Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mulai Bisnis di Tengah Pandemi? Siapa Takut

Oleh: Novi Julianti*

Enam bulan lebih sudah, pandemi COVID-19 telah mengubah dan berdampak pada hampir seluruh bidang kehidupan. Kebijakan pemerintah untuk memberlakukan social distancing untuk mengurangi resiko terjadinya penyebaran virus yang lebih meluas telah berdampak sangat besar pada salah satu bidang yang paling penting yaitu perekonomian. Banyak perusahaan dan UMKM yang terpaksa harus gulung tikar, serta jutaan pekerja juga harus terpaksa kehilangan pekerjaan yang menjadi sumber mata pencarian utamanya. Walaupun kebijakan New Normal sudah dilaksanakan agar roda perekonomian Indonesia dapat berjalan kembali, imbas yang berasal dari pendemi COVID-19 terhadap perekonomian ini sudah terlanjur parah dan memerlukan pemulihan dengan memakan jangka waktu yang cukup lama.

Mulai Bisnis di Tengah Pandemi? Siapa Takut
Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels

Ditengah redupnya kegiatan perekonomian Indonesia karena diakibatkan adanya pandemi COVID-19 ini, bukan berarti tidak ada secercah sinar kesempatan dan peluang sama sekali. Masih terdapat banyak peluang bisnis baru dan memiliki potensi menghasilkan profit ditengah kondisi krisis seperti ini. Merintis bisnis dengan prospektif yang cukup menjanjikan bisa menjadi jalan keluar bagi setiap orang yang finansial nya juga ikut terdampak pandemi. Lalu, langkah seperti apa yang harus dilakukan untuk mulai merintis bisnis di tengah pandemi ini?

1.      Mencari peluang bisnis yang potensial. Kita harus bisa melihat bisnis apa yang masih memilki potensi di tengah penurunan daya beli dan intensitas orang berinteraksi diluar rumah. Ada beberapa bisnis yang bisa dipertimbangkan diantaranya:

 

Pertama, bisnis sektor healthcare atau berjualan produk kesehatan dan perawatan tubuh. Karena situasi ini memaksa kita untuk memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat. Oleh karena itu, tak heran banyak orang yang berusaha meningkatkan metabolisme tubuhnya dengan berbagai macam cara mulai dari berolahraga, memakan makanan yang sehat, mengonsumsi vitamin dan minuman herbal (jamu, wedang uwuh, wedang sereh, dsb). Karena menurut riset, produk kesehatan mengalami kenaikan penjualan hampir tiga kali lipat secara online tidak ada salahnya kita bisa mempertimbangkan bisnis ini.

 

Kedua, bisnis kuliner. Riset menyebutkan bahwa 58% konsumen Indonesia mengurangi frekuensi makan di tempat selama pandemi. Meskipun seperti itu, bisnis kuliner bisa sukses bertahan jika kita jeli melihat peluang pasar. Banyak perusahaan yang mulai beralih menggunakan strategi penjualan makanan beku (frozen food), karena bisnis ini lebih diarahkan untuk take-away, delivery atau dengan menjualnya secara online.

 

Ketiga, bisnis fashion. Tak hanya bertahan bisnis ini juga mengalami peningkatan, terutama penjualan secara online. Salah satu e-commerce mencatat penjualan fashion meningkat hingga dua kali lipat. Fashion rumahan, seperti daster, piyama, ataupun kaos laris manis selama pandemic. Karena orang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah membuat mereka membutuhkan baju rumahan lebih banyak.

 

Keempat, membuka jasa pembuatan website. Kondisi pandemic mendorong bisnis beralih dari offline ke online. Tujuannya, agar bisnis tetap bertahan. Karenanya, pelaku bisnis berlomba untuk meng-online kan bisnisnya. Riset menyebutkan, baru ada sekitar 8% UMKM di Indonesia yang sudah go online. Sisanya, sebanyak 92% masih menjalankannya secara konvensional. Dari sini kita bisa melihat kesempatan untuk menjadikannya sebagai peluang berbisnis.

 

Kelima, berjualan peralatan makan pribadi (Travel Pack). Menjaga metabolisme dan kesehatan tubuh dengan berolahraga dan minum vitamin mungkin belum mencukupi. Disituasi pandemic ini, konsumen juga lebih berhati-hati pada peralatan yang dipakai bersama, contohnya seperti peralatan makan dan minum. Banyak orang beralih membawa bekal dari rumah. Jika terpaksa harus makan di tempat makan (restoran), orang-orang lebih memilih membawa peralatan makannya sendiri, seperti sedotan stainless, sendok, garpu, hingga tempat minum pribadi.

2.      Mencari bisnis dengan modal yang ringan. Setelah memilih bisnis yang cukup potensial, dapat meraih pasar, dan profit yang cukup menjanjikan di tengah pandemic, selanjutnya adalah memulai bisnis tersebut. Hal yang perlu diperhatikan, kita harus menyesuaikan kebutuhan modal bisnis dengan kondisi keuangan kita, atau dengan kata lain tidak perlu memaksakan memilih bisnis yang memakan modal besar. Contoh, bila kita ingin memulai bisnis frozen food kita jangan langsung memutuskan membeli kulkas baru. Cukup dengan memanfaatkan kulkas yang kita miliki. Contoh lainnya, misalkan kita ingin membuka bisnis fashion tapi tidak memiliki kemampuan menjahit atau modalnya tidak cukup untuk membeli mesin jahit, kita bisa menawarkan diri menjadi dropshipper online ke para supplier. Metode ini relative jauh lebih aman dan terjamin karena kita tidak memerlukan modal sama sekali. Cukup hanya dengan memanfaatkan gadget dan medsos untuk memasarkan produk.

3.      Menjalankan bisnis yang paling memungkinkan. Dengan kondisi pandemi yang membuat aktivitas masyarakat dibatasi, kita harus selektif dalam memilih bisnis yang paling memungkinkan untuk dijalankan disituasi seperti ini. Selain itu, juga harus mempertimbangkan situasi diri kita. Apabila bisnis ini hanya sebagai sumber penghasilan tambahan, buatlah management waktu yang baik, sehingga pekerjaan utama tidak akan terganggu. Sebaliknya, untuk karyawan yang di PHK atau dirumahkan sampai batas yang belum pasti, lebih memiliki keleluasaan waktu untuk menjalankan usaha baru secara lebih fokus.

4.      Mengoptimalkan penggunaan media sosial. Jika ingin memasarkan produk, kita tidak perlu bingung untuk melakukannya. Kita bisa memanfaatkan media sosial dengan semaksimal mungkin. Misalkan dengan memasukan produk kita ke e-commerce atau marketplace. Selain itu, kita juga bisa memasarkannya melalui akun sosial media pribadi, seperti Instagram, Facebook ataupun WhatsApp.

5.      Melakukan ekspansi perlahan menyesuaikan dengan perkembangan bisnis yang dijalani. Terkadang para pemain pemula dibidang bisnis, akan terlalu bersemangat dan terburu-buru untuk membesarkan bisnis yang dijalani dengan menghabiskan modal yang cukup besar. Misalkan, seseorang yang baru memulai bisnis kuliner secara online dan memiliki beberapa pelanggan, sudah langsung menyewa ruko untuk berjualan offline. Sebenarnya, ditengah kondisi pandemic seperti sekarang dimana keadaan perekonomian melemah, setiap langkah ekspansi bisnis memerlukan perhitungan yang cermat, tepat dan tidak bisa diputuskan secara terburu-buru.

 

Akan lebih baik untuk bermain secara aman terlebih dahulu dengan menerapkan prinsip efisiensi. Dengan mengoptimalkan ketersediaan modal sebaik mungkin untuk dapat meraih keuntungan maksimal. Kelak disaat keadaan sudah muali membaik, dan roda perekonomian di Indonesia mulai berjalan, barulah kita bisa mencoba untuk mengekspansikan bisnis kita menjadi lebih besar.

Jangan pernah takut untuk mulai merintis bisnis dimasa pandemi ini. Tapi perlu diingat sebelum mulai berbisnis, kita perlu memutuskan dengan baik dan penuh pertimbangan mengenai bisnis apa yang kita pilih. Lalu, kita juga perlu memperhitungkan modal yang diperlukan dengan cermat, kita jangan mengambil bisnis dengan modal yang tinggi dan tidak sesuai dengan kemampuan kita. Pilihlah bisnis dengan modal ringan dan sesuai dengan kemampuan kita tapi tetap memliki potensi yang bagus dalam menghasilkan profit. Terakhir, kita perlu belajar menggunakan teknologi dan platform online, seperti e-commerce dan sosial media, hal tersebut sangat berguna untuk memasarkan produk yang kita miliki kepada banyak orang.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana 

17 komentar untuk "Mulai Bisnis di Tengah Pandemi? Siapa Takut"

  1. Adinda Rizki Larasati14 Desember 2020 pukul 10.23

    Sangat bermanfaat tips nyaa...��

    BalasHapus
  2. Sangat berguna untuk menambah wawasan 👍

    BalasHapus
  3. Sangat memotivasi tipsnya ��

    BalasHapus
  4. Rachmah Inez Kusuma15 Desember 2020 pukul 15.54

    Ilmunya bermanfaat sekali. Terima kasih

    BalasHapus
  5. Artikelnya sangat menginspirasi ��

    BalasHapus
  6. Bermanfaat bagi orng bnyak ,trus semangat neng 🙂🙂

    BalasHapus