terbukti bersalah di pengadilan dan tidak ada yang lolos dari pengadilan berkat penyelidikan yang dilakukan oleh KPK. Hanya orang-orang bengkok yang menggugat eksistensi dari KPK itu sendiri.

Setiap orang yang berpikiran lurus tau bahwa KPK itu merupakan lembaga yang lurus yang bisa mematahkan penguasa-penguasa bengkok. Di dunia orang bengkok, yang lurus akan menjadi suatu ancaman, setiap manusia bengkok akan berupaya agar lembaga KPK menjadi sakit sehingga eksistensi KPK menjadi turun dan tidak menjadi lembaga yang bonafit, pelemahan KPK itu diakibatkan oleh interaksi antara faktor pemicu yang signifikan dan kulminasi kekuatan yang mendasari yang sampai sekarang diabaikan Kurang mampu menanamkan rasa takut dan membuka kasus korupsi politik besar-besaran, masa depan pemberantasan korupsi KPK pada akhirnya berujung suram. Salah satu “bahaya kemenangan demokratis” adalah presiden yang lemah yang mengerahkan simbol demokrasi, sambil terlibat dalam praktik-praktik anti-demokrasi.

Paradoks demokrasi Indonesia menunjukkan, sistemnya belum runtuh, tetapi semakin membusuk seiring waktu, sebagaimana dicontohkan oleh melemahnya KPK. karena kelemahan-kelemahan terjadi saat ini akan betul menghambat kinerja mereka. Mimpi buruk sedang berlangsung saat ini dan bukan tidak mungkin terwujud dalam pelaksanaan di 2020 dan tahun-tahun berikutnya. Namun, rakyat hanya percaya kepada hasil perbuatan KPK, Rakyat Indonesia sudah memberikan kesempatan kepada KPK belasan tahun terakhir ini dan ternyata hasil kerja KPK belum maksimal seperti yang diharapkan pada saat awal pembentukan KPK. Jadi sudah saatnya dicoba cara yang berbeda dengan sebelumnya dengan harapan bisa membawa hasil yang lebih maksimal. rakyat melihat tetapi rakyat tidak mau mendengar pikiran orang bengkok yang berbeli-belit dan sulit untuk dipahami. KPK telah teruji tidak pernah gegabah dalam menangkap penguasa-penguasa yang bengkok semua itu terbukti penguasa yang berpenyakit korupsi, bahkan sudah di titik terakhir untuk para penguasa bengkok itu beraksi.

Jika kita pejabat kekuasaan Negara, hati-hati apakah kita memasuki lembaga yang waras atau sakit. Kalau salah memilih hingga kita masuk ke lembaga yang sakit waspadalah bahwa kita harus siap diproses kewarasan menjadi kewarasan lain yang berlaku dilembaga sakit itu. Orang yang tidak sadar dan waspada akan mudah berubah dari lurus menjadi bengkok, yang lurus dinilai bengkok dan yang bengkok justru akan dinilai lurus. Kita akan memasuki dunia baru yang akan menjanjikan kehidupan yang serba makmur dan nikmat duniawi sehingga kita sudah tidak mengenal siapa diri kita yang sesungguhnya karena kemakmuran dan kenikmatan tersebut.

Dunia orang bengkok

Di dunia orang bengkok semacam itu, kebohongan adalah kebenaran, penghianatan adalah kesetiaan, kriminal adalah kepahlawanan, hipokrit adalah ketulusan, rasialis adalah patriotism, mencuri adalah mengambil milik sendiri. Kita akan hidup nyaman di komunitas semacam itu. Jika suatu saat kita tertangkap oleh KPK kita akan tetap tenang dengan kebenaran baru itu. Kita tidak akan merasa bersalah sama sekali karena diluar sana sudah ada komunitas yang membenarkan perbuatan kita. Bermacam-macam cara yang dilakukan para koruptor dalam menggerogoti uang negara. Modus yang biasa dilakukan adalah praktek penggelapan.

Suatu komunitas yang semakin besar akan membenarkan dan memandang apa saja yang dilakukan oleh kita itu adalah wajar dan benar. Apalagi tau bahwa karya besar kita dalam korupsi tidak sesen pun berkurang. Tenang saja, Indonesia sedang berada dalam zaman edan karena adanya hal semacam ini yang terjadi secara besar-besaran dan yang membuat tidak berjalannya perekonomian bangsa dengan baik. Boleh saja mempunyai pikiran semacam itu, tetapi ada perkataan bahwa tuhan tidak pernah tidur dan juga rakyat tidak tidur. Rakyat mengenal mana yang lurus dan mana yang bengkok tidak mungkin rakyat yang bengkok menjadi bagian dari lembaga yang lurus kecuali mereka memiliki akses untuk memasuki area tersebut. Pada akhirnya seseorang yang lurus bisa menjadi bengkok apabila mata dan hati nurani nya menjadi beku terhadap kenikmatan dan kemakmuran duniawi serta menganggap kepentingan pribadinya itu di atas kepentingan rakyat dan menjadikan rakyat ladang penghasilannya. 

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana

88 komentar untuk "Siapa Lurus (Waras), Siapa Bengkok (Sakit) ?"

  1. Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 09.53

      Semoga bermanfaat

      Hapus
  2. Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 09.54

      Semoga menambah informasi

      Hapus
  3. Rachmah Inez Kusuma20 Desember 2020 pukul 09.50

    Artikelnya bermanfaat sekali, terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 09.55

      Terimakasih kembali

      Hapus
  4. Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 10.03

      Terimakasih semoga bermanfaat

      Hapus
  5. Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 10.08

      Terimakasihh semoga menambah wawasan

      Hapus
  6. Wuihh, bagusss banget artikelnya sangat informatif kaaa. Semangatss yaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 10.17

      Terimakasih kaa, semoga bwrmanfaatt

      Hapus
  7. Keren kak dan bagus jga artikel nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 10.31

      Terimakasih ka semoga bermanfaat

      Hapus
  8. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 10.27

    Terimakasihh semoga bermanfaat

    BalasHapus
  9. Sangat bermanfaat, artikel nya pun menarik . Sukses terus untuk penulis blog ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 10.33

      Terimakasihh semoga menambah wawasann

      Hapus
  10. sangat menarik dan bermanfaat ka artikelnya, terimakasih sudah menambah wawasan saya

    BalasHapus
  11. keren sekali kaa! sangat bermanfaat untuk menambah wawasan kita, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 10.47

      Semogaa bermanfattttt

      Hapus
  12. Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 10.49

      Terimakasih semoga bermanfaat

      Hapus
  13. Sangat menarik dan bermanfaat, semangat kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 10.50

      Terimakasihh, semoga menambah wawasan

      Hapus
  14. Sangat bermanfaat dan informatif 👍👍

    BalasHapus
  15. Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 10.51

      Terimakasih semoga bermanfaat

      Hapus
  16. Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 10.52

      Terimakasihb banyak

      Hapus
  17. Wii mantap keren banget bisa nambah wawasan🤩

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 10.52

      Terimakasih banyak semoga bermanfaat

      Hapus
  18. sangat menarik artikelnya 🤩

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 14.38

      Terimakasihh semoga bermanfaatt

      Hapus
  19. Keren bnget kak artikelnya, Semoga bisa bermanfaat buat semua pembaca artikel ini 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 14.38

      Aamiinn allahumma aamiinn

      Hapus
  20. Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 14.39

      Semogaa bermanfaat

      Hapus
  21. sangat bermanfaat artikelnya, mantap kakk👍🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah20 Desember 2020 pukul 14.40

      Terimakasih sudah membaca

      Hapus
  22. menarik, dan bermanfaat banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 14.47

      terimakasihh semoga menambah wawasan pembaca

      Hapus
  23. Bagus dan penjelasannya informative. Selain itu dapat menambah wawasan juga. Semangat untuk kakak penulis :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 14.47

      Terimakasih semoga bermanfaat

      Hapus
  24. Isinya sangat informatif dan menambah wawasan,semoga penulis bisa semakin bagus lagi menulisnya:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 14.48

      aamiinn terimakasih

      Hapus
  25. Adinda Rizki Larasati20 Desember 2020 pukul 11.05

    Sangat informatif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 14.48

      terimakasih semoga bermanfaat

      Hapus
  26. MasyaaAllah sangat bermanfaat sekali, terima kasih. Sukses!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 14.49

      Aamiin terimakasih semoga menambah wawasan

      Hapus
  27. Keren bgt asli, semangat terus fika

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 14.51

      terimakasihh semoga bisa bermanfaat

      Hapus
  28. Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 14.53

      terimakasih semoga menambah informasi kita tentang keadaan indonesia saat ini

      Hapus
  29. Artikelnya menarik dan memberikan wawasan tentang keadaan ekonomi lndoneia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 14.56

      terimakasihh semoga bermanfaat

      Hapus
  30. Artikel nya sangat informatif 👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 14.57

      terimakasihhh semoga selalu memberikan informasi yang valid

      Hapus
  31. Artikelnya bagus..��

    BalasHapus
  32. Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 15.02

      terimakasih semoga menjadi sumber informasi

      Hapus
  33. Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 15.02

      terimakasih semoga dapat menambah wawasan

      Hapus
  34. Artikelnya menarik����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 15.03

      terimakasihh semoga memberi manfaat dan informasi

      Hapus
  35. Artikelnya sangat menarik sekalii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 15.04

      terimakasihh semoga memberi manfaat dan informasi

      Hapus
  36. Bagus... lanjutkan membuat artikel-artikel seperti ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 15.05

      insyaallah, semoga bisa menjadi sumber informasi

      Hapus
  37. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 14.55

    terimakasih semoga bermanfaat

    BalasHapus
  38. Rafika Isnanur Rahmah23 Desember 2020 pukul 15.01

    terimaksihhhh semoga bermanfaat

    BalasHapus