Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Strategi Membangun Citra dan Reputasi Perguruan Tinggi

Dalam dunia bisnis, branding atau merek akan sangat membantu konsumen (customer) memilih produk, sekalipun produk tersebut tidak jauh berbeda dengan produk yang lain tetapi produk tersebut berasal dari perusahaan dengan high brand. Demikian juga dengan dunia kampus, mahasiswa akan lebih menyukai memilih universitas dengan high brand image, dibandingkan dengan universitas dengan lower brand image, sekalipun program yang ditawarkan sama.

Strategi Membangun Citra dan Reputasi Perguruan Tinggi
Gambar oleh Dreamer21 dari Pixabay

Branding dari London Business School, misalnya mampu menarik fee 5 kali lipat lebih banyak dari pada institusi lain dengan peringkat lebih rendah walaupun memiliki kurikulum serupa. Umur universitas di Eropa dapat secara statistik dikaitkan dengan research excellence artinya daya tarik staf yang bereputasi dipengaruhi oleh branding yang diindikasikan oleh umur institusi dan gaya bangunan.

Perbedaan signifikan antara universitas dengan perusahaan (company) terletak pada kegiatan-kegiatan dalam hal mana perusahaan mengarahkan aktivitasnya kepada pemuasan shareholders dan pemerolehan keuntungan, sementara universitas tidak memiliki aktivitas secara jelas. Ketidakjelasan ini disebabkan oleh karena universitas sangat tergantung pada state funding, sehingga berbagai aspek kegiatannya harus sejalan dengan policy pemerintah.

Universitas, seperti juga pada perusahaan, memiliki berbagai fakultas atau jurusan-jurusan yang dapat dipakai untuk menarik pangsa pasar, sehingga pangsa pasar inilah merupakan pesaing reputasi antar universitas. Citra dan reputasi universitas tidak ditentukan oleh lokasi dan umur institusi, walaupun diakui sangat dipengaruhi oleh keduanya, misalnya London School of Economics (LSE) tidak terletak di lokasi strategis di London dan juga gedungnya tidak menarik, akan tetapi bila dikaitkan dengan long term performances, ternyata LSE memiliki reputasi dan citra yang mengagumkan dan ini didasarkan pada academic merit dan kontribusi intelektual berupa pemikiran-pemikiran social dan politik.

Pertanyaannya strategi apa yang harus dijalankan universitas untuk membangun citra dan reputasi?

Pertama, Public relation seperti humas sangat berperan dalam promosi universitas bila reputasi universitas merupakan asset kunci. Diperlukan strategi dan kemampuan memanage dalam melakukan promosi yang dapat menggunakan TV, radio, surat kabar, website, dan media sosial.

Kedua, strategi lain yang dapat dipakai adalah dapat melalui kegiatan open house dengan mengundang pelanggan disertai undangan juga ke media massa serta strategi lain melalui pembentukan opini yang didesain untuk me-reinforce dan memperluas ecademic image.

Ketiga, Universitas juga dapat memanfaatkan pusat-pusat kesenian, teater, taman sains, pusat konferensi, sebagai upaya horizontal branding dalam rangka mengaitkan secara kuat institusi dengan aspek-aspek non academic dalam rangka promosi.

Keempat, Strategi lain berkaitan dengan university external appearance (penampakan eksternal) dengan cara meningkatkan visual image universitas, sehingga universitas tidak tampak kumuh.

Kelima, Adanya “attractive well-maintained campus” juga dapat dijadikan selling point penting untuk pelanggan eksternal, sehingga hal ini dapat memberikan kepercayaan bahwa universitas dikelola dengan baik sehingga dapat menjadi kebanggaan para pelanggan.

Keenam, Kampus juga harus memiliki staf yang helpful, positif, dan friendly serta memiliki moral tinggi dan prinsip-prinsip memasarkan dengan berhasil sehingga dapat menentukan bagaimana pelanggan mempersepsi organisasi (=baca universitas).

Ketujuh, Universitas tidak memiliki direct sell seperti halnya organisasi komersial, namun dengan cara serupa universitas dapat melayani pelanggan baru untuk menunjukkan mana gedung fakultas, kantin, laboratorium, bagaimana parking area di manage, bagaimana cara mengatasi bila ada barang-barang pelanggan hilang, dan sebagainya.

Ingatlah, Universitas yang memiliki reputasi dan citra eksternal yang kuat akan membawa manfaat internal secara signifikan. Upaya dengan menghabiskan banyak biaya untuk mengestablish sebuah reputasi atau brand image tanpa substansi yang mendukungnya mungkin tidak efektif secara eksternal dalam waktu lama dan akan menimbulkan skeptisme serta lemahnya rasa percaya diri secara internal, akan tetapi universitas yang berhasil menginvest dalam membangun public reputation mungkin akan memperkuat posisinya secara internal maupun eksternal.

 

1 komentar untuk "Strategi Membangun Citra dan Reputasi Perguruan Tinggi"